Haechan hanya bisa berdecak ketika melihat tidak ada satu orang pun di kamar ketiga adik kelasnya yang sudah sangat akrab dengannya itu.
Seperti biasa, malam itu, Haechan ingin menikmati sekaleng bir serta sebatang rokok bersama Jisung dan Chenle. Namun, ketika Haechan berhasil mendarat di balkon kamar adik kelasnya itu, yang ia dapati adalah kekosongan. Sepertinya mereka pergi entah kemana dan mereka jahat sekali karena tidak mengajak Haechan.
"Mereka kabur tanpa mengajakku! Sial! Mereka pasti sudah bersenang-senang di luar sana!" seru Haechan tertahan, dia menggigit ujung kukunya melampiaskan rasa kesal dan sedih karena ketiga adik kelasnya itu pergi secara diam-diam tanpa mengajaknya.
Minhyung yang baru saja hendak menyusul melompat ke balkon langsung diberhentikan oleh Haechan membuat lelaki itu bingung.
"Mereka tidak ada di kamar" dengus Haechan dan Minhyung semakin kebingungan mendengarnya.
"Ke mana mereka? Sekarang sudah dinihari" ucap Minhyung, menurunkan satu kakinya yang tadi sempat bertengger di railing balkon karena hendak melompat.
"Paling pergi bersenang-senang. Atau Jisung dan Chenle pergi menemui anggota mereka?" sahut Haechan dan langsung tidak disetujui oleh Minhyung.
"Kalau memang iya, kenapa Renjun juga tidak ada di kamar?"
Baru saja Haechan hendak membalas ucapan Minhyung, dia mendengar suara pintu kamar yang dibuka serta lampu kamar yang menyala. Melihat Jisung dan Renjun masuk ke dalam kamar membuat Haechan tanpa memikirkan sekarang adalah dinihari langsung membuka pintu balkon kamar ketiga adik kelasnya yang ternyata tidak dikunci.
"Kalian dari mana saja, hah?!"
"Argghhhh!!!"
***
Tidak ada pembicaraan di antara ketiga remaja itu setelah berhasil mengantarkan Chenle ke Busan. Sekarang, Jisung mengerti mengapa Renjun mengatakan ingin membantu Chenle sedikit sebelum mereka kabur dari sekolah tadi.
Ternyata, walaupun Chenle sudah dilepas orang tuanya ke Korea Selatan, dan memasukkan anak mereka ke sebuah sekolah berasrama di Daegu. Mereka tetap memantau pergerakan Chenle dan akan melihat gerak-gerik Chenle. Mereka hanya tidak mau anak mereka kembali terlibat geng-geng mengerikan seperti yang Chenle lakukan dulu.
Maka dari itu, Renjun membantu Chenle meloloskan diri dari orang-orang yang dikirim oleh orang tua Chenle untuk memantau keseharian Chenle lalu melaporkannya kepada mereka. Jika Chenle ketahuan masih berhubungan dengan gengnya itu, maka Chenle akan dikirim ke sekolah asrama yang lebih disiplin disebuah negara di Eropa sana.
"Jadi, bagaimana bisa kau ada di sini, Sungchan? Aku dengar dari orang-orang kalau kau pindah ke Amerika setelah dikeluarkan" ucap Jisung setelah jengah dengan keterdiaman Sungchan, sedangkan Renjun hanya asyik memakan es krim yang ia pesan. Renjun tidak mau ikut campur dengan urusan Jisung serta Sungchan selaku teman lama yang bertemu kembali.
"Aku memang ke Amerika, lalu tidak lama setelahnya, aku disuruh ibu kembali ke Korea lebih tepatnya ke Daegu" jelas Sungchan dan tentunya Jisung belum puas dengan penjelasan Sungchan, namun, Sungchan kembali membuka mulutnya ketika sadar raut wajah Jisung menandakan ketidakpuasan setelah mendengar ucapannya.
"Di Amerika aku tidak bersekolah, tidak ada yang mau menampung anak sepertiku, Jisung. Bahkan di Korea pun, tidak ada sekolah yang mau menampungku. Ibu menyuruhku kembali ke Korea dan menetap di Daegu untuk membantu bibiku yang membuka usaha di sini. Dan jika kau bertanya kenapa aku tidak bersekolah di sekolahmu, aku memang sudah tidak punya semangat untuk bersekolah."
KAMU SEDANG MEMBACA
[FF NCT DREAM] ROTATE
Fanfic"If you're searching for that one person that will change your life, Take a look in the mirror.." Kisah tujuh manusia yang ingin mengubah diri mereka menjadi lebih baik NCT Dream Fanfiction 1. Mark as Lee Minhyung (18 tahun) 2. Renjun as Huang Renju...