12. Erza suka di elus!!

483 68 95
                                    

Halo....
















Hai






I'm back


Erza merasa surainya di elus hanya diam saja, sejujurnya ia sangat suka di elus, bahkan biasanya ia akan tertidur jika terus menerus di elus

"Selamat pagi semuanya!!" Seorang profesor masuk kedalam kelas, seorang wanita berkacamata dengan rambut bewarna merah tua

"Pagi profesor Sennia" Balas semua murid serentak kecuali Erza yang masih tetap dalam posisi tidur nya begitu juga dengan tangan yang masih setia mengelus nya

"Seperti yang kalian ketahui, mulai sekarang saya akan menjadi wali kelas kalian dan juga seseorang yang berperan di Kerajaan ini, yaitu pangeran ketiga, saya harap kalian bisa menjaga etika kalian" Jelas profesor Sennia yang hanya di angguki murid murid

ᕦ( ͡° ͜ʖ ͡°)ᕤ

Jam pertama dan kedua berlalu dengan cepat, Erza tidak terlalu memperhatikan nya, ia hanya sibuk berkhayal saja, profesor Sennia sendiri mengajar program sejarah jadi ia tidak terlalu tertarik

Begitu juga dengan sikap Rennith yang membuat satu kelas cengo, pasalnya dia sangat senang mengelus surai Erza terlebih lagi, tak ada satupun yang berani bertanya pada pangeran itu

"Kantin yuk" Tawar Saqina pada sahabatnya yang tak lain adalah Erza

'Hoammmm'

Erza membuka matanya dan ia perlahan beranjak dari posisi enak nya

"Yuk" Balas nya singkat

"Saya tidak diajak?" Tanya seseorang berambut pirang

Erza memutar matanya malas, kenapa pangeran ini manja sekali, Erza pun membalik dan sedikit mendongakkan kepalanya

"Gak"

Kemudian Erza berbalik lagi dan menggandeng tangan Saqina keluar kelas

'Hey apa apan nada ketus itu'

'Dia tidak punya etika berbicara dengan seorang pangeran'

'Bagaimana mungkin dia bisa lolos di peringkat tiga besar'

'Bocah itu harus diberi pelajaran'

Rennith hanya tersenyum dengan tanggapan ketus dari 'calon adiknya itu'
Dan kemudian ia pun memutuskan untuk menyusul mereka ke kantin

ʕ´•ᴥ•'ʔ

"Apa saya boleh duduk disini?" Tanya rennith yang tiba tiba datang ke meja yang hanya di tempati oleh Erza dan Saqina

"Boleh"

"Tidak"

Saqina langsung menatap ke arah Erza saat Erza menolak mentah mentah

[Master sebagai seorang pangeran pasti dia sangat kaya, jadikan bidak saja]

'Setresss'

"Kenapa tidak saya ha-" Ucapan Rennith terpotong saat Erza berdiri dan menatapnya

"Pertama!!, kau itu hanya pangeran, ingat HANYA!, jadi jangan sok keren" Erza berkata sembari menunjukan jari telunjuknya yang berarti angka satu

I'm eleven?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang