Part 12 : Nothing more

959 100 34
                                    

Dari belakang ia merasakan punggungnya menghangat lalu diikuti sebuah tangan memeluknya dari belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari belakang ia merasakan punggungnya menghangat lalu diikuti sebuah tangan memeluknya dari belakang. Belakang lehernya terasa terpaan napas hangat bersamaan dengan aroma yang baru-baru ini ia kenali.

Aroma Sebastian.

"Menginaplah di sini," bisik Sebastian di belakang telinga Yasmine.

Seperti wanita itu tak terganggu, dia tetap memejamkan matanya sedangkan Sebastian semakin menarik wanita itu ke dalam dekapannya.

Ia menghirup dalam-dalam aroma Yasmine, dirinya sangat rindu wanitanya itu. Sebastian beringsut ke lelukan leher Yasmine sembari memejamkan matanya. Sebastian sangat bahagia, hari yang ia tunggu-tunggu setelah bertahun-tahun kini terjadi juga.

Lama-kelamaan sebuah isakan pelan keluar.

"Terima kasih sudah bertahan dan kembali, " bisik Sebastian di tengah-tengah isakan kecil pria itu.

Yasmine membuka matanya karena isakan Sebastian semakin terdengar jelas. Wanita itu dengan gerakan pelan-pelan mengangkat tangannya dari Kiano, ia menjaga tidur Kiano agar tetap terlelap tanpa gangguan.

Yasmine melepaskan pelukan Sebastian lalu berbalik menghadap pria itu yang sedang memandangnya dengan senyuman namun matanya memerah karena menangis. Tangannya terulur menutup mulut Sebastian yang sedang terisak membuat mata pria itu membelalak terkejut dengan tindakan Yasmine.

"Jangan mengganggu Kian tidur, mood nya bisa rusak hingga tak bisa tidur sampai pagi," tegur Yasmine berbisik dengan tatapan tajam sejengkal di depan pria itu.

"Aku tidak bisa menghentikannya," ucap Sebastian masih emosional.

"Keluar dari kamar,"

Sebastian mengangguk menuruti ucapan Yasmine, ia turun dari ranjang diikuti Yasmine yang hati-hati ikut turun dari sana juga berjalan mengikuti langkah pria itu yang keluar kamar.

Yasmine langsung ditangkap oleh tubuh Sebastian begitu wanita itu berbalik badan setelah menutup pintu dengan pelan.

Sebastian memeluk Yasmine dengan isakannya yang belum selesai.

"Menjauh dari pintu," ucap Yasmine sembari berjalan membawa Sebastian yang menangis di pelukannya menuju sisi lain lantai dua tersebut.

Bagi Yasmine, Sebastian masih menjadi orang asing yang pernah memiliki kenangan dengannya. Meskipun ia mengingat banyak hal bersama pria itu dan hatinya pun merasakan perasaan tulus Sebastian, namun tetap saja di dalam lubuk hatinya Yasmine belum memiliki perasaan seperti dirinya dulu.

Jika ditanya apa Sebastian belum cukup menyentuh hati Yasmine? Jawabannya sudah. Ia melihat semuanya dan benar pria itu sangat tulus padanya dari dulu hingga sekarang.

Lalu apa Yasmine memiliki perasaan pada Sebastian? Jawabannya mungkin ada sedikit tetapi belum sepenuhnya seperti apa yang wanita tersebut lihat di foto pasangan di lantai satu. Yasmine melihat dirinya begitu bahagia di sana dan perasaan itu belum ia miliki saat ini. Singkatnya, ia belum jatuh cinta lagi pada pria dalam pelukannya ini.

Perfect ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang