Minggu pagi ini, Olivia, Leo dan Ryan dikagetkan oleh kedatangan perempuan bernama Karina. Mereka tercengang ketika perempuan bernama Karina itu mencari Theo.
Theo dan Karina masuk ke dalam kamar kos Theo. Dan seperti yang diharapkan, Olivia, Ryan dan Leo sedang menguping dibalik pintu kamar Theo itu.
Mereka merapatkan telinganya ke pintu untuk mendengar apa yang mereka ucapkan.
"Kita tuh orang paling gabut gak sih? Kepo banget urusan orang," tutur Ryan setelah sadar apa yang ia lakukan hal paling tidak jelas dan tidak sopan. Itu juga privasi mereka.
"Sut! Jelas kepo tau, seorang Theo yang belum lupain mantannya tiba-tiba bawa cewe ke kos pula! Masuk kamar, Ryan. Bukan sekedar di ruang tamu,"
Sedangkan keadaan didalam kamar agak sedikit canggung. Karena Theo pertama kali mengajak perempuan masuk ke dalam kamarnya. Apa yang akan mama lakukan jika tahu anak bujangnya sudah berani membawa perempuannya ke kamar kos.
"Temen lo kayaknya kaget banget pas lo ngajak ke kamar,"
Theo tertawa renyah, "gue gak pernah ajak cewe ke kamar," jawabnya dengan santai
Karina terbelalak, "serius? Kita keluar aja kalau gitu,"
Theo menahan Karina, "gak papa kok, mereka juga bakal ngerti,"
Karina menggeleng, "gak gitu, cuma gak enak aja, takut mereka ngira kita ngapa-ngapain, mending di ruang tamu yang tadi aja gak papa,"
"Nanti ada anak kos bulak-balik, Karin,"
Karina mengangguk kembali, "gak papa, daripada disini kan?"
Theo pun menghela napas lalu mengangguk mengiyakan ucapan Karina.
Theo membuka kamar langsung terkaget melihat tiga temannya terdorong ke dalam karena pintu terbuka.
Theo mengeryitkan keningnya, "ngapain lu bertiga?"
Leo menunjuk Olivia, "dia nih, pengen nguping obrolan lo berdua, gak sopan kan ya, Yo? Emang ih Olivia mah,"
Olivia yang dituduh pun melotot kepada Leo, "enak aja! Lo yang ngajak! Playing victim!"
Karina yang ada dibelakang tubuh Theo pun tertawa kecil.
Ryan akhirnya angkat suara dan meminta maaf atas kegaduhan yang mereka lakukan, "maaf ya, teh. Mereka emang suka gak tau malu, sok atuh dilanjut lagi pacarannya," setelahnya Ryan menarik lengan Olivia dan Leo menuju kamarnya.
Theo pun geleng-geleng kepala, "mereka emang agak aneh gitu sih,"
"Tapi mereka lucu loh,"
Duduk bersebelahan di ruang tamu sambil meminum es doger yang dibeli Leo semalam.
"Aku gak suka deh sama nangkanya," ujar Karina
Theo pun menyodorkan mangkuknya, "siniin aja,"
Karina dan Theo kembali berbincang kecil sambil melempar sedikit lelucon garing tapi bisa membuat Karina tertawa.
"Aku gak tau, Karina. Nama dia aja Olga coba, kan aku kira cowo! Kalau tau dia cewe kan aku gak so pede ngajak dia nanti mandi bareng,"
Karina tertawa keras, "emang sebelumnya gak pernah ketemu?"
Theo menggeleng, "enggak lah! Itu aja aku yang chat dia,"
Karina tidak berhenti tertawa sampai mengeluarkan air mata, "lucu banget sih!"
Theo tadi memesan kwetiaw goreng di aplikasi pesan antar, dan driver sudah sampai depan kos. Theo pun pamit sebentar untuk mengambil pesanannya.
Theo membukakan bungkusnya dan memberikan kepada Karina. Ah, tak lupa Theo pun membelikan untuk tiga teman sehidup sematinya. Jika tahu Theo tidak membelikan untuk mereka, pasti besok-besok jika membeli sesuatu mereka melupakan Theo!
KAMU SEDANG MEMBACA
I Think, Just Us Or Nah? [On Revisi]
Fiksi Penggemar𝒥𝒾𝓈𝓊𝓃𝑔, 𝒲𝑜𝓃𝒷𝒾𝓃, 𝒩𝒾𝓃𝑔𝓃𝒾𝓃𝑔, 𝒮𝒾𝑜𝓃 𝒻𝒶𝓃𝒻𝒾𝒸 ⋅ ˚✮ ✶𓏲ּ꩜ Four or nothing? Olivia, Leo, Theo dan Ryan. Empat sekawan yang sudah berteman sedari mereka kecil. Mereka berjanji tidak akan saling...