03. Hukuman Bersama

520 94 11
                                    

Sudah hampir setengah jam Lisa berdiri ditengah lapangan seperti orang idiot, cewek itu mengabaikan rasa lelahnya dan memilih untuk fokus menjalankan hukuman tanpa adanya pelanggaran barang sedikitpun.

Berbeda jauh dengan Jungkook yang nampak tidak peduli, cowok itu baru kembali dari kantin dengan sekantung snack dan dua botol minuman bersoda, tatapannya tak lepas dari Lisa yang masih bertahan dalam posisi yang sama sejak setengah jam yang lalu.

Jungkook heran, sebenarnya Lisa ini memang terbiasa disiplin atau malah bego sih?

“Oy!”

Lisa melirik melalui ekor mata, melihat Jungkook yang kini duduk lesehan sembari memakan kripik dengan nikmat.  “Lo kalo mau ngehasut gue, mending pergi aja.”

“Ya udah.” Jungkook mengedikan bahunya acuh. “Lo gak lapar gitu?”

Lisa tak menjawab, kembali meluruskan pandangan, memilih untuk fokus agar hukumannya cepat selesai.

Jungkook sendiri hanya menggeleng pelan melihat betapa keras kepalanya cewek ini, lanjut meminum soda sembari menatap Lisa lamat-lamat.

Cewek dengan rambut dikuncir tinggi itu nampak terengah, kelopak mata bulatnya terlihat sayu tanda kelelahan, keringat bercucuran membasahi ujung poni hingga leher. Jungkook tertegun, mengapa ia jadi terpesona dengan pemandangan sederhana ini?

Cowok itu segera berdiri dengan tatapan panik, ia mengatur napas sejenak, lalu menyodorkan botol minumnya ke mulut Lisa.

“Apaan nih?”

“Lo buta?” Jungkook bertanya balik dengan cetus. “Gue tahu lo haus, apa pentingnya sih gengsi lo itu?”

Lisa memutar bola matanya malas. “Gue gak munafik, gue emang haus, tapi masa iya, lo ngasih gue sisa lo?”

“Ini sisa bukan sembarang sisa, ini sisanya orang ganteng,” ujar Jungkook dengan tatapan tak terima. “Gue ini bersih ya, gak usah sok jijik gitu, padahal gue sendiri tahu lo lebih jorok dari gue.”

Lisa menghela napas, ia tidak berniat menyinggung Jungkook, tapi mengapa Jungkook malah membuka aibnya sih? Maksud ucapan Lisa, ia tahu tepat di bibir botol itu sudah ada cap bibir Jungkook. Simpel saja, ia tak mau jika ciuman tak langsung terjadi diantara mereka.

Meskipun mereka sudah melakukannya secara langsung.

“Lo beneran keterlaluan sih.” Jungkook terkekeh sumbang, membuat Lisa seketika diserang rasa bersalah.

“Ya udah sini!” Lisa menahan tangan Jungkook ketika cowok itu hendak membawa kembali botol minumnya.

“Gak, tadi lo bilang gak mau!” tolak Jungkook keras, menarik kembali tangannya, namun Lisa masih menahan. “Gue bilang enggak, lagian ini bekas gue!”

Semakin merasa bersalah, Lisa mengulum bibirnya, tanpa sadar ia menapakan kembali satu kakinya ke tanah, dan menarik Jungkook menggunakan kedua tangannya. “Itu tadi, sekarang gue gak peduli itu bekas lo atau bukan, gue haus, lagian lo kenapa jadi pelit gini sih?!”

“Gue gak pelit ya, lo aja yang sok-sokan nolak!” Jungkook tersentak ketika Lisa menarik tangannya semakin brutal. “Ya udah!” cowok itu menyerah, menepis tangan Lisa, kemudian menyodorkan kembali botol minum itu ke mulut sang empu.

“Lagian bahasa lo ribet amat, tadi bilangnya gak mau, habis itu maksa-maksa katanya mau,” dumelnya lagi, tak peduli dengan pelototan tajam yang dilayangkan Lisa.

Jungkook menahan rasa senang saat melihat Lisa yang minum dari tangannya, cowok itu tersenyum samar saat terpikirkan sesuatu, ia menarik botol itu, membuat Lisa secara refleks mengikuti pergerakan botol itu, dan tanpa sadar semakin mendekatkan wajahnya ke arah Jungkook.

Double Trouble CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang