Disini lah mereka saat ini, lapangan luas diadakannya acara tahunan desa ini. Nelson beserta adik adiknya sudah terlebih dahulu datang beberapa menit sebelum acara dilakukan, mereka mendapatkan kursi terdepan karena akan diperkenalkan sebagai tamu.
Amaryn sendiri sedang bersiap dibelakang panggung bersama dengan beberapa perempuan lainnya. Seiring berjalan waktu, sudah banyak orang berkumpul untuk menyaksikan para wanita yang jarang sekali keluar rumah ini mengisi acara pembuka.
Amaryn sendiri cemas akan merusak penampilan mereka, namun selalu ditenangkan oleh para wanita disana. Mereka semua saling mendukung dan melontarkan kata kata semangat.
Hingga saat jam mulai menunjukan pukul 7 malam, acara pun dibuka oleh kepala desa dan langsung menyambut penampilan dari para perempuan ini.
Awalnya semua orang bertepuk tangan dengan meriah saat para wanita tertua masukk diiringi oleh wanita yang semakin muda dibelakangnya.
Hingga saat kehadiran amaryn semua orang mulai berbisik untuk beberapa menit, dan music menyala. Penampilan tradisional didesa ini pun ditampilkan, tari tradisional yang diajarkan turun temurun.
Tekanan untuk amaryn adalah, dia ditempatkan diposisi penting yakni bagian center dari awal hingga akhir. Setelah itu semua orang bertepuk tangan dengan meriah setelah para perempuan satu persatu meninggalkan panggung. Pada dasarnya, amaryn yang merupakan posisi center harus memberikan salam penghormatan terakhir.
"kita lanjutkan acara tahunan kita, kali ini kita mendapatkan tamu dari negri sebrang yang akan menetap didesa kita untuk beberapa bulan kedepan. Kepada tuan nelson beserta adiknya boleh untuk naik keatas panggung" ucap sang kepala desa, mereka pun mendapatkan tepuk tangan meriah
Amaryn sendiri segera kembali keatas panggung melalui bagian samping dari panggung, masih dengan setelan tarinya. Itu disuruh oleh ibu kepala desa tadi.
"oke, mungkin bagi sebagian orang disini sudah mengenal saya, saya akan memperkenalkan diri kembali, nama saya nelson, dan mereka merupakan adik saya, tio dan amaryn. Kami merupakan pelajar dari negri Selatan yang ditugaskan untuk menetap disini dan membantu desa ini. Saya harap tuan tuan dan nyonya nyonya bisa membantu kami, terima kasih" ucap nelson dengan lantang
"seperti yang nelson katakan tadi, aku harap kalian bisa menerima kami dengan senang hati, terima kasih" ucap tio kemudian
"baik, kalau begitu ayo nikmati pestanya" ucap kepala desa dan pesta pun berjalan dengan meriah
Setelah acara penyambutan selesai, semua orang mulai menikmati hidangan hidangan serta berbincang bincang ringan. Banyak sekali yang mencoba untuk berbicara kepada keluarga nelson , tepatnya kepada amaryn. Tentu sebagian dari mereka merupakan para pria yang mencoba untuk berkenalan dengan amaryn.
Amaryn risih sebenarnya, namun dia memilih diam dan berlindung dibelakang sang kakak, nelson. Hingga tak selang beberapa watu, mulai datang perwakilan perwakilan kelompok untuk berbincang beberapa hal kepada nelson.
Tio yang bosan pun memilih untuk mengajak amaryn pergi dari sana dan berjalan jalan untuk berkeliling. Sebenarnya itu ide yang bagus, namun tidak menjadi bagus saat semua pria mendekati amaryn kembali. Suasana disana pun perlahan ricuh, hingga datang sosok lily yang menarik amaryn untuk pergi dari sana.
"kemana kita?" tanya amaryn kepada lily
"ke tempat kakak ku" ucap lily singkatt, tak lama setelahnya mereka pun sampai ditempat anak anak muertos berkumpul
"halo nona, kemana kakak mu" ucap dibureng dengan senyum hendak menggoda
"nelson sedang memiliki beberapa urusan" jawab tio
"penampilan mu sungguh keren ryn" ucap Pablo dengan senyum bodohnya
"kau cantik" ceplos miquel, dan itu membuat semua orang disana melihatnya dengan tatapan aneh
"terima kasih Pablo miquel" ucap amaryn seraya tersenyum manis
Belum sempat Pablo mengucapkan beberapa kata, terdapat suara yang membuat mereka semua diam.
"eyy yooo, wanita cantik lain dikalangan muertos" ucap orang itu , dan seketika suasana disana menjadi panas
"apa maumu" ucap Pablo mencoba meredam amarahnya
"ey santaii, nona manis ini nanti takut kepada mu" ucap orang itu dengan nada serta tatapan mengejek
"lily, ryn, pergi kebelakang kami" ucap Julio
"ey ey ey, santai saja teman, kami bukan orang jahat" suasana yang awalnya panas, berubah seperti di neraka
Lily sendiri hanya diam dan beralih memeluk amaryn dengan erat. Amaryn yang awalnya diam, heran melihat lily yang nampak ketakutan serta sedih.
"ada apa ini?" tanya amaryn dengan suara kecil
"indah sekali suara mu nona, akan sangat indah ketika menyebutkan nama ku" ucap orang itu dengan senyum mempesonanya
"perhatikan tingkah mu tuan, jangan bersikap tidak sopan" ucap tio saat melihat kakaknya digoda seperti itu
"hey santai adik kecil, aku tidak akan melakukan hal buruk kepada kakak mu" ucap orang itu
"hentikan marvel, jangan buat olah disini, lebih baik kau pergi sebelum kepala desa datang" ucap dibureng
"hey muertos, kalian egois. Kalian tau itu kan. Kalian memisahkan weko dengan lily secara paksa, dan sekarang kalian menahan satu perempuan cantik" ucapnya dengan nada mengejek
"ku peringatkan lebih baik kau pergi" ucapan itu terdengar menyeramkan dari miquel
"miquel, aku tak akan tinggal diam, kau tau bukan. Apa yang menjadi milik fiesta, akan tetap milik fiesta" ucap orang itu lalu pergi begitu saja
"sebenarnya dia siapa, kenapa dia sangat tidak sopan seperti itu" ucap tio nampak marah
"ketua dari kelompok fiesta, pembuat onar didesa, mereka penjahat yang tak segan untuk merampas milik orang lain, jadi kalian harus berhati hati" ucap dibureng. Itu cukup membuat tio mengangguk kecil
"dan weko?" tanya tio dengan ragu
"orang brengsek lainnya" ucap Pablo dan mereka semua kembali diam
Pesta pun berjalanbegitu saja dan kembali normal ketika kedatangan nelson yang bergabung denganmereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brutal Hardcore (Miquel&Amaryn) - {END}
FanfictionPerempuan manis yang baru saja masuk ke dalam sebuah desa kecil, bertemu dengan seorang pria yang menarik perhatiannya. Semua berjalan baik baik saja hingga kata kata dan perasaan "cinta" membuat kehidupan mereka menjadi runyam. . . . . . . . Dipu...