6. Miserable

212 23 0
                                    


"Wah, tumis daging!" Seru Eunchae gembira melihat menu utama makan siang hari ini.

"Yang banyak, ya, bu. Untuk dia juga," Eunchae menyodorkan tempat makannya kepada pegawai yang bertugas.

Setelah 2 hari izin, akhirnya hari ini aku dan Eunchae masuk sekolah lagi. Kakiku juga sudah membaik setelah beberapa kali memakai salep oles yang dibawakan Sunghoon tempo hari.

Setelah mengambil makanan, kami pun mencari meja yang kosong.

Tiba - tiba, seseorang menabrakku.

"Astaga!" Jerit Eunchae yang melihatku jatuh dengan berantakan.

Ya, orang yang menabrakku dengan sengaja menumpahkan makanannya padaku.

"Ya! Jang Wonyoung!" Bentak Eunchae tidak terima sambil membantuku membersihkan seragamku.

Ternyata dugaanku benar, setelah kejadian kemarin, pasti Jang Wonyoung tidak akan membiarkanku hidup tenang.

Kulihat Ia tertawa bersama kedua temannya, Yujin dan Leeseo.

Wonyoung bahkan menendang tempat makan yang terjatuh.

"Ya! Kau senang dapat perhatian Park Sunghoon?" Bisik Wonyoung sambil melotot sinis.

Aku hanya diam saja sambil membersihkan diriku.

"Kau gila, ya?" Eunchae mendorong Wonyoung.

"Ya!" Yujin dan Leeseo tidak terima dan ikut mendorong Eunchae.

"Lihat saja kau!" Ancam Wonyoung padaku. Kemudian mereka pun pergi.

Sial.

Eunchae membantuku berdiri, kulihat ke sekeliling.

Aku jadi pusat perhatian.

"Ayo pergi dari sini," Eunchae menarikku pergi.

Semua orang pasti akan membicarakan peristiwa tadi, dan setelah ini pasti banyak yang memperhatikan aku.

Eunchae terlihat kesal namun juga khawatir padaku, Ia terus menarikku berjalan ke arah toilet.

Namun, kami tidak sengaja bertemu dengan Sunghoon dan anggota Enhypen lainnya.

"Woah, woah. Apa yang terjadi?" Tanya Sunoo heboh.

Sunghoon terkejut melihat kondisiku, yang lain juga memiliki ekspresi yang sama.

"Aku terpeleset dan menjatuhkan makananku," Jelasku cepat.

"Ya!" Eunchae melotot kepadaku yang berbohong.

Aku langsung menarik Eunchae untuk pergi, "Sudahlah, Eunchae."

"Kau seharusnya mengadukannya pada Sunghoon!" Eunchae tidak terima.

"Buat apa? Karena aku adalah tunangannya?" Sahutku pelan, hampir seperti berbisik.

"Hubungan kami hanyalah sekedar bisnis orang tua kami, Eunchae-ya. Selebihnya aku tidak ada urusan dengan dia, maupun sebaliknya." Aku menghela nafas.

Eunchae langsung memelukku, "Kasihan sekali kau, padahal selama ini kau berusaha untuk tidak terlibat dengan siapapun. Tahun terakhir malah jadi seperti ini.."

Aku baru sadar kalau seragam Eunchae menempel pada seragamku yang kotor, penuh minyak dan noda saus.

"Ya! Hong Eunchae!" Aku mendorongnya.

Terlambat, seragamnya juga ikut kotor.

Eunchae malah tertawa, "Kenapa? Bukankah ini tanda keistimewaan persahabatan kita? Kau kotor, aku juga kotor."

FIANCEE - Park SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang