💜🐨 03. An Accident

213 15 24
                                    

Happy Reading!

💐🏥🥼🩺📋

_________________________
_______________________________

00.04 WIB

Jalan Tol Padaleunyi, 25 Desember 2020

Lampu jalan temaram berdiri tegak di beberapa titik. Bulan baru yang mulai terlihat bentuk sabitnya malu-malu bersinar, tak ada gerimis atau mendung. Dunia bersiap menyambut hari baru, perayaan Natal. Masih terlalu dini untuk mengatakan semangat pagi. Orang-orang lelah, efek hawa tengah malam. Namun, ada yang harus masih berada di jalanan. Belum sempat merebahkan punggung ke atas kasur. Selain truk-truk angkut barang, banyak mobil padat melaju menghiasi sepanjang Jalan Tol Padalarang-Cileunyi, beberapa didominasi oleh mobil keluarga yang selesai beribadah di gereja bersama keluarga mereka di Jakarta. 

Mobil Joseph sudah masuk Jalan Tol Padaleunyi, dia tidak yakin apa yang barusan dimakannya sewaktu di rumah Dokter Lim. Kepalanya terasa aneh sekarang. Rasa nyeri di jantungnya memang menghilang perlahan setelah meminum resep obat yang diberikan Yohan. Sebagai orang medis, Joseph sendiri juga tahu kalau mengonsumsi obat-obatan kimia berefek jangka panjang. Apakah ini efek samping yang ditimbulkan obat pereda nyeri jantung Yohan? Mustahil, Yohan adalah yang terbaik dalam menangani penyakit jantung. Joseph bersyukur istrinya selalu mengingatkan membawa obat di laci dashboard mobil.

Perasaan berputar di kepalanya makin aneh, sensasi sakit luar biasa bukan seperti ditempa atau ditusuk benda tumpul. Pengalamannya sebagai dokter membuat Joseph paham, ini bukan sakit kepala karena stres saraf. Ini efek mirip sebuah zat kimia yang biasa dipakai untuk anastesi operasi. RICHARD LIM SIALAN! Dia benar-benar menaruh sesuatu di makanan tadi. Harusnya Joseph tidak menyentuh hidangan makan malan itu sama sekali. 

Joseph harus menepikan mobilnya, ini sangat berbahaya. Efek halusinasi dari zat kimia lebih parah daripada mabuk. Rest area, benar. Dia harus mencari rest area terdekat segera di sekitar jalan tol. Tidak ada waktu, padangan matanya mulai melihat lampu-lampu jalan sebagai kelipan kunang-kunang. Hal yang lebih aneh, meskipun Joseph sudah berusaha menginjak rem, jarum spidometer di layar mobilnya sama sekali tidak menunjukkan pengurangan kecepatan. Angka-angka itu mulai berputar dan terasa begitu kabur. Perumahan Sentra Duta tempat tinggalnya kurang setengah jam lagi dari daerah Padalarang, tapi Joseph merasa malam ini, ia tidak akan sampai rumah.

TIIIIIiiiinN! TIIIIIiiiinN! Tiiin!

Suara klakson-klakson mobil dan truk di belakang terdengar saling bersahutan, Joseph sudah tidak kuasa memegang setir kemudi. Badannya lemas dan terasa terbang seringan kapas. Dia tidak punya kendali atas tubuhnya. Kakinya masih menginjak pedal gas. Dengan kecepatan sangat tinggi, mobilnya mulai melaju zig-zag.  

BRAKKKKKK!

Sebuah mobil keluarga tertabrak sangat keras terpental, melewati pembatas jalan tol hingga keluar area jalan satu arah, truk barang besar yang mengangkut potongan besi-besi bangunan dari arah berlawanan menabrak mobil keluarga itu. Bahkan beberapa potongan besi yang lepas dari truk angkut beringas menusuki badan mobil. Dapat dipasikan, besi itu melukai pengendara, jika tidak mengenai organ fatal. Kemungkinan besar masih dapat diselamatkan.

Pukul 00.13 WIB, Jalan Tol Padaleunyi macet parah. Ricuh suara orang-orang malam itu, berkerumun menolong para korban. Mobil polisi segera datang dan menertibkan lalu lintas agar dapat mengurai kemacetan setelah mendapat laporan dari kantor pengawas CCTV jalan tol dan beberapa pengendara yang melapor.

𝐓𝐡𝐞 𝐏𝐚𝐫𝐭 𝐨𝐟 𝐃𝐞𝐜𝐚𝐥𝐜𝐨𝐦𝐚𝐧𝐢𝐚 | Part of Purple Universe ProjectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang