--HAPPY READING--
---
Di malam yang dingin dan cahaya yang redup, solar duduk meringkuk di kamar nya. Pikiran nya sangat kacau, rasa khawatir dan takut tak luput darinya. Di samping nya, terletak beberapa foto foto solar bersama Thorn.
Sudah terlihat jelas bahwa solar sangat merindukan kakak tersayang nya.
"Aku mau lanjut bicara. Thorn mungkin di bunuh sama yang bukan manusia. Maksud ku pasti Thorn bertemu dengan badut itu. " ucapan yaya waktu itu terlintas di benak solar membuat solar mendesah frustasi.
Ia meremat rambut nya dan bergumam. "Gak mungkin.... Thorn gak bakal mati.... Thorn masih hidup...." lagi lagi air mata membasahi pipi solar.
"Tapi.... " solar menatap dirinya yang berantakan di pantulan kaca. "Kalau Thorn memang mati karena badut itu, gue gak akan tinggal diam." solar mengepalkan tangan nya dengan kuat.
++
"Bang"
"Hm"
"Solar belum keluar juga??" tanya Taufan ke halilintar.
Halilintar yang sedang memasak langsung mematikan kompor nya dan kemudian menatap Taufan. "Belum, coba lihat di kamar nya. Udah dari tadi pagi dia ngurung diri di kamar."
"Oh ya, tapi gue pengen makan dulu." Jawa Taufan membuat halilintar mendengus kesal. Taufan duduk di kursi makan dan kemudian mengambil nasi hingga piring nya penuh.
Halilintar menghela nafas. "Jangan rakus, blaze dan ice belum makan." tegur nya.
"Alah masih banyak itu." jawab Taufan sewot. Halilintar berdecak kemudian kembali memasak.
"Halilintar"
"Pake 'bang' "
"Bang." ucap Taufan malas. "Beda lima menit doang padahal."
"Berisik. Mau tanya apa lo?" tanya halilintar ketus.
"Gue gante--"
"Kaga usah bercanda atau gue lempar gas ini ke muka lo." ancam halilintar dengan tatapan tajam nya.
Taufan terkekeh."hehe, anw lo udah lapor ke polisi belum tentang hilang nya Thorn??" tanya nya.
"Udah. Mereka lagi berusaha buat nyari. Kita istirahat dulu." jawab nya.
"Ah gitu ya.. Bagus lah. Hanya saja... "
"Apa?"
"Gue khawatir solar bakal ngelakuin hal yang di luar dugaan. Lo kan tau sendiri solar itu bakal gimana kalau terjadi sesuatu sama thorn." kata Taufan.
"Bener. Makanya gue nyuruh blaze buat jaga dia."
"Hah? Blaze??"
°°°
Blaze berjalan menuju kamar solar, ia baru saja menyelesaikan urusan perut nya yang tiba-tiba sakit karena mencoba makan makanan yang di masak ice."Gara gara perut sialan ini gue jadi ninggalin solar sendiri kan! Semoga aja solar gak pingsan karena kebanyakan nangis." gerutu blaze.
Ceklek
"Oi solar, ayo makan! Kalau gak makan nanti nasinya nangis! S-solar???"baru saja blaze membuka pintu, ia tak melihat sosok solar di dalam kamar. Kepanikan pun melanda blaze saat jendela kamar terbuka dan pisau di meja belajar sudah tak ada.
"BANG! WARNING WARNING! SOLAR NGILANG!!!"
Taufan, halilintar, gempa dan juga ice langsung menuju ke tempat blaze setelah mendengar teriakan blaze.
KAMU SEDANG MEMBACA
Killer clown
Mystery / Thrillerʙᴀᴅᴜᴛ ᴊᴀʜᴀᴛ ʏᴀɴɢ ᴍᴇɴɢɪɴᴄᴀʀ ɴʏᴀᴡᴀ ᴍᴀɴᴜsɪᴀ. [BoBoiBoy fanfiction] The characters belong to Monsta, while the story is originally mine! ⚠⚠