10. Kebenaran 2 + Cast

82 9 0
                                    

"Finola!"

Penghuni satu ruangan terkejut mendengar teriakan melengking dari seorang gadis yang baru saja dari kampus ingin menjenguk sang sahabat.

"Aduh, Elisa. Ini rumah sakit, bukan kebun binatang," tegur Nora yang tengah mengupas kulit jeruk.

Elisa terkekeh menggaruk kepalanya yang tak gatal merasa tak enak. "Maaf, Tante. Abisnya aku kangen banget nih sama anak tante."

"Eh ada om ganteng," celetuk Elisa pada Galang yang tengah bermain ponsel. "Om makin ganteng aja deh."

Bukannya marah, Nora tertawa kecil mendengar celetukan Elisa. Gadis itu memang penggemar berat suaminya, tampan sih. Sekelas Galang banyak sekali penggemarnya.

Elisa menyalami Galang setelah menyalami Nora. "Aduh ... Tante Nora beruntung deh punya suami seganteng om Galang. Aku juga mau."

"Mau om nikahin kamu, Elisa? Jadi istri kedua om," gurau Galang membuat Elisa berbinar.

"Ih mau!"

Finola maupun Nora hanya bisa geleng-geleng kepala sambil tertawa. Galang hanya bercanda, tenang saja. Begitu pula dengan Elisa yang hanya jadi penggemarnya. Mana mungkin Elisa merebut Galang dari Nora? Ia bahkan tidak mau menjadi ibu tiri untuk Finola.

"Elisa, tante sama om Galang mau pulang dulu. Kita titip Finola sebentar ya," ucap Nora.

"Siap, Tante!" 

Nora dan Galang pun pergi. Elisa buru-buru duduk di kursi samping brankar Finola. Dari dalam tasnya ia mengeluarkan sebuah kalung kucing bertuliskan nama Zeze.

"Ada titipan dari Bella. Katanya kalau bulan purnama nanti, lo pasang kalung ini ke kucing lo," ujar Elisa lalu mengambil satu buah apel di atas nakas.

"Kenapa harus bulan purnama?" gumam Finola bingung ketika mengingat mimpinya saat koma.

Seorang laki-laki misterius yang datang dan berubah dari wujud kucingnya. Entah apa maksud dari perkataan laki-laki itu, tapi Finola akan tahu pada bulan purnama nanti. Sebenarnya akan ada apa di malam bulan purnama itu? Apa ini ada hubungannya dengan kutukan Neo, masa lalu Bella, dan laki-laki misterius dalam mimpinya?

Finola menerima kalung tersebut dengan tatapan heran. "Lo serius Bella ngasih ini ke gue?"

"Sebenarnya yang ngasih kak Aries. Dia bilang Bella juga langsung drop begitu balik dari rumah sakit minggu lalu waktu lo dibawa ke sini."

Tiba-tiba saja terlintas pertanyaan di pikirannya mengenai kutukan kucing yang pernah terjadi dua tahun lalu. Itu pun Elisa yang mengatakannya dan saat ini ia penasaran mengenai kebenaran cerita tersebut.

"Elis," panggil Finola setelah beberapa saat merenungi perkataan Elisa.

"Apa?"

"Lo bilang dua tahun lalu pernah ada kasus kucing berubah jadi manusia dan kayaknya lo tahu banget soal itu."

Elisa berhenti mengunyah apel milik Finola, menatap lawan bicaranya dengan berkedip beberapa kali. "Udah mulai percaya lo sama cerita di luar nalar?"

"Percaya gak percaya, Lis." Finola menjeda menatap jendela yang mengarah ke taman rumah sakit. "Lo tahu apa aja soal itu?"

Bila benar Elisa tahu sesuatu, mungkin saja Finola dapat petunjuk tanpa harus menunggu malam bulan purnama.

CAT CURSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang