GAME 13

105 15 9
                                    

GAME XIII

*
*
*
Happy Reading
*
*
*

"Paman, apa kau bekerja dirumah sakit?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Paman, apa kau bekerja dirumah sakit?"

Suo yang duduk diatas ayunan di area bermain yang merupakan fasilitas kompleks apartement tempat mereka tinggal, tiba-tiba bertanya pada kenalan barunya yang saat ini duduk atas kursi ayunan sebelahnya. Bocah chubby itu menggoyangkan ayunannya sambil sesekali menjilati permen lolipop digenggamannya.

Huang Jingyu tidak menjawab.

"Bau-mu seperti bau rumah sakit. Suo tidak suka."

"Kenapa kau tidak suka rumah sakit?" Jingyu mulai tertarik dengan ucapan bocah itu.

Sejak pertemuan mereka hari itu, kedua teman baru berbeda usia itu beberapa kali bertemu untuk duduk bersama dikursi taman atau di arena bermain seperti sekarang ini. Tapi dari semua obrolan itu, tak banyak yang bisa Jingyu dapatkan dari bocah itu, terutama tentang kondisi keluarganya.

"Papa-ku pernah masuk rumah sakit, dan sejak itu kami harus tinggal disini, padahal rumah kami ada di Beijing."

"Kapan papa-mu masuk rumah sakit?"

Bocah menggemaskan itu mencoba menghitung dengan jemarinya yang pendek-pendek sambil mengingat bulan dan tanggal Papa-nya ditemukan dirumah sakit.

"Dua bulan yang lalu," bocah itu mengangguk yakin dengan hitungannya, "Ah!"

Teriakan kaget itu sontak membuat Jingyu khawatir, sekaligus penasaran untuk mengorek informasi lebih dalam. "Kenapa?"

"Xiao Guo!? Siapa yang menjaga Xiao Guo di Beijing?"

Wajah bocah itu terlihat benar-benar panik, membuat Jingyu yang tak mengerti siapa yang dimaksud oleh bocah itu hanya bisa berdiri dari ayunan dan mendekatinya, memastikan bahwa anak itu dalam keadaan baik.

"Suo-suo!!"

Suara panggilan seorang pria mengaburkan kegelisahan yang muncul di wajah bocah kecil itu, dan matanya pun berbinar saat melihat dua orang yang familiar datang menghampirinya sambil tersenyum.

Suo bangkit dari ayunan-nya dan berlari memeluk salah seorang dari yang memanggilnya. Seorang pria tinggi berwajah damai dengan sudut mata yang tajam dan garis rahang yang kuat membuka kedua lengannya lebar untuk menyambut pelukan bocah itu.

"Hai, jagoan!"

"Paman Haikuan!" Suo memeluk erat paman-nya yang datang dari Beijing, "Kalian akan merayakan imlek bersama kami?"

Sebelumnya hubungan paman dan keponakan itu selalu terlihat seperti tom- jerry, Suo sering marah dan kesal karena sang paman seringkali menghancurkan rencana liburan keluarganya karena terus menyuruh ayahnya datang bekerja dan membatalkan janji mereka, tapi bocah itu nyatanya tetap menyayangi sang paman. Setelah dia meninggalkan Beijing, ini kali pertama mereka bertemu lagi, jelas kalau bocah lima tahun itu sangat merindukannya—bahkan sampai melupakan paman Jingyu-nya yang masih berdiri diam ditempat yang sama.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Family GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang