“Ayaang ...!”
“Mingkem gak lo?!”
“Iiih ... ayang mah ...!”
“Lo kesambet apaansih, anjing?!”
Jungkook memandang punggung Lisa dengan tatapan sengit, pagi tadi, sepasang kekasih itu sempat bertengkar hebat hanya karena hal yang kecil.
Lisa marah karena Jungkook terlalu menyepelekan pekerjaannya. Ya, salah satu hobi Lisa adalah menulis novel, namun saat sibuk merencanakan alur cerita, Jungkook tiba-tiba datang dan mengajaknya berciuman.
Gila tidak sih?
Lisa bahkan tak bisa tenang saat Jungkook terus mengguncang bahunya, ketika kesabaran gadis itu mulai menipis, ia langsung menepis jauh tangan Jungkook, hingga membuat sang pacar tak sengaja menyenggol salah satu skincare yang dikemas dalam botol kaca miliknya.
Dan tentu saja, botol itu hancur dalam sekejap, membuat Lisa harus memejamkan mata saat mendengar suara pecahan kaca yang cukup memekakan telinga.
Padahal ... itu adalah hadiah ketika Lisa berhasil memenangkan kontes make up.
“Lo apa-apaansih?!” Lisa berdiri, tak peduli dengan kursi yang tadinya ia duduki jatuh ke lantai. “Skincare gue bahkan lebih berharga dari hubungan ini!”
Lalu dengan enteng, Jungkook rebahan diatas sofa. “Wes ... sante bos!”
“Sante-sante, gue gak mau tahu, skincare gue harus lo ganti tiga kali lipat!”
“Gak mau.” Jungkook menggeleng, membuat wajah Lisa semakin memerah tak kuasa menahan amarah. “Gue maunya gantiin sepuluh kali lipat, gimana dong?”
“Ya lo pikir aja sendiri, gue mau atau enggak?!” Lisa malah ngegas, meskipun dalam lubuk hatinya ada sedikit rasa senang, namun tak menutupi rasa kesalnya. “Vibe-nya beda, asal lo tahu, itu skincare hasil kerja keras gue sendiri setelah menang komp—”
“Gue adain kompetisi ulang, nanti biarpun lo kalah, hadiahnya tetep buat lo.”
“Mana bisa gitu?!”
“Bisa lah, asal kiss dulu.” Jungkook mengetuk-ngetuk bibir ranumnya menggunakan telunjuk sebagai isharat pada Lisa.
Tatapan yang semula menyiratkan banyak sekali amarah di mata Lisa, sontak berubah menjadi sorot ketakutan. “Najis!” cewek itu bergidik. “Lo kenapa jadi nafsuan gini sih? Habis nonton film ngehe lagi?”
Jungkook mengangkat sebelah alis dengan tatapan tak minat. “Males banget, tapi kalo lo mau, kita no—”
Lisa segera mengangkat buku tebal miliknya ke udara. “Lo ngomong lagi, gue timpuk!”
“Sini timpuk, sini-sini!” pancing Jungkook tak takut, menunjuk-nunjuk pipinya sebagai bentuk tantangan.
Lisa mengatur napasnya yang memburu, tanpa pikir panjang ia langsung menancap langkah kakinya hendak menghampiri cowok itu. Namun baru tiga langkah yang ia ambil, Jungkook tiba-tiba berdiri dan menggendong tubuh mungil itu terlebih dahulu, lalu mendudukannya ke atas meja belajar.
Lisa terdiam beberapa saat, gerakan Jungkook begitu cepat hingga cukup sulit bagi otak kecil Lisa untuk memproses apa yang baru saja dilakukan pacarnya itu pada dirinya.
“Ternyata lo kalo marah itu begonya nambah ya, udah tahu ada pecahan kaca, kenapa gak hati-hati?” tanya cowok itu begitu pelan ke telinga Lisa, bahkan pipi mereka bersingguhan akibat hampir tak ada jarak diantara keduanya, membuat Lisa menegak ludah susah payah.
Lisa tersadar, ia kembali menatap Jungkook kesal. “Ini semua karena lo, seandainya lo gak—”
Chup!
KAMU SEDANG MEMBACA
Double Trouble Couple
أدب الهواةIni adalah bagaimana Lisa mengenal Jungkook, si cowok cabul yang bucin dan rada gila. Yang memiliki koleksi selir, dan menjadikan Ratu seorang. Trouble Couple Missing Chapter.