Chapter 3: Still Afraid

2.2K 296 5
                                    

Don't Like Don't Read

.

.

.

Warning! Penulisan EYD Kurang Tepat dan Typo Bertebaran⚠️

.

.

.

-Happy Reading-

🤍🤍🤍🤍
"Baby Rafka!" Suara yang terdengar husky dan berat membuat isak tangis Rafka seketika berhenti, mata sayup si kecil kini mengarah ke sumber suara.

"Ada apa?" Tanya Arsen yang menatap tak suka pada pria yang kini sedang duduk di sofa dengan tatapan datar sama seperti dirinya.

"Pekerjaanku sudah selesai, aku ingin bermain dengan adik kesayanganku" Ucap pria itu yang tak lain Kenzo, spesies yang sama seperti Arsen dengan perbedaan hanya angka usia.

"Ka Kezo.." suara sehabis bangun tidur Rafka membuat Kenzo bergerak mendekati Arsen, sesampainya pria itu mengulurkan kedua tangannya menyambut si kecil yang kini juga mencondongkan badannya ke kakak termudanya.

Arsen merasa tidak rela namun ia bisa apa? Ketika Rafka sudah meminta ingin di gendong oleh Kenzo. Pria itu pun menyerahkan si kecil dengan perasaan tidak relanya. Sedangkan Kenzo kini tersenyum penuh kemenangan ketika melihat Arsen yang kini berdengus kesal.

Rafka yang sudah berpindah gendongan ke Kenzo mencari posisi ternyamannya sambil menghirup aroma tubuh Kenzo. Entah kenapa, si bungsu Leonardo itu sangat menyukai aroma tubuh anggota keluarganya.

Seringkali Rafka menyembunyikan wajah kecilnya di ceruk leher mereka sesekali menduselkan hidung kecil dengan manja. Dan kini sudah menjadi kebiasaan Rafka jika ia ingin di tidurkan.

Semua anggotanya harus memeluk si kecil agar Rafka mudah terlelap karena itulah salah satu cara ampuh menidurkan Rafka, sang bungsu kesayangan Leonardo.

"Kenzo, baby Rafka belum makan siang" Ucap Arsen mengingatkan Kenzo agar ia tidak menidurkan kembali Rafka. Sedangkan Kenzo yang mendengar hal itu lantas segera mengangkat kepala si kecil dan menggelengkan kepalanya.

"Tidurnya nanti dulu ya baby, untuk sekarang kita mengisi perut dulu" ucap Kenzo dengan tutur lembut seraya membuat si kecil kembali membuka matanya.

Lenguhan panjang Rafka membuat Kenzo dan Arsen merasa sangat gemas, besar sekali keinginan mereka untuk menggigit pipi berisi Rafka saat ini namun mereka sadar mereka tidak bisa melakukan hal itu.

Tangan kecil itu bergerak ingin menggosok matanya namun hal itu di tahan oleh Kenzo hingga membuat si kecil merasa kesal. Sedangkan Kenzo mencium lama kelopak mata Rafka yang tadi membuat si kecil ingin menggosoknya.

Kriet..

Pintu terbuka menampakkan Leo yang sudah membawa makan siang untuk atasannya dan juga untuk si kecil.

"Selamat siang Tuan Kenzo" ucap Leo dengan sopan dan di balas hanya anggukan kecil dari Kenzo.

"Sepertinya kau harus mencari makan siang sendiri Kenzo, aku memesan untuk porsi baby Rafka dan untukku sendiri" ucap Arsen sambil menyeringai tipis, pria itu kini duduk di sofa setelah Leo meletakkan box makan siangnya di atas meja. Sedangkan Kenzo mendudukkan dirinya di safo yang lainnya dengan Rafka yang sudah di pangkuannya.

New Life For Rafka (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang