Mwehehehe•
•
•
•
Disinilah Erza kembali ketempat kemarin dengan membawa beberapa perlengkapan, tentu saja ia berpikir tidak akan kembali lagi ke rumah besar itu
Di pusat ibu kota rasanya ia merindukan gadis yang ia temui kemarin namun apa boleh buat, gadis itu sama sekali tidak terlihat dari sudut pandang matanya
"Cecil dimana aku bisa menemukan penyihir hitam itu?" Erza berbicara dengan pelan sembari berjalan menyusuri ibukota yang cukup ramai
[Anda akan mengetahuinya sendiri nanti, skill sensorik mana akan bereaksi pada mana kegelapan]
"Baiklah sepertinya aku harus menunggu, hmmm haruskah aku pergi mencari Saqina?" Erza bergumam, mungkin saja jika ia berkeliling ia akan bertemu dengan Saqina bukan?
"Loh Erza?" Cukup familiar suara itu, Erza pun langsung menoleh ke sumber suara
"Kak Grey!" Erza langsung gugup saat bertemu dengan Grey jangan lupa sekarang ia sedang kabur
'Kukira dia mati'
"Eh... Kak Grey... Ngapain disini kak" Erza bahkan tidak berani menatap mata Grey yang ia rasa netra itu cukup aneh
"Bukankah seharusnya kakak yang tanya?" Grey mendekati Erza selangkah, hal itu membuat Erza refleks mundur
"So..soal itu..."
'Cecil kasih solusi dong!!"
[Kabur master]
Meskipun itu adalah solusi yang tidak baik, tapi Erza tetap lari dari sana, bukannya mengejar malah Grey terlihat menatap Erza dengan tatapan benci
"Mati aku..."
(๑ↀᆺↀ๑)
Waktu sudah menunjukkan pukul 11.00 terik matahari membuat Erza menjadi cepat kelelahan tapi dia tak gentar, mana ada orang ingin lumpuh kan
Dalam sekejap mata Erza melihat seseorang berjubah hitam berlari keluar dari ibu kota, melihat orang itu Erza tersentak
'Mana kegelapan!!'
Erza pun langsung mengikuti nya, orang itu cukup cepat tapi Erza masih bisa mengejarnya, sampai mereka pun sampai di sebuah goa
"Menyeramkan... Kenapa dia malah kesini sih" Dia hanya sendiri disini meskipun ditemani oleh cecil tetap saja ia akan merasa takut
"Bagaimana? Kau sudah memasangnya?" Seseorang wanita bertudung bertanya pada seorang pemuda yang tadi baru masuk ke goa
"Kita hanya tinggal meledakkannya" Pemuda itu bersmrik ia tampak tak sabar ingin melakukan kejahatan itu
"Bagus... Dengan begitu kita bisa meledakkan satu akademi sekaligus" Balas sang wanita
Erza membulatkan matanya kala mendengar itu, sial dia bahkan belum masuk akademi tapi akademi itu sudah mau diledakkan?
Sang wanita mulai mengisi bola sihir itu dengan mana kegelapan nya, melihat itu membuat Erza ketar ketir
Bola sihir meskipun memiliki kemampuan yang sangat beragam tapi siapa sangka ketahanan bola sihir sangatlah lemah tentu saja karena bola sihir itu terbuat dari kaca
Erza mencari sebuah batu dengan ukuran yang bisa ia genggam kemudian ia kembali ke goa itu lagi
'Kumohon semoga tepat sasaran'
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm eleven?
AventuraSeorang remaja yang bereinkarnasi menjadi bocil berumur 11 tahun, di dunia yang dipenuhi akan sihir ini dia bertekad menundukkan semua orang, dimulai dari keluarga bangsawan?