Beberapa hari kemudian, amaryn sedang memiliki sebuah tugas yang harus diselesaikannya, namun ia merasa suntuk dan bosan untuk mengerjakan tugas tersebut.
Tiba lah dia ditempat ladang rumput luas dan duduk disana sembari menikmati angin yang menghampirinya. Memutar sebuah lagu melalui ponselnya dan bersenandung kecil, hinga dia tiba tiba bangkit untuk menari sendirian mengikuti lagu.
Menutup matanya dengan kain yang disediakan khusus miliknya. Setiap orang yang melihatnya pasti terpesona ketika dia menari dengan alam. Hingga terdapat sepasang lengan kekar yang menuntunnya untuk menari.
Amaryn terkejut namun dia hanya mengikuti irama lagu dan melanjutkannya tariannya tanpa tau siapa yang menjadi teman menarinya saat ini. Irama demi irama hingga akhirnya terasa hari mulai gelap dan lagu pun selesai.
Amaryn perlahan membuka matanya, dia sedikit terkesiap kecil saat melihat seseorang yang berada dihadapannya.
"aku tak tau, kau mengetahui tarian itu" ucap nya, itu membuat amaryn hanya diam dan mengangguk kecil
"ayolah, aku tidak semenyeramkan itu" ucapnya lalu mengambil duduk dibawa pohon
Amaryn sendiri merasa sedikit bersalah saat menunjukan wajah seperti tadi. Ia mengambil langkah untuk duduk juga disebelah orang itu.
"maafkan aku atas kejadian lalu amaryn, kau harus melihat sesuatu yang seharusnya tidak kau lihat" ucap orang itu lagi
"tidak apa, lagi pula kalian semua sudah baikan, benar kan marvel?" tanya amaryn dengan senyum tipisnya
"kau cantik saat tersenyum" ucap marvel, dan amaryn hanya terkekeh kecil
"kau ingin tau sebuah fakta?" tanya marvel, amaryn mengangguk kecil
"aku benar benar tidak berusaha untuk menculik mu waktu itu, aku hanya ingin sedikit menggoda Pablo" ucapnya lagi
"kenapa harus begitu? Teman teman mu menyerangnya, itu bukan termasuk kedalam godaan kan" ucap amaryn
"Pablo merupakan teman masa kecil ku, namun sejak ia kecelakaan ia berubah dan melupakan aku, dan bergabung dengan kubu muertos" ucap marvel, sontak amaryn menolehkan pandangannya
"kau tidak bohong?" tanya amaryn
"untuk apa berbohong, aku hanya ingin dia kembali mengingatku, namun sepertinya sekarang dia membenci ku" ucap marvel kembali
Amaryn hanya diam, dia tak tau harus berkata apa lagi. Hari semakin gelap, bulan merupakan satu satunya penerangan mereka saat ini.
"kau lebih baik menghubungi kakak mu untuk menjemputmu, hari gelap dan aku juga lupa membawa penerangan ku, akan sangat susah untuk aku mengantar mu saat ini" ucap marvel tiba tiba
"ah iya, aku akan menghubungi kakak" ucap amaryn, marvel mengangguk kecil
"aku pergi dulu amaryn, aku rasa kakak mu akan tiba sebentar lagi, dan ya.." ucap marvel tergantung
KAMU SEDANG MEMBACA
Brutal Hardcore (Miquel&Amaryn) - {END}
FanfictionPerempuan manis yang baru saja masuk ke dalam sebuah desa kecil, bertemu dengan seorang pria yang menarik perhatiannya. Semua berjalan baik baik saja hingga kata kata dan perasaan "cinta" membuat kehidupan mereka menjadi runyam. . . . . . . . Dipu...