4

80 51 1
                                    

Beberapa bulan kemudian...

Rafka baru pulang dari Korea karena ada tugas rahasia disana. Sudah 3 bulan ia harus LDR sama rain dan ia sangat merindukan gadisnya itu. Rafka melihat gadis itu berdiri di tempat tunggu kemudian ia menghampiri nya.

"Hai" Sapa rafka tersenyum. Rain mutar balik badannya

"Rafkaaaaaaaaa" Rain langsung loncat kepelukan pria yang selalu ditunggu nya, rafka menangkapnya dengan sempurna.

"Maaf membuatmu menunggu lama"

"Tidaa gratis loh yaaa " Sahut rain seraya melepaskan pelukannya

"yeah,I know. Saya bawa banyak hadiah untukmu"

Rain memekik girang setelah mendengarkan nya ia sangat tidak sabar untuk membuka hadiah itu.

"Ayo kita pulang, ibu dan ayahmu menunggu di rumah" Kata rain

"Oh mereka disini? " Rain mengangguk lucu. Dan mereka berdua pergi deh

Di apartemen

"Ayahhh.. " Ucap rafka seraya hormat. Drake pun ikut hormat setelah tangannya diturunkan baru ia pergi memeluknya

"Kau sehat? " Tanya drake sambil menepuk pundak sang anak bungsu

"Tentu. Semua sudah diatasi dan diselesaikan ayah tidak perlu khawatir lagi"

Drake tersenyum mendengarnya. "Kakekmu memang tidak salah mempercayakan mu sebagai penerus perusahaan miller crop"

"Ya, ayah" Rafka melihat ibunya dibelakang ayahnya.

"Halo ibu" Sapa rafka, fey pun tersenyum senang. Rafka memeluk sang ibu.

"Kau tidak apa apa kan nak? "

"Rafka sangat baik ibu" Fey melepaskan pelukan tersebut

"Mari makan. Ibu sudah masak makanan kesukaan mu di bantu rain tadii"

"Rain hanya bantu liatin doang tau" Ucap rain yang menyiapkan kursi buat drake dan Fey.

"Calon mantu idaman" Celetuk drake seraya terkekeh pelan.

"Ayah jangan gitu, rain terbang" Kata rain dengan polosnya. Yang lainnya ikut tertawa.

Diruang keluarga.

Rain sudah balik ke kamarnya. Mereka bertiga berkumpul disana. Rafka sedang cek perusahaan yang ada di Indonesia menggunakan laptop. "Rafka dengarkan ayahmu nak" Ucap Fey. Rafka pun memberhentikan aktivitas nya kemudian menatap drake dan Fey secara bergantian

"Usia ayah dan ibumu sudah tidak muda lagi. Kami tidak mau neko neko, kami hanya ingin melihat kau menikah. Lagipula umurmu sudah matang dan cocok untuk menikah" Ujar drake penuh harap

Rafka tidak pernah melihat ayahnya meminta sesuatu kepadanya ini baru kali pertama drake seperti ini.

"Rafka paham maksud ayah dan ibu. Rafka membangun sudah berniat untuk menikahi rain setelah dia lulus sarjana"

"Apa itu tidak terlalu lama? " Tanya Fey

"Rafka belum pernah bertemu dengan keluarganya bu, akhir pekan nanti rafka ikut antar rain ke rumahnya. Biarkan rafka untuk mengenal lebih dalam keluarga rain"

"Ya sudah kami setuju jika itu pilihan mu"

"Ayah dan ibu sangat suka dengan rain. Karena dia gadis yang baik, perhatian kami yakin bahwa dia bisa menjadi pendamping yang baik untukmu, nak. Ayah mendukung semua yang menjadi pilihan mu. Karena ayah tau kau bukan lagi anak kecil. " Ujar drake

"Rafka mengerti ayah"

"Yaudah kami pamit pulang" Kata Fey

"Kalian ga nginep aja? Sudah malam"

SWEET BOY (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang