14

55 36 1
                                    

Happy reading!

.
.
.

Rafka menatap ketiga sahabatnya. Mereka siap mendengarkan cerita rafka.

"Kalian jangan bilang rain dulu yaa, gue gamau dia kepikiran." Kata rafka

"Iyaa" Jawab ketiganya

"Malam penyerangan gue ga sadar kalo ternyata gue kena tembak. Peluru nya beracun, peluru tersebut juga termasuk peluru mematikan didunia yang belum ketemu penawarnya. Efek dari peluru mematikan itu ya gini. Peluru itu perlahan akan merusak seluruh organ ditubuh gue. Mungkin ini balasan dari Tuhan karena gue sering bunuh orang. Makin lama tubuh gue melemah. Gue gamau rain dijaga sama orang yang salah. Waktu itu james cerita, kalo dia ngelihat hal yang beda dari diri galleo setelah gue cari tau sesuai dugaaan gue sebelumnya kalo galleo suka sama rain itu benar. Gue mohon sama lo gal, tolong jagain rain kalo gue udah gaada. Dan buat abi sama sam lo juga ikut jagain rain ya gue gatau harus minta tolong siapa lagi" Ujar rafka dengan suara yang masih bergetar. Mendengar penyataan itu ketiga sahabatnya lemas. Galleo mengacak rambutnya frustasi. Abighail menendang kursi. Samudra menonjok dinding.

"Kenapa lo ga ceritaa dari awal raf! Mungkin aja kita bisa lebih cepat cari penawar nya! " Kata samudra.

"Dan gue gamungkin bisa gantiin lo dihidup rain raf karena cintanya udah abis di lo." Sambung galleo

"Lo harus semangat raf, kita disini bakal bantuin lo. Kita slalu ada buat lo. Lo jangan khawatir" Timpal abighail.

"Gue cuma berharap kalian bisa jagain 2 perempuan kesayangan gue. Rain dan ibu"

"Lo jangan ngomong gitu terus anying! Gue sedih dengernya bangsat!" Umpat galleo. Ia menangis. Ini pertama kalinya ia menangis karena sahabatnya.

"Gue bakal jauhin rain dan lo deketin dia ya gal" Kata rafka

" Emang kalau lo jauhin Rain terus galeo dekat sama Rain, Rain bakalan suka?kalau Rain udah tahu semuanya dia tetap bakalan ngerawat lo, emang lo ngga kasihan sama Rain Yg ngga tahu apa-apa terus lo jauhin tanpa alasan, yang ngga salah apa-apa terus Lo diemin, mikir ngga lo sampai situ. Gimana perasaannya? Ngejauhin bukan cara yang efektif Rafka! Ituu sama aja nyakitin lo rain dan diri lo sendiri" Ujar samudra yang sedikit ngebentak. Untuk menyadarkan rafka atas perkataan nya.

"Lo harus cerita ke rain semua ini raf." Kata abighail.

"Gue gamau bikin dia kepikiran. Gue bakal nyusahin dia yang ada"

"Gausah keras kepala rafka. Dengan kondisi lo yang kaya gini harusnya banyakin habisin waktu lo berdua. " Ucap galleo. Semua setuju dengan perkataan galleo. Rafka terdiam sambil  berfikir.

###

Seminggu kemudian...

Rain baru selesai acara kelulusannya sebagai S1  kedokteran. Rafka sudah menunggunya seraya membawa buket bunga dan kotak cincin.

"Congratulation sayang" Ucap rafka seraya tersenyum

"Thank you"

Rafka berlutut dan mengeluarkan cincin nya

"Sebagai hadiah kelulusanmu, will you marry me, rainny dickson?" Kata rafka

Rain sangat terkejut, ia ga kepikiran kalo rafka akan melamarnya hari ini. Semua wisudawan yang melihat pada mengabadikan momen ini.

"Rafka? Kamu serius?" Tanya rain yang Speceles

"Serius dong, masa bercanda. So?"

"Yes, i will" Jawab rain.

"AH YESSS! " rafka memasangkan cincin ke jari manis rain lalu menggendongnya karena bahagia.

Yatuhan tolong berikan ku kehidupan sedikit lebih lama untuk membahagiakan orang yang kusayang. Ucap rafka dalam hati. Semua yang melihat terharu

"I LOVE YOU FOREVER RAINNY"

"I LOVE YOU TOO RAFKAA KAVINANDRA MILLER"

Pasangan sejoli itu tertawa bahagia.

Mereka foto foto dan pergi jalan jalan. Untuk merayakannya.

Lusanya.

Rafka pasrah pada takdir yang akan terjadi kedepannya gimana. Hari ini jadwal rafka dan rain harusnya fitting baju pernikahan. Tapi rafka tidak bisa hadir karena harus check up kesehatan nya. Jadinya galleo yang menemaninya.

Mereka pergi kebutik.

"Ka gal, menurut ka gal rain cocok pake di warna apa?" Tanya rain seraya menunjukan 2 gaun berwarna peach dan dark grey

"Lo cantik pake semua warna rai"

"Idih ka gal bisa gombal juga ternyata" Kata rain cekikikan.

"Faktanya gitu rai, lo emang dasarnya cantik mau pake baju apa aja juga tetep cantik"

"Iya deh iyaaa"

"Rain bahagia banget deh ka gal. Karena rain bakalan menikah sama orang yang rain cintaiii, rain punya banyak list nantii bareng rafkaa." Ucap rain yang sangat happy. Galleo tersenyum tipis.

Lo harus denger itu raf. Sampai kapanpun gue gabisa gantiin posisi lo dihati rainn batin galleo.

"Oh ya, ka gal kok ga cari gebetan sampe sekarang? "

"Gue belum bisa move on"

"Wahh sama siapa tuh?"

"Kepo lo bocil" Galleo menyentil kening rain

"Dih ko bocil?! Rain mau nikah loh. Bocil darimana sih!" Omel rain

"Iya deh"

Mereka memilih milih sampe puas dan mampir makan sebentar kemudian pulang.

Pernikahan mereka diadakan pekan depan. Jujurly ini sangat cepat tapi karena banyak yang bantu jadi ya gapapa sih.

Pas sampai di apartemen disana ada keluarga rain lagi.

"Selamat malam rain" Sapa vira.

"Malam bun, ada apa lagi ya? "

"Kami kesini ingin minta maaf padamu. Maaf sudah menyakitimu. Kami sadar kalo perbuatan kami itu salah" Ujar vira

Rain tersenyum "gapapa bun, rain paham kok. Rain udah maafin kalian semua"

Rain tipe orang yang ga tegaan apalagi menyangkut keluarga. Ia sangat menyayangi nya.

"Maafin kaka juga ya rain" Ucap reiga

"Iya ka rei, rain udah maafin kalian semua"

"Terimakasih.kamu baik banget"

"Kalian mau kemana malam malam begini?"

"Kita ingin balik ke italy" Jawab emily

"Loh minggu depan rain nikah sama rafka. Kalian ga dateng? Kalian kan keluarga rain" Ucap rain

"K-kita boleh hadir?" Tanya vira terbata bata

"Tentu saja. Kenapa tidak boleh? Rain tidak punya ayah, lalu siapa yang akan jadi saksi nanti? Bukankah itu tugas ka rei?"

Mereka saling tatap dan mengangguk

"Yaa, kaka siap jadi saksi nikah kamuu"

Rain tersenyum kembali.

Mereka semua berpelukan. Rafka melihatnya hanya tersenyum. Semuanya akan baik baik saja. Rafka selalu mengatakan itu untuk menguatkan hatinya.

Semoga gue kuat sampe nanti batin rafka.

Rain menyuruh keluarga untuk masuk kedalam apartnya

"Besok kalian fitting baju yaa, harusnya tadi cuma gapapa deh" Kata rainn

"Tidak perlu repot repot kita pake yang ada aja" Kata vira

"Ga dong bun, ini pernikahan spesial harus pake yang spesial juga dong"

Mereka tertawa bersama.

Melihat mu tertawa bahagia seperti itu sudah cukup membuatku tenang, slalu seperti ini ya rain. Gumam rafka.

.
.
.

Aduhh!! Gimana perasaan kalian?

Tetep pantengin yaa!

See u next part guys!

SWEET BOY (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang