KEPUTUSAN AYAH

68 35 0
                                    

Selamat datang, semoga bermanfaat yaa...
Salam kenal, aku Elyna.
Happy reading

****

"Maafkan aku, Gala ..." Spontan Zeena memeluk Galaksi yang sedang menahan tangisannya. Disaat Zeena memeluknya, detik itu air mata cowo itu mengalir membasahi pipi. Tangan yang sudah berdarah banyak luka di mana-mana.

Devid melihat itu berdeham sebagai peringatan kepada adek perempuannya, namun gadis itu mengiraukannya. Zeena melepaskan pelukannya, dia memegang kedua lengannya. "Gala .." lirih Zeena, mata gadis itu berkaca-kaca.

"Lo kenapa jadi gini si, Gal?" tanya Kevin.

Seketika, Erlang menyenggol lengan Kevin. "Mending kita keluar, mereka butuh waktu berdua," bisiknya.

Kevin mengangguk, kedua cowo itu membalikkan tubuhnya tanpa memperdulikan Devid, cowo itu masih menatap kearah Zeena.

Sesaat kedua cowo itu menjauh, Devid yang tadinya diam pun bersuara, "Zeena," peringatnya.

Zeena menoleh tanpa memikirkan hal lain. "Bang, aku mau bicara dulu sama dia, boleh, ya?" izinnya. Galaksi masih terdiam.

"Tap—" ucapan Devid belum selesai, adeknya pun memotongnya. "Sebentar aja, beneran, kok, yah?"

Tanpa memperdulikan hal itu, Zeena menarik Galaksi untuk masuk ke dalam kamar milik Galaksi, Devid yang ingin mencegahnya tak biasa karena mereka terlalu jauh sudah.

"Maafkan Devid, ayah. Devid gagal sebagai abang yang terbaik untuk adek Devid sendiri, dia sudah terlalu jauh, ayah ..." monolog Devid, dia memandangi punggung sang adek perempuannya.

Zeena, dia terkejut sesaat memasuki kamar cowo itu. Semua barang yang berada di sana beberapa pecah, bahkan semua berserakan. Zeena menuntun cowo itu untuk duduk ditepi keranjangnya.

"Gala, kenapa lakuin ini, hm?" Zeena langsung the point, cowo itu menunduk, dia takut jika gadis itu memarahinya.

Tak ada respon dari cowo itu. Cowo berinisial G itu, malahan menangis, dia menggelengkan kepalanya walaupun menundukkan kepalanya.

Zeena menghelakan nafasnya dengan kasar. Dia mengangkatkan dagu cowo itu, cowo itu masih tak mau menatap gadis di depannya. "Tatap aku, Gala." tegasnya. Raut wajah Zeena sudah datar sekarang.

Galaksi menggelengkan kepalanya lagi. "Tak mau! Kamu mau memarahi Gala! Gala tak mau! Gala salah! Maafkan ... Gala gamau pisah sama Zeena, karena ... Karena Zeena punya Gala!" rengeknya seraya menangis, ucapannya pun berbata-bata.

Alis Zeena terangkat. "Kata siapa aku akan memarahi bayi besarku, hm?" Dia memegang kedua lengannya seraya bertanya kepada Galaksi.

Devid masih mengawasi adek perempuannya, dia berada di depan pintu bahkan dia mendengar semuanya. Dia juga berfikir, bagaimana mungkin hubungan beda agama bisa sekuat ini?

Galaksi mendengar itu dia langsung menatap Zeena dengan tatapan tak percaya. "Benarkah? Zeena tidak memarahi Gala, benarkah?" Dia mengedipkan matanya berkali-kali.

Zeena tersenyum mendengar itu. "Iya, tidak. Tapi, Gala harus menjawab pertanyaan dari Zeena, bisa?"

Cowo itu mengangguk langsung. Zeena kekeh melihat itu. "Baiklah, Gala melakukan ini karena apa? Karena tante gistar?"

GRATHA FANA ( TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang