BAB 4

148 20 0
                                    

Karena sudah terlalu malam. tujuh bersaudara serta teman teman nya memutuskan untuk pulang.

Ngomong ngomong, mereka di buat diam dengan perkataan sopan. Hal itu mana bisa terjadi? Bukan kah glacier sudah meninggal? Tapi kenapa sopan dapat melihat nya menatap kosong ke ruangan?

Entah lah, memikirkan nya membuat pusing saja.

Kembali ke keadaan sekarang. Saat ini Taufan, yaya, gempa, gentar, frostfire, dan Gopal sedang ada di tempat warung nya mbak sumi. Frostfire dan gentar sebenarnya mau menemani sopan di rs, tapi supra dan sori menyuruh mereka pergi saja karena keduanya tau kalau frostfire dan gentar cuma bisa bikin keributan aja kalau di biarkan di RS.

Sedangkan ice, Thorn, blaze, halilintar, Fang, ying, dan solar sudah pulang ke rumah masing masing.

"Sopan beneran lihat hantu atau dia lagi ngelindur?" tanya gempa sambil mengaduk aduk teh nya dengan sendok.

"Alah, palingan karena efek pusing jadi halusinasi. " celetuk Taufan dengan santai nya.

"Entah lah. Kita gak tau sopan beneran halu atau engga. Kalau beneran serem sih, kan bang glacier udah... " gentar menggantung kalimat nya, kemudian gentar menghela nafas panjang.

"Mungkin arwah nya glacier ingin ngelihat sopan sebelum dia pergi ke langit. " sahut gopal sambil memakan tempe. "Ingat? glacier mungkin merasa bersalah dan jiwa nya gak tenang karena sebelum dia mati, dia belum kesampean mengantar sopan ke RS. "

"Kemungkinan sih iya. " jawab gempa setuju dengan ucapan gopal. "Oh ya, gue ke toilet bentar ya?" gempa pun langsung pergi untuk menuntaskan hajat nya.

"Tumben ucapan lo ada benar nya juga pal. " ujar Taufan sembari terkekeh. Gopal mendengus kesal kemudian Gopal langsung ngambil gorengan milik Taufan yang membuat Taufan langsung tersentak kesal. "Yang bener ajeee, itu milik gue!"

"Satu doang, pelit amat dah. "

" ya udah sono makan semua milik gue, tapi lo yang bayar. " sungut Taufan sambil bersedekap.

"Lah? Gak mau ah, nih gue balikin. " Gopal langsung memuntahkan makanan yang udah kunyah ke piring nya Taufan.

PLEK

"jorok anjir. "

"makan aja, vitamin D itu. " ucap Gopal dengan kekehan.

Taufan menghela nafas sebelum ia memukul Gopal ampe benjol.

Yaya geleng-geleng kepala sendiri melihat Gopal dan Taufan sibuk berantem. Kemudian pandangan nya menuju ke arah frostfire yang hanya diam saja. "Frost, kenapa kelihatan murung aja? Ada sesuatu yang pengen lo ucapkan?" akhirnya yaya membuka suara untuk bertanya ke frostfire.

Frostfire tidak menjawab dengan kata kata, melainkan frostfire menjawab dengan menggeleng pelan. Melihat hal itu, yaya mengernyit. Tidak seperti biasanya frostfire hanya diam seperti ini, apakah ada sesuatu yang terjadi menimpa frostfire?

"Lah bang frostfire tumben amat diam dan gak ikutan ngebacot juga?" Gentar juga ternyata heran dengan frostfire yang hanya diam.

Kemudian yaya langsung berpikir bahwa frostfire masih sedih karena kehilangan glacier, jadi yaya mendekat lalu mengelus elus pundak frostfire dengan lembut. "Lo harus belajar ikhlas ya? Walaupun berat, lo harus ikhlas agar glacier tenang di sana. " kata yaya.

"Bener frost. Kalau lo terus terusan sedih begini, glacier juga bakal sedih. " celetuk Gopal yang sudah selesai berantem dengan Taufan. Sedangkan Taufan lagi sibuk muntah muntah di pinggir warung karena jijik melihat bekas kunyahan Gopal.

Tak lama kemudian, Taufan kembali dengan wajah cemberut. Lalu saat Taufan melihat ke arah frostfire dan yaya, raut wajah Taufan berubah menjadi raut yang terlihat marah. Taufan langsung melempar tatapan tajam ke arah frostfire.

Killer clown Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang