Chapter 20: Dimulai

160 22 0
                                    

Sebenarnya, tidak ada yang tahu pasti siapa cikal bakal pertarungan antara wilayah barat, timur, utara, dan selatan terjadi. Semua orang hanya mendengar rumor yang disebar dari mulut ke mulut tanpa diketahui yang manakah fakta sebenarnya dari sekumpulan rumor tersebut.

Banyak yang mengatakan, kekuasaan disetiap wilayah dan adanya pertarungan besar di antara dua wilayah, yaitu barat dan timur, sudah terjadi sejak beberapa tahun yang lalu. Sebuah tradisi yang dilakukan dari generasi ke generasi sampai pada akhirnya, pertempuran di antara mereka semakin memanas ketika pemimpin setiap wilayah telah diganti oleh para remaja yang haus akan perkelahian.

Dulu, pertempuran antara empat wilayah arah mata angin itu sempat mereda. Tiba-tiba saja, ketua dari wilayah timur menghilang tanpa kabar sampai pada akhirnya ketua yang baru muncul.

Ternyata, ketua baru mereka itu sangat mengerikan dan terlalu barbar dalam menyerang. Sampai, ketua dari wilayah barat awalnya kewalahan menghadapi serangan dari wilayah timur. Bahkan, wilayah utara dan selatan juga kelabakan menghadapi serangan dari wilayah timur. Mereka bersusaha meredamkan rasa haus si ketua wilayah timur untuk menyerang seluruh anggota wilayah barat.

"Ketuanya adalah sepupuku, sepupu jauh, namanya Zhong Chenle, dia berasal dari China dan terpaksa dipindahkan ke Korea oleh orang tuanya karena sudah lelah melihat kenakalan Chenle yang sudah diluar nalar" jelas Lee Jeno pada Na Jaemin yang sedikit kebingungan mendengar penjelasan Jeno.

"Bukannya kau tidak ada keturunan China?" tanya Jaemin yang asyik memperhatikan ujung kukunya. Jaemin jadi kepikiran untuk melakukan perawatan pada kuku-kukunya karena terlalu sering digunakan untuk baku hantam.

"Memang tidak ada. Dulu, bibiku menikah dengan seorang pria dari China. Mereka tinggal di sana sampai setelah lima tahun pernikahan mereka, bibiku meninggal karena sakit. Tidak lama kemudian, suami bibi menikahi seorang wanita di China. Walaupun, bibi sudah tiada, hubungan aku dengan ayahnya Chenle serta Chenle sendiri cukup baik" jelas Jeno lagi dan dia lama-lama lelah harus berbicara panjang lebar kepada Na Jaemin.

Hanya dengan Na Jaemin, Lee Jeno bisa selepas ini berbicara. Dia juga tidak perlu bertingkah dingin dan berbicara dengan kejamnya ketika menghadapi Jaemin. Tiba-tiba saja, stock sabar Jeno begitu banyak sampai-sampai dia nyaris tidak pernah tersinggung jika Jaemin mulai semena-mena padanya.

Jaemin yang mendengarkan penjelasan Jeno pun hanya menjawabnya dengan sebuah anggukan kepala. Entah anak itu paham dengan cerita Jeno atau mungkin sejak awal Jaemin tidak mendengarkan penjelasan Jeno karena terlalu panjang.

"Jadi, apa yang harus kita lakukan pada sepupumu itu, huh? Dia terlalu menyebalkan. Apa berkelahi adalah hobinya? Dia membuat ketenangan dan kenyamanan di Busan terganggu" decak Jaemin sebal, tangannya sudah gatal ingin melayangkan pukulan ke wajah sepupu Jeno yang namanya sudah Jaemin lupakan.

Jeno menghembuskan nafas lelah, "Biarkan saja dia, lebih baik kita urus Park Jisung dulu, dia semakin meresahkan saja semenjak Jung Sungchan membawanya masuk ke kelompok wilayah timur. Dia tidak beda jauh dengan Zhong Chenle. Bisa gawat kalau Lee Taeyeong menjatuhkan jabatan ketuanya ke Park Jisung" lagi-lagi Jeno harus berbicara panjang lebar pada Jaemin.

Laki-laki itu menatap lekat Jaemin yang sepertinya sedang memutar otak. Apa yang harus ia lakukan supaya ketua berandalan itu tidak mengacau di Busan.

"Bagaimana kalau kita "berbicara baik-baik" dulu dengan Jung Sungchan?"

Jeno kembali menghembuskan nafas lelah.

Di dalam kamus Na Jaemin, tidak ada yang namanya berbicara baik-baik.

***

"Aku ingat sekali, ketika kelompok wilayah selatan terbentuk, kau yang paling berkoar bahwa kedamaian di Busan adalah yang utama. Kau selalu ikut campur dalam pertempuran gila antara barat dan timur dengan alasan tidak ingin mengganggu masyarakat sekitar karena kebarbaran mereka. Tapi, lihatlah dirimu sekarang?"

[FF NCT DREAM] ROTATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang