11 GIM

1.1K 38 3
                                    

°°°°°°


Via menjauhkan nya baru melepaskan nya.
"Kita bicarakan ini nanti.Gue...gue ke toilet dulu" Dengan tergesa Via berdiri dan pergi.

Sementara dua pasang mata menatap Abra yang terdiam dengan senyum kecut.

......

"Via...kapan Lo balik ke sini? Selama ini Lo tinggal dimana?" Cecar Lily.Begitu semua tamu undangan telah memberikan mereka selamat,Lily langsung menarik Bayu untuk bergabung di meja mereka hingga harus menambah dua kursi.

Via tersenyum kecil,memainkan jarinya di atas bibir gelas jus milik nya.
"Gue...ikut om gue ke luar negeri"

"Pantes aja,Lo tau Abra sampe gila nyariin Lo.Liat aja badannya sampe gendut gitu demi Lo,biar Lo balik"

Via tersentak.Meskipun Reva pernah cerita soal ini,tapi rasa tak percaya masih membayang di pikiran nya.Jika tak ingat seberapa posesif Abra dulu,Via rasa harusnya ini bukanlah hal aneh.Meskipun cara Abra menunjukkan perasaan nya terlihat berlebihan.

"Sayang...udah,mari kita makan kamu laper gak?" Bayu menengahi begitu melihat ekspresi Via dan Abra.

Via yang terlihat tak nyaman dan Abra yang...menatap penuh harap Via.

"Iya ambilin ya suamiku.Lihat,gaun aku belum dilepas,susah jalannya" Manja Lily sambil merangkul mesra Bayu.

"Oke,kamu tunggu bentar ya"Bayu mengusap kepala Lily penuh kasih sebelum beranjak pergi.

Pasangan Rama dan Reva menatap mereka dengan ekspresi senang.Sementara Via menatap mereka canggung dan Abra...

...tetap tidak mengalihkan pandangannya dari Via.

.....

"Kalau gitu gue sama Rama pulang duluan,dah..."

"Dah..." Via melambai kan tangan menatap punggung mereka yang menjauh.

Jam menunjukkan pukul 11 malam,tapi acara belum selesai.Namun mereka memilih pulang karena merasa lelah dan bosan.

Via berbalik ingin memasuki mobilnya.Tapi seseorang yang bersandar di depan pintu kemudi membuat tubuhnya terdiam mematung.

"Bisa kita bicara?"

"Vani..."

Via mengerjap, mengalihkan pandangannya sejenak baru mendekat hanya untuk mendorong Abra agar menjauh dari depan pintu mobilnya.
"Van..."

Abra menahan tangan Via yang akan membuka pintu mobil.
Menghela nafas pelan,tanpa menatap balik Via membalas.
"Lain kali,gue capek"

Namun Abra tetap menahan tangannya,semakin melangkah maju dan mengurung Via dalam linkupan tubuhnya.

"Abra...jangan macem-macem" Via menahan nafas begitu merasakan tubuh bagian depan Abra kini menempel pada punggung nya.

Sebuah tangan melingkari pinggangnya,sementara tangan lainnya menggenggam tangan Via yang berada di pintu mobil.
"Yang...udah,aku gak tahan...Apa tiga tahun kamu jauh dari aku gak cukup?  Aku setiap hari disini selalu nungguin kamu"
Suara nya terdengar lirih ,sarat akan kerinduan yang menyakitkan.

"Yang...kita seperti dulu lagi ya.Aku janji,gak bakal banyak nuntut lagi,aku akan ikutin apapun yang kamu mau.Aku gak mau kamu pergi"

Matanya bergetar,dengan cepat menyentak tangan Abra dan mendorong nya menjauh.Lalu dengan cepat membuka pintu mobil

Brak!

"Abra!"

"Aku gak bakalan biarin kamu pergi sebelum kamu jelasin"

Gendut? No,im Slime { Season 2 GBCK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang