17. Jealous

350 29 7
                                    


Suara bel rumahku terdengar, ada yang datang.

Aku yakin itu adalah Sunghoon.

Dia bahkan langsung masuk setelah menyalakan belnya, dengan senyum jahilnya.

"Kenapa kau setiap hari datang kemari?" Tegurku sebal.

"Eh? Bukankah tunanganku butuh makan?" Ucapnya sambil menunjukan tas plastik yang Ia bawa.

"Aku sudah makan siang di sekolah tadi, Park Sunghoon." Balasku cepat.

Sunghoon duduk di sofa dengan santai, "Selalu ada ruang untuk tteokbokki! Kemarilah!"

Ia membuka bungkusan yang Ia bawa dan mengeluarkan semangkuk besar tteokbokki dan aneka gorengannya.

Sunghoon tersenyum, "Aku dengar kau ingin tteokbokki, jadi kubelikan."

Kapan dia mendengarnya?

Setelah kuingat - ingat, saat makan siang tadi aku tidak terlalu selera dengan menu yang di sediakan dan mengatakan pada Eunchae kalau aku ingin makan tteokbokki saja.

Tapi, tadi aku hanya makan bersama Eunchae. Bagaimana dia bisa tahu?

"Mandu goreng favoritmu!" Sunghoon langsung memasukkan mandu goreng kedalam mulutku.

Aku mendelik, "Ya!"

Ia terkekeh, "Kenapa kau malah melamun? Makan saja!"

Tiba - tiba, ada suara bel.

Aku dan Sunghoon saling menatap satu sama lain, siapa yang datang?

Aku langsung bangkit, namun gerakan Sunghoon lebih cepat. Ia melihat ke kamera intercom pintu apartemenku.

"Seorang laki - laki?" Ucap Sunghoon padaku.

Aku pun menghampirinya dan melihat ke layar intercom-nya.

Astaga.. Wajah itu..

Aku langsung berjalan kearah pintu namun Sunghoon menahan lenganku.

"Kau mengenalnya? Siapa dia?" Wajah Sunghoon mendadak berubah menjadi serius.

"Ya, aku mengenalnya." Jawabku cepat.

"Siapa dia? Bukankah teman laki - lakimu hanya teman - temanku? Kenapa aku tidak pernah melihatnya? Kenapa dia mendatangimu di apartemenmu?"

Wah, pertanyaannya banyak sekali.

Aku langsung melepaskan tangannya dan pergi.

"Ya! Jung Haera!" Sergah Sunghoon, namun aku lebih dulu membuka pintunya.

"Halo, aku baru pin.. Jung Haera?" Seorang laki - laki yang kukenal sejak kecil berdiri dihadapanku.

Choi Soobin.

"Wah, tidak disangka kau tinggal disini?" Soobin tersenyum lebar. "Aku merindukanmu!"

Namun, aku terkejut dengan Soobin yang tiba - tiba memelukku.

Ya, walaupun dengan cepat seseorang menarikku dari pelukan Soobin. Siapa lagi kalau bukan Sunghoon dengan wajahnya yang terlihat kesal.

"Maaf, tapi kau siapa, ya? Kenapa tiba - tiba memeluk tunang-" Aku langsung menutup mulut Sunghoon.

"Sunghoon-a, ini adalah Soobin. Kerabat jauhku," Ucapku cepat sambil melepas tanganku dari mulut Sunghoon.

"Ah, maaf. Aku tidak tahu kalau ada teman Haera juga," Ucap Soobin sopan.

Sunghoon langsung mendelik saat mendengar kata "teman" yang diucapkan oleh Soobin barusan.

Aku meringis, "Ah, iya. Kebetulan kami sedang kerja kelompok.."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FIANCEE - Park SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang