Chapter 19: Apa Kabar Dia?

172 24 0
                                    

Setelah sekian lama Jisung bersekolah di sekolah aneh ini, barulah dia tersadar, kalau dia tidak pernah menghubungi ibunya dan ibunya pun juga tidak melakukan hal yang sama.

Jisung bingung dengan dirinya sendiri. Bagaimana bisa dia terlena menghabiskan harinya di sekolah berasrama ini dan tanpa sadar melupakan sosok ibunya yang mungkin mulai bertanya-tanya kenapa Jisung tidak kunjung menghubunginya atau pun mengunjunginya. Jisung pun juga bertanya-tanya kenapa ibunya tidak ada mengabarinya atau pun menjenguknya di sekolah ini?

"Apa orang tuamu pernah menelfonmu atau mengunjungimu?" tanya Jisung pada Chenle yang asyik menghitung uang hasil meminta dari anak-anak kelas sebelah secara "ramah".

Chenle mengernyitkan alisnya, " Iya, tentu mereka menelfonku, mereka tidak bisa mengunjungiku karena mereka berada di China" jelas Chenle lalu kembali menghitung uangnya dengan senyum lebar.

"Kalau kau?" Jisung alihkan pertanyaannya pada Renjun yang asyik menggambar doodle di belakang buku tulisnya.

"Aku tidak punya orang tua" jawab Renjun setelah berpikir cukup lama.

"Lalu kenapa kau harus berpikir dulu sebelum menjawab kalau memang tidak ada orang tua!" gerutu Jisung, padahal dia sebenarnya sedih dan merasa tidak enak karena sudah bertanya seperti itu pada Renjun. Tetapi, karena melihat anak itu berpikir cukup lama hanya untuk menjawab membuat Jisung kesal juga.

Bagaimana bisa Renjun lupa dia sudah tidak punya orang tua?

"Itu karena, orang tuaku mengangkat Renjun sebagai anak, jatuhnya, Renjun itu kakakku" jelas Chenle membuat Jisung tanpa sadar membuka mulutnya dengan lebar karena terlalu terkejut dengan informasi yang satu ini.

"Dia saudaramu?! Kakak?!" seru Jisung dan dia tidak peduli ketika beberapa teman sekelasnya menatapnya kesal karena terlalu berisik. Mereka hanya tidak mau kelas mereka ditegur guru. Iya, kelas mereka memang tidak ada guru yang mengajar karena guru tersebut sakit. Walaupun sakit, sang guru tetap meninggalkan tugas untuk mereka.

"Aneh ya?" tanya Renjun dan Jisung menatap teman sekamarnya itu dengan tatapan tidak percaya.

"Aku hanya terkejut, Renjun. Kalian hanya mengatakan kalau kalian teman sejak kecil, kalian tidak pernah mengatakan kalau kalian saudara" jelas Jisung masih dalam keadaan tidak percaya.

"Aaah, itu karena Renjun baru diangkat jadi saudarku baru-baru ini, tepat setelah kelulusan SMP" jelas Chenle sambil mengantongi duit rampasannya ke dalam saku seragamnya.

Jisung menganggukkan kepala mengerti. Sekarang, dia paham kenapa Renjun seperti berpikir dulu ketika Jisung bertanya tadi. Karena, Renjun telah kehilangan orang tua kandungnya tetapi dia juga baru saja memiliki orang tua angkat, mungkin dia bingung, haruskah dia berkata tidak punya orang tua, atau menjawab seperti Chenle karena otomatis orang tua Chenle menanyakan tentang Renjun juga bukan?

"Hoo, dan Renjun jadi kakak?" tanya Jisung diangguki oleh Chenle dan Renjun.

"Dia setahun lebih tua dariku, otomatis dia kakak."

Penjelasan dari Chenle membuat Jisung kembali menciptakan keributan.

"Renjun seumuran Lee Haechan?!"

***

Dia sebenarnya jenuh dengan materi yang dijelaskan gurunya di depan kelas. Beberapa kali dia menguap karena semalam pun, dia tidak tertidur dengan nyenyak karena terus memikirkan ucapan Renjun ketika mereka mengobrol di balkon.

Isi kepala Haechan penuh dengan berbagai macam pertanyaan. Walaupun dia berusaha cuek dengan perubahan yang terjadi antara dia dengan Minhyung. Tetap saja, Haechan kepikiran karena mau bagaimana pun, dia sudah cukup lama berteman dengan Minhyung.

[FF NCT DREAM] ROTATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang