Kini kembali lagi dengan Jihan. Ia sedari 4 menit lalu menunggu bus, tapi tak kunjung datang.
Sampai akhirnya ada seseorang menepuk pundak nya, ia jadi kaget lalu menoleh siapa yang menepuk pundak nya.
"J-jungwon?" Ya, itu adalah Jungwon. Si lelaki misterius yang bisa datang kapan saja.
"Kaget ya? Maaf. Kenapa sendiri? Dimana kak Doyoung?" Tanya Jungwon.
"Ah.. dia udah berangkat ke kantor tadi."
"Kenapa dia ga antar kamu? Mau kemana nih?" Tanya Jungwon lagi.
"Dia ada urusan. Aku mau ke rumah ayah karena katanya ada urusan."
"Oh? Kalau begitu kita pergi ke tujuan yang sama." Ucapan Jungwon barusan membuat Jihan bingung, apa yang di maksud 'pergi ke tujuan yang sama?' apakah Jungwon juga akan ke rumah nya?
"Haha. Raut wajah mu itu seakan bertanya mau apa aku ke sana. Aku juga ga tau kenapa ayah mu memanggil keluarga ku ke rumah mu. Karena aku sedang berada di luar, jadinya tidak bareng dengan keluarga ku."
"Ohh, begitu. Oh ya, kamu habis dari mana memang?"
"Habis beli obat buat kakak."
"Kak Jennie sakit?"
"Iya, mungkin sudah dari kemarin malam dan stok obat di rumah udah habis, jadi aku beli sekarang."
"Begitu ya. Yasudah ga apa-apa! Kita jadi bareng lagi." Wajah Jihan kembali ceria kala ada Jungwon, sejak bersama Doyoung tadi wajah nya masam seperti orang yang mau mengajak berkelahi.
***
Sesampainya di rumah Jihan, mereka di sambut oleh dua mobil hitam dan putih yang bisa diketahui mobil hitam itu milik keluarga Jungwon dan yang putih? Milik siapa?
Jihan membuka pintu dan ia sangat terkejut kala dibalik pintu itu juga ada Jisung, kakak ipar nya. Mungkin ia mau membuka pintu juga.
"Astaga, kak! Kagetin aja." Kesal Jihan. Jisung hanya tertawa akan reaksi adik ipar nya itu.
"Maaf. Oh ya, udah lama ga ketemu."
"Iya, kak. Gimana kabar kakak? Apa kak Jiyoon baik baik aja?"
"Iya dia baik-baik saja, aku juga sama. Oh ya, permisi aku mau pergi dulu."
"Mau kemana? Apa ada kak Jiyoon?"
"Mau ke toko. Dia ada di dalam. Yasudah nanti lagi." Tak lama Jisung pun pergi menggunakan mobil putih yang terparkir di halaman luas rumah Jihan. Ah, bukan. Lebih tepatnya Mansion bak istana.
"Ayo masuk." Jihan menarik lengan Jungwon pelan dan saat mereka sampai di ruang tamu, terlihat lah kedua orangtua Jungwon dan Jihan dan kakak nya Jihan, Jiyoon.
"Ibu? Kenapa ada keluarga Jungwon juga?" Tanya Jihan langsung tanpa menyapa seluruh keluarga yang ada di sana.
"Seperti yang kamu tahu Jihan, perusahaan keluarga kita akan bekerja sama dengan perusahaan keluarga Kim." (Keluarga Kim adalah nama marga ayah tiri Jungwon yang berbeda). Kini Jihan dan Jungwon sudah duduk di sofa sebelah kakak nya.
"Memang pembahasan nya sampai dua hari ya, Bu?" Tanya Jihan lagi.
"Iya sayang. Besok keluarga Kim dan keluarga kita juga akan mengadakan pesta."
"Pesta? Pesta apa?" Tanya nya lagi karena penasaran.
"Ah! Lo penasaran terus, sih! Ga mau sambut kakak nya nih?" Tiba-tiba kakak nya menyikut perut Jihan dan bicara demikian.
"Ah.. nanti dulu kak. Aku mau dengar urusan apa yang membuat aku pulang."
"Memangnya kenapa kalau kamu pulang, hm? Tidak suka kamu bertemu keluarga mu?" Kali ini ucap ayah Jihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan Paksa [Enerwon] ON GOING
Lãng mạnJudul: Perjodohan Paksa [Enerwon] NEW STORY Author: @opahholpah genre: Fiksi remaja, Perjodohan, Romansa, school life in married . . . . . Han Ji-Hyo atau di kenal dengan nama Jihan berusia 18 tahun sekolah menengah atas. Ia telah dijodohkan ole...