11.10 PM
Dilarutnya malam terlihat seorang pria yang memiliki rambut emerald tengah duduk di sebuah taman sebari meminum cairan bewarna ungu
"Ternyata kau disini" Ucap seseorang yang baru datang pada pria yang sedang duduk di taman
"Kau tidak tidur?, besok kau akan pergi ke kerajaan tetangga kan" Kata pria paruh baya itu
"Bagaimana aku bisa pergi sementara adikku masih tenang dalam tidurnya ayah...." Balas pria itu yang tak lain dan tak bukan adalah Zain
Flashback on
"Bagaimana keadaan putra bungsuku tabib!!" Seru seseorang saat tabib sudah keluar dari kamar Erza
"Tuan muda kecil mengalami keracunan yang sangat parah, ada beberapa pembuluh darahnya yang meledak, namun saya sudah mengatasinya, hanya saja....." Ucapan tabib itu terjeda dengan sedikit kekhawatiran
"KATAKAN YANG BENAR!!" Amarah seseorang yang memuncak yang tak lain adalah Zain anehnya Grey tampak acuh saja terlihat seperti tak sedih
"Racun yang diminum oleh tuan muda kecil seharusnya bekerja beberapa jam setelah ia konsumsi tapi... racun itu bekerja tepat setelah ia meminumnya, itu artinya imun nya benar benar berada di titik terendah" Jelas nya
"Sial....." gumam Zain
"Nyawanya sudah tidak terancam hanya saja saya tidak tau pasti kapan tuan muda kecil akan bangun" lanjut sang tabib
"Huh..... baiklah Terimakasih"
7 hari berlalu setelah pesta itu di adakan, Grey sudah kembali ke akademi namun Erza tak kunjung membuka matanya entah apa yang ia mimpikan sehingga tidak mau bangun dari tidur nya
setidak nya sudah 3 tabib yang di panggil untuk memeriksa keadaan Erza bahkan tabib pribadi keluarga kerajaan pun ikut andil dalam pemeriksaan namun hasilnya nihil, tak ada tanda tanda Erza akan bangun
Flashback of
"Tenang saja Zain ayah akan menjaganya kau bisa pergi ke Restand" Ujar sang ayah meyakinkan Zain
Brak......
Zain berdiri sembari memukul meja yang berada di hadapan nya raut wajahnya terlihat sangat kesal
"Menjaganya??????, AYAH LAH YANG MEMBUATNYA SEPERTI INI!!" Akhirnya Zain mengeluarkan unek-unek nya, sudut matanya sudah mulai berair, mengetahui bahwa ia akan menangis akhirnya Zain pergi begitu saja
"Maaf.... ayah akan menebus semuanya"
(ʘᴗʘ✿)
Jika kalian bertanya tentang keadaan maid yang memberikan cangkir itu, jawabannya nya ia sudah tewas, Zain berkali kali menyiksanya untuk mengaku tapi apa daya maid itu tidak mengetahui apa apa sehingga Zain memutuskan untuk membunuh nya
Pagi pun tiba sekitar pukul 7.30 akhirnya Zain pergi dengan kereta kuda menuju kerajaan Restand tentu saja dengan perasaan tak rela, adik nya yang belum bangun membuatnya frustasi begitu juga dengan Nestron yang sudah terlanjur sayang dengan anak angkat nya itu
Krieett.....
terdengar bunyi pintu kecil yang terbuka, itu adalah Nestron wajahnya terlihat sangat lesu andai ia bisa mengulang waktu
"Apa kau tidak ingin membuka matamu hmm?" Ucapnya lembut sembari mengelus punggung tangan Erza dengan pelan
Tok...tok....tok...
"Masuk"
"Hendrick menghadap tuan besar..., mohon maaf tuan yang mulia Weisther dengan tabib nya sudah datang" Hendrick masuk dengan etika nya ia berbicara sembari menundukkan kepalanya sedikit
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm eleven?
PertualanganSeorang remaja yang bereinkarnasi menjadi bocil berumur 11 tahun, di dunia yang dipenuhi akan sihir ini dia bertekad menundukkan semua orang, dimulai dari keluarga bangsawan?