part 8

26 10 0
                                    

Happy readingg GUYSS!!

KARA SAKIT (Day 6)

"Kamu itu pembawa sial!! Seharusnya kamu itu ga lahirr kara"

"Anak kurang ajar kayak kamu itu pantas untuk di bunuh"

"kamu itu ga tau diri!!"

"Haha mampus Lo kar"

Degg!
Kara terbangun dari tidurnya dengan keringat yang sudah memenuhi dahinya,lagi dan lagi dia memimpikan itu.Rasa sakit yang terus menghantuinya.
Netranya menatap kosong ke arah dinding kamarnya sehingga tanpa sadar lelehan panas itu mulai mengalir secara perlahan sehingga menjadi bunyian yang amat memilukan.Kara menangis dengan menggigit bibirnya sehingga membuat kulit bibirnya mengeluarkan darah segar.

"Arghhh pergi lo anjingg"Kara meracau dengan memukul kepalanya
berkali kali,dia mengambil figura yang berada di atas meja kecil di samping ranjangnya dan menatap figura itu dengan tatapan kosong.

Prangg!!!

Dia melempar figura itu ke dinding sehingga figura itu retak tak berbentuk lagi.

"Hiks hiks,kara mau mati aja ayah"
Kalimat terakhir yang di ucapkan oleh kara sebelum kesadarannya hilang.

______

Varen baru saja sampai di kontrakannya yang dia sewa berdua dengan Rajen,dia meletakkan Jaket Levis nya dia atas gantungan yang berada di dinding kamar yang bercat abu abu.
Badannya sangat pegal dia rasa dia perlu untuk tidur sebentar kira kira 3 jam-an lah,dia membaringkan badannya ke atas ranjangnya.

Dia menatap langit langit kamarnya ,
tangannya di letakkan di atas dahinya persis seperti orang yang memiliki beban pikiran.

Tiba tiba saja siluet seorang gadis pendek yang memiliki paras yang indah memenuhi isi pikirannya.
Yah dia kara,yang sudah 6 hari ini di kenalnya.Senyumnya yang sangat manis,matanya yang selalu menatap
varen dengan tatapan tulusnya itu,
bibirnya yang selalu berbicara membuat varen gemas melihatnya.
Dia rasa dia sudah gila memikirkan gadis pendek itu.

"Kerasukan mampus lo"Varen melengos mendengarkan ucapan Rajen yang sedang berdiri di depan pintu kamarnya.

"Gua kayaknya tertarik deh sama kara"Ga ada angin ga ada hujan varen tiba tiba saja mengatakan itu kepada Rajen ,yang membuat Rajen melotot mendengarkannya.

"Serius Lo ren??"

"Iya gua serius dan gua mau deketin dia"Ucap varen dengan sungguh,membuat Rajen yang mendengarkan ucapan "sok"sungguh dari varen ini rasanya mau mengumpat.

"Udah berapa kali Lo deketin cewek hanya karna mau lupain "dia"??ingat karma bro"Varen spontan duduk mendengarkan ucapan Rajen.

"Gua rasa dia bisa buat gua lupa sama dia Jen dan gua serius sama dia"

"Alah bacot lo ren, kemaren aja Lo bilang gitu sama gua pas deketin cewek eh endnya malah lo tinggalin"

"Siapa tau aja yang ini ga"

"Emang bajingan asli Lo ren"

______

Kara membuka matanya secara perlahan sehingga cahaya matahari memasuki indra penglihatannya,dia melirik jam dinding kamarnya yang menunjukan pukul 10 pagi.Sudah terhitung 3 jam dirinya pingsan dan tetangga kosnya tidak ada yang tau.

Kara meringis merasakan perutnya sakit,dia baru sadar kalau dari pagi perutnya belum di isi apapun.Shit!!
Dasar kara bodoh dia lupa kalau dia
punya asam lambung.
Dengan malas dia melangkah menuju dapur guna melihat apa yang bisa dia makan,rupanya kesialan memang berpihak padanya,tidak ada makanan yang tersisa sedikitpun.
Bagaimana ini kalau gini kan jadinya dia harus keluar untuk membeli makanan tapi sakit di perutnya membuat dia tak kuat untuk keluar,hanya satu cara yang bisa menyelamatkan nyawanya untuk saat ini.MEMINTAK TOLONG KEPADA VAREN,Aaa dia sedikit ragu untuk meminta tolong,siapa tau varen tidak mau atau sibuk,tapi sungguh! dia tidak kuat,perihal mau tidak mau nya varen tidak apa dia akan mencoba untuk memintak tolong.

43 DAYS WITH YOU (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang