Awal kekacauan

3 0 0
                                    


Amaryn semakin dekat dengan keluarga muertos, bahkan ia sudah seperti orang didalam keluarga itu. Nelson sendiri tak bisa melarang adiknya secara keras, bagaimana pun dia tak ingin adiknya sedih.

Namun semua kejadian menjadi panas saat rumah yang dibagun miquel untuk amaryn dihancurkan Pablo.

"ada apa dengan mu, kenapa kau begini" ucap miquel saat mendapati Pablo sedang menghancurkan rumah amaryn

"kau berubah miquel, sejak kedatangan amaryn kau sangat berubah, kau menjadi jauh dari keluarga mu" ucap pepeto

Suasana disana menjadi panas, miquel menangis karena kecewa dan sedih disaat bersamaan. Amaryn datang, namun hanya diam melihat pertengkaran antara ketiga orang muertos ini.

"miquel lebih baik kau pilih, amaryn atau meninggalkan muertos" ucap Pablo

"Pablo, pilhan itu terlalu kejam untuk ku" ucap miquel disela tangis kecilnya

"miquel, kau bahkan berpikir untuk pilihan mudah itu" ucap pepeto

"kalian tak merasakan apa yang ku rasakan, bagaimana bisa kau berkata seperti itu pepeto" teriak miquel

"kau juga tak merasakan apa yang ku rasakan miquel" teriak Pablo

"apa, apa yang kau rasakannnn" teriak miquel lagi

"bagaimana saat saudara mu menghianati mu dan merebut wanitanya" ucap Pablo

"dia bahkan bukan milik mu" ucap miquel kecil

"sekarang kau pilih saja miquel" ucap pepeto lagi

"baik, aku akan pergi" ucap miquel

"wahh, kau bahkan rela meninggalkan muertos demi perempuan itu" ucap pepeto

"miquel, inikah keputusan mu?" tanya pepeto

"ryn maaf atas kerusakan ini, aku akan memperbaikinya nanti" ucap miquel kecil serta menyeka air matanya

Pepeto dan Pablo terkejut, saat mereka menoleh kebelakang, terdapat amaryn dengan air matanya yang menetes.

"kenapa tidak aku saja yang pergi?" tanya amaryn serak

"hey, gakk, kamu bisa netap disinii, ga masalahh" ucap miquel menghampiri amaryn dan menyeka air matanya

"tapi ternyata kan aku yang jadi penyebab ini semua" ucap amaryn sendu dengan air matanya yang terus menetes

"aku akan pergi, biarkan miquel tetap disini" ucap amaryn lagi

"noo heyy, ini bukan salah mu, ini kesalahan ku" ucap miquel lalu memeluk amaryn

"maafkan aku" ucap amaryn didalam dekapan miquel

"ini bukan salah mu amaryn" ucap pepeto kecil, dia juga merasa bersalah untuk kejadian ini

Saat suasana begitu kacau, muncul beberapa orang muertos untuk melerai mereka. Terdapat Rolando yang marah melihat kejadian seperti ini. Ia hanya diam tak mengucapkan kata apa pun.

"lepaskan miquel, aku akan pergi pulang ke tempat kakak ku saja" ucap amaryn

"jangan pergi amaryn, aku sudah tak memiliki siapa siapa lagii" ucap miquel

"hey, kau masih memiliki.." suara amaryn terpotong oleh sebuah suara ledakan dan menyebabkan dia menjadi tak sadarkan diri secara tiba tiba

"amarynnnnnn" teriak miquel histeris

"no no no, apa yang terjadii" teriak pepeto lagi

"Rolando, ini pasti ulahmu" ucap pablo

Semua pandangan melihat kearah Rolando, dan dia hanya memasang wajah datar dan tak bereaksi apa pun.

"jawab aku rolandoo" teriak pabloo

"lebih baik dia lupa kalian, dari pada kalian bertengkar seperti ini" ucap rolando masih dengan wajah datarnya

"kauu sudah hancurkan kebahagian ku, aku sudah kehilangan semuanya" tangisan serta lirihan itu terdengar dari miquel, terdengar pilu hingga semua orang yang mendengarnya ikut merasa sedih

"Rolando kau bertindak gegabah" ucap pepeto

"kau sendiri hanya diam pey, tidak melakukan apa pun ketika keluarga mu bertengkar?" ucap rolando

Pablo sendiri mengempalkan tangannya lalu menghajar Rolando dengan membabi buta, semua orang sibuk menahan Pablo yang bertindak dengan emosinya. Rolando sendiri hanya diam tak membalas Pablo, Sedangkan miquel hanya bisa menangis piluu sembari membereskan beberapa barangnya.

"aku pergi" ucap miquel lalu membawa amaryn pergi begitu saja

"berikan dia waktu, mungkin dia butuh waktu sendiri" ucap Rolando

////

"bertahan ryn, aku akan menyelamatkan mu, sebelum kau melupakan aku" ucap miquel dengan sedikit tangis dimatanya

Setibanya mereka di mushroom, nelson kaget melihat kondisi adiknya saat ini. wajahnya pucat dengan hidung yang mengeluarkan darah.

"ku mohon panggilkan sena sekarangg" ucap miquel dengan menangis

"amaryn, kenapa miquel, apa yang terjadi" ucap nelson panik, tio sendiri bergegas untuk memanggil sena

Miquel tidak menjawab, dia hanya bisa menangis saat ini.
"jawab aku, amaryn kenapaa" teriak nelson

"maafkan aku nelson, tapi Rolando menggunakan racun keluarga kami untuk melumpuhkan ingatan amaryn" ucap kecil miquel dengan tangis yang ditahannya

"hah? Bagaimana itu bisa terjadi miquel, apa salah amaryn hingga dia berbuat seperti itu" ucap nelson

"maafkan aku nelson" miquel hanya melirihkan kalimat itu

"jangan pernah temui amaryn lagi, pergi sekarang juga" ucap nelson

"nelson maafkan aku" ucap miquel lagi

"lebih baik kau pergisekarang, sebelum aku menyuruh mushroom untuk mengabisi mu disini" ucap nelson,dengan langkah berat miquel meninggalkan keluarga mushroom dan berjalan tanpaarah

Brutal Hardcore (Miquel&Amaryn) - {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang