GAME 2

170 22 7
                                    

GAME II

*

! HAPPY READING !

*

Suara musik terdengar memenuhi setiap sudut ruang karaoke yang saat itu dipenuhi sekelompok anak muda yang tengah menikmati waktu malam mereka, sekaligus merayakan ulang tahun dari sepasang kembar diantara mereka, juga yang akhirnya resmi turun ke dunia masyarakat setelah berakhirnya perjuangan mereka bertahun-tahun menempuh pendidikan di perguruan tinggi

Gelas-gelas kosong dan beberapa botol alkohol dan kaleng bir memenuhi meja dengan beberapa makanan ringan pendamping. Sementara sekumpulan pemuda itu duduk mengelilingi meja sambil menyaksikan beberapa teman lainnya menguji suara mereka dengan menyanyi.

"Selamat datang di dunia orang dewasa, nak!"

Suara seorang pemuda mewarnai ruangan karaoke yang bising karena suara kacau dari teman mereka yang masih mencoba suaranya yang pas-pasan dan membuat kepala mereka sedikit pening karenanya.

"Bagaimana rasanya jadi orang dewasa?" suara itu terdengar lagi, suara itu berasal dari seorang pemuda yang sedikit mabuk, Liu Haikuan, disampingnya seorang pemuda lain, dan dia adalah Wang Zhoucheng, sepupu dari si kembar.

"Haikuan-ge, bicaramu seperti seorang kakek yang sedang bertaya pada cucunya..." seorang pemuda manis yang duduk agak jauh menyahut sembari menghirup gelas minumannya.

"Hehh, jaga bicaramu Yang-yang," Haikuan protes sambil meneguk kembali kaleng birnya.

Xiao Yang duduk disamping Wang Yibo yang terlihat tenang dan belum menyentuh sedikitpun minuman beralkohol yang disediakan didepannya, dia justru lebih memilih soda karena berpikir dia harus tetap sadar karena harus menyetir saat pulang nanti.

"Apa Huang Jingyu tidak datang?" Yang bergumam pelan, sambil melirik kearah sepupunya dan juga kakaknya yang sejak tadi hanya duduk diam.

"Sepertinya dia terlambat, mungkin masih harus menangani pasien..." Zhoucheng membalas asal, saat itu dia sedang memperhatikan dua orang temannya yang sedang menyanyi dengan suara kacau sambil membuat lelucon di depan mereka.

"Zhan-zhan, Jingyu-ge nanti akan datang katanya," ia berujar dengan suara yang riang sambil menguncangkan bahu Xiao Zhan.

"Zhan-zhan, Jingyu-ge nanti akan datang katanya," ia berujar dengan suara yang riang sambil menguncangkan bahu Xiao Zhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hum..."

"Zhan-zhan?"

Gumaman pelan itu belum bisa memuaskan Xiao Yang sehingga ia terus saja menguncang-guncangkan bahu kakaknya, dan terus saja bicara tentang Huang Jingyu. Akhir-akhir ini dia memang begitu sering bicara soal orang itu, ia bahkan beberapa kali membuatnya harus berhadapan langsung dalam kondisi yang agak aneh dengan senior dari sepupunya itu.

Kembarannya seperti begitu ingin ia bisa bersama dengan orang bermarga Huang itu, dan hal itu membuat Xiao Zhan dalam hati semakin kesal dan perlahan memupuk kebenciannya menjadi semakin menggunung.

The Family GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang