12 GIM

1K 35 1
                                    

"Buka! Kenapa Lo kunci lagi?"
Via berbalik dan mendapati Abra tengah membuka kancing kemejanya satu persatu.

"Abra! Apa yang mau Lo lakuin? Jangan bikin gue makin marah sama Lo ya!"

......

Abra menghentikan jarinya dan mengalihkan perhatian nya pada Via.
"Ganti baju"

Tanpa sengaja tatapan Via jatuh pada perut berlemak didepan nya.Membuat Abra berdehem dan via langsung mengalihkan pandangan.

"Sorry...aku gak se'keren dulu!" Sesalnya.

Via melirik nya sekilas,berdecak kesal dan berjalan menuju sofa.

Abra terdiam melihat reaksi Via.Fikiran buruk seketika menghantui pikiran nya.

Apa Via jijik melihat penampilan nya yang sekarang?

"Em...tenang saja, nanti aku olahraga rutin kalau kamu ngerasa risih " Abra menunggu balasan Via namun dia hanya menatap nya datar dan mengalihkan pandangan.

Lagi pula apa pedulinya mau Abra seperti dulu atau sekarang? Tidak ada yang bagus jika sifat posesif nya masih ada.

Menghela nafas kasar Via menatap pintu kamar mandi yang tertutup.

Dikurung seperti ini...apa Abra gila?

Berdecak kesal via berdiri dari sofa dan melihat-lihat isi kamar.

Tidak ada yang istimewa,hanya ada sofa berwarna cream,tv lemari dan ranjang.

Dan juga,sebuah figura berukuran sedang tepat di samping pintu kamar yang tertutup.

"Itu..." Nafas nya tercekat,dia tidak memperhatikan tadi.Jika di kamar ini ada sebuah figura yang berisi foto nya dulu dan Abra.

Foto ketika dirinya masih gendut dengan Abra yang tampan dan gagah.
"CK,ngapain dia so bucin gini,gak jelas!"

Via menghela nafas kasar dan kembali ke sofa.Merebahkan dirinya dengan posisi miring,menekuk kaki dan memeluk tubuh nya sendiri.

Tak lama kantuk menghampiri rapat saat jam menunjukkan pukul 12 malam .

....

Begitu dia membuka mata,gorden kamar telah terbuka dengan cahaya pagi yang menyinari ruangan.

Via meregangkan tubuhnya dan mengernyit heran begitu mendapati dirinya berada di atas ranjang.

"Pasti Abra"

Jam menunjukkan pukul 8 pagi,pintu kamar juga sudah tidak di kunci.Tapi keberadaan si pemilik apartemen tidak di ketahui.

"Bagus! Dia gak ada". Dengan tergesa Via kembali ke kamar.Mencari baju nya semalam yang entah dimana.

"Mana baju gue?".
Karena tak kunjung menemukan nya,via segera membuka lemari pakaian Abra dan mengambil salah satu celana pendek dengan tali di pinggang.

Meski kebesaran,tapi cukup untuk menutupi pahanya yang terekpos.Kemeja semalam tetap Via pakai.

Dengan tangan gemetar antara gugup dan takut jika Abra kembali,Via memasukkan pin pada mesin pintu.
"Dia bahkan gak ganti pin apartemen.Dasar bucin!"

Brak!

Via menghela nafas lega begitu telah masuk ke dalam mobilnya.Saking tegang nya tangannya tidak berhenti bergetar sedari tadi.

Mencoba merilekskan diri,baru Via meninggalkan baseman apartemen.

Sementara seseorang baru saja turun dari mobil nya dan menatap mobil via yang menjauh.Tatapan nya turun menatap sebelah tangannya yang membawa kresek makanan.

Gendut? No,im Slime { Season 2 GBCK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang