CERITANYA

48 30 0
                                    

Sudah hampir sebulan di tahun baru, membuat Zeena sibuk dengan aktivitasnya, sebab dia sudah menerbitkan buku yang berjudul GRATHA FANA. Open pre-order dalam hari pertama, banyak sekali yang membeli novel itu, Zeena sangat bersyukur sekali bahkan karya pertamanya itu disukai banyak orang.

"Selamat, terbit cerita itu, Zeena." puji Haura kepada sahabatnya itu, dia menjabat tangan tak lupa tersenyum dengan tulus.

Haura tak sengaja melihat Zeena yang baru saja keluar dari kelasnya, karena dirinya tadi habis ke kamar mandi, dia teriak memanggil Zeena dan diam sesaat, kemudian mengatakan hal itu.

Sebulan penuh, tidak ada komunikasi antara mereka. Yang membuat, mereka saling memperbaiki. Haura tanpa Zeena, tidak ada canda tawa yang menghabisi tenaganya selama sebulan, sehingga dia merindukan sahabatnya, terkadang.

Zeena tanpa Haura, terasa sepi tidak adanya yang membuat dirinya kesal setelah abangnya itu, tidak adanya orang yang selalu menggoda kala sudah sampai di kampus, meskipun duduk sebangku, mereka saling diam dan canggung.

Apa lagi, ada teman sekelasnya yang terkadang menggosip tentang hubungan Zeena dan Haura. Yang membuat mereka tak nyaman, apa lagi gosip tanpa tau alasan sebenarnya.

Zeena mengangguk, dia tersenyum sampul. "Terima kasih, Ra. Selamat atas impian kamu juga, ya?"

"Ga ada yang berubah, Na. Semuanya masih sama," Haura melepaskan tangannya.

Zeena terdiam kala gadis itu mengucapkan seperti itu. Tanpa duga, dan tanpa ekspetasinya dia mengatakan seperti itu, sehingga dirinya mampu terdiam.

Haura melirik sesekali melihat reaksi bahkan gadis itu terdiam sejenak. "Kamu masih jadi pemenang dihatinya, tersematkan dihati bahkan diotaknya, Na. Selamat, kamu telat mengabadikannya," ujarnya.

"Ra aku—" Spotan Haura menggelengkan kepalanya. "Aku mencintainya, kamu juga masih mencintainya, 'kan? Kamu disukai balik, tapi aku ... Aku calon istrinya, Na."

Lagi-lagi, Zeena terdiam membisu. Dia pemenang dari segala dihidup calon suami orang, sementaranya apakah dia juga mencintai calon suami dari sahabatnya itu? Seseorang yang pernah mengisi hatinya? Namun, dia tergiang-giang sesaat, ada seseorang datang menasihatinya.

"Zeena, aku mencintaimu memang karenanya. Tetapi, aku mempunyai adek perempuan bahkan ibundaku seorang perempuan, aku tidak mau mengajak anak perempuan bermaksiat, karena hal itu seperti merendahkan harga diri perempuan itu. Dan juga, balasannya diakhirat sangatlah keji,"

"Aku hanya masa lalu, dan kamu masa depannya. Jika kamu memang sungguh mencintainya, kenapa kamu takut kalo selamanya, dia mencintaiku? Perjuangkan dia, kalo memang kamu mencintainya, Haura. Jika dia tidak mencintaimu, maka ... Cintailah dia dengan hebatnya, Ra," katanya.

Masalalu. Iya, dia hanyalah masalalu yang pernah mengisi hati seseorang, bahkan sampai saat ini ada pernyataan jika seseorang itu masih mencintai dirinya. Zeena, perempuan yang jadi masalalu, dia tidak pernah berniat untik membalikkan hubungannya lagi.

~•••• GRATHA FANA ••••~

Hidup, terkadang bisa membahagiakan bisa menjatuhkan juga. Namanya juga kehidupan yang penuh perjuangan, penuh ujian yang Tuhan kasih untuk hamba-hambanya, sekali bisa pasti Tuhan akan memberikan ujian sesuai dengan kemampuan kita.

"Kak,"

"Hm?"

Dua orang kini bertemu di tempat yang dia pernah menjadi bagian tempat favorite dimasalalu. Sampai sekarang, dia masih menyukai tempat ini, di taman depan besar Zeena memang sengaja ke sini, ternyata dia malahan bertemu dengan gadis yang menjadi adek tingkatnya itu.

GRATHA FANA ( TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang