3. Ayah?

840 100 1
                                    

HEH!! VOTE WOII

ヾ(^-^)ノ

Di sebuah bangunan mewah seseorang yang memiliki rambut emerald dan bernetra merah tengah berdiri di balkon kamarnya sedangkan di belakangnya ada seseorang yang sedang bertekuk lutut

"Kau sudah memindahkannya ke kamar ku?" Tanya sang pemuda pemilik rambut emerald itu

"Ya tuan dan juga anak itu masih dalam mantra tidur saya" Ucap sosok berjubah itu masih dalam posisi bertekuk lutut

"Kerja bagus, kau boleh pergi" Pria berjubah itu berdiri, lalu ia sedikit membungkuk dan pergi dari sana

(❁'◡'❁)

Malam hari tiba sekitar pukul 8 malam terlihat Erza masih dengan tenang menyelami mimpi buruk nya, entah kenapa semenjak datang ke dunia ini dia selalu bermimpi buruk tentang kehidupan masa lalu nya

Pada awalnya tidak terlalu bermasalah saat ada di tubuh ini, namun akhir akhir ini sepertinya dia memimpikan kehidupannya yang sebelumnya

"Ughh..." Terdengar leguhan kecil dari bibir mungil Erza, ia menyadari pipi nya yang basah karena menangis saat sedang bermimpi

"Sepertinya kau bermimpi buruk" Seseorang yang duduk di kursi single itu tampak menatap Erza dengan milik khawatir

"KAU SIAPA!!" Terlihat kepanikan Erza saat melihat orang asing di hadapannya

"Tenanglah Erza namaku adalah Zain Weisther, anak sulung dari Grand duke Nestron Weisther, kita punya urusan disini Erza" Zain Weisther putra sulung dari seorang grand duke Weisther ia memiliki rambut emerald dan mata merah tua yang seperti darah di tahun sekarang usia nya sudah mencapai 24 tahun

[ Sepertinya dia tidak berniat buruk tuan ]

"Ma.. Maaf saya tidak punya urusan dengan anda, hehe.." Erza nyengir sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal

[ Tuan tolong etika anda ]

'Heh denger ya Cecil aku hanyalah seseorang dari dunia modern yang gak ada kasta kastaan jadi mana tau etika bangsawan' Bukannya malu Erza justru bangga dengan sikapnya

Zain berjalan ke sebuah nakas berukuran kecil, ia mengambil sebuah botol bekas potion yang sudah kosong

"Kau yang membuat ini kan" Tanya nya sembari memperlihatkan botol itu

"Eh... itu kan.... Bagaimana bisa potion saya ada disini" Erza mengulurkan tangannya untuk mengambil botol itu namun sebelum menyentuh botol itu Zain sudah lebih dulu menjauhkannya

"Jawab pertanyaan ku" Tegas nya

"Itu benar, saya yang meraciknya sendiri, memangnya ada apa dengan potion saya?" tanya Erza

"Aku membutuhkan potion ini lebih banyak, tenang saja soal bayaran kau tidak perlu mempermasalahkan nya" Zain kembali duduk di kursi sigle itu dengan tenang

[ Ehem.... Master ada bisa memanfaatkan nya, telebih lagi dia bangsawan cukup berguna untuk status orang dalam ]

'Hmmm, akan kupertimbangkan' balas nya dalam hati

"Tapi... anda memangnya sakit apa?" Erza mengerutkan alisnya bukankah kesehatan seorang putra grand duke sangat di jaga?

"Aku tidak sakit, aku terkena kutukan penyihir hitam" Zain mengatakannya dengan wajah menunduk

"Ha?, kutukan?"

"Ya... kutukan yang mengharuskan ku merasakan sakit selama sisa hidupku, aku sudah mencari potion di penjuru kerajaan ini tapi belum menemukan yang bisa menghilangkan rasa sakit nya, kau adalah yang pertama" Zain menjelaskan dengan intonasi yang penuh dengan harapan

I'm eleven?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang