9

1.1K 80 0
                                    

"papa?"
.

.

.

.

.



"

hadeh, malem malem ganggu banget"

"nonton tiktok bentaran dah, sambil ngabisin ni chiki" ucap aldo membaring kan tubuh nya di ranjang

"hoamm.. ngantuk bat, tidur ah"

  * * * * *

Kring
Kring

"memulai pagi dengan bunyi alarm" ucap aldo mengucek ngucek matanya

"selamat pagi dunia, dan selamat pagi calon istri ku di masa depan"

Aldo pun berjalan menuju kamar mandi nya untuk mandi dan bersiap siap untuk pergi berkerja kembali bersama teman teman nya itu.

Tut
Tut

"siapa tuh telpon telpon, gaby? ada apa ya tu anak"

"iya geb-"

"selamat pagi, izin memperkenal kan diri, saya gaby sudah sampai di tempat, dan tidak ada siapa siapa disini" ucap gaby di dalam telpon itu

"heh gaby, liat jam! masih pagi banget ini"

"rajin amat lu jam 05:34 udah nyampe di tempat"

"anak rajin nih bos. terus gimana dong do, gue sendiri disini"

"yaudah sini ke rumah gue dulu, dari pada di sono sendirian"

Tok
Tok

"pasti tu anak, masuk aja geb! ga gue kunci" ucap aldo sedikit membesarkan suara

"ada makan ga si do, ga sempet sarapan gue" ucap gaby melirik lirik meja

"minta makan di tempat gue, lu cari sampe ke kolong lemari pun ga bakal ada yang namanya makanan geb, gue masak kalau gue mau doang" ucap aldo menepuk punggung gaby

"aelah, cemilan atau apa kek gitu, kosong banget perut gue" ucap gaby mengusap usap perut kosong nya

"ga ada geb!"

"tar aja di tempat kerja banyak makanan"

"lu cape ga si do kerja terus"

"gue pribadi sih enggak, kenapa lu? mau berhenti?"

"kagak, nanya doang gue, soal nya kan lu maksain diri supaya bisa dapetin ashel"

"ga sepenuh nya alesan gue kerja karena itu geb"

"oke deh"

  * * * * *

"permisi, aldo" ucap seseorang

"iya bentar! geb tolong bukain pintu dulu itu siapa"

"siap!"

"iya?"

"ada aldo nya?" ucap arash

"ada pak, dengan bapak siapa?"

"arash."

"aldo, ada bapak bapak, pak arash katanya" ucap gaby lari kecil menghampiri aldo

"siapa geb?"

"pak arash do"

"ohh.. lu tunggu disini sebentar ya geb"

"ada apa pak?" ucap aldo

"eh silakan duduk pak, nanti encok berdiri terus disitu"

"sudah encok saya mah"

Arash pun duduk di sofa dekat aldo

"jadi gini do, hasil dna nya udah keluar, kamu kapan bisa liat nya?" ucap arash

"aldo bisa nya sehabis pulang kerja pak"

"yasudah tidak apa apa, yang penting kamu bisa lihat hasil nya sendiri.. yasudah saya pulang ya, saya hanya mau menyampaikan itu saja"

"siapa tadi do?" tanya gaby sembari menggaruk garuk kepala nya yang tak gatal

"itu loh geb, bapak bapak yang ngajak gue tes dna"

"oalaah.. itu toh, tapi emang rada mirip sama lu njiirr"

"ah masa si, kebetulan aja kali"

"iya kali ya"

  * * * * *

"kemana aja njir lu berdua, ini udah jam 8:17, udah waktu nya buka" ucap ollan

"kenapa harus nungguin kita buka nya" ucap aldo sembari membuka jaket nya

"biar lengkap" ucap gito

"bener, ga afdol rasanya kalau buka tapi kurang orang" ucap freyan

"udah udah, ayo cepet di beresin" ucap sean

Mereka pun mulai membereskan tempat yang bisa di bilang cafe itu, dan membuka pintu lipat besi

"psstt.. lu ngapa do, dari tadi gue liatin bengong mulu" ucap zeean menoel noel aldo

"gini sen, gue kepikiran sama hasil dna nya terus" ucap aldo menoleh kepada zeean

"lah udah keluar do? bukannya sebulan lagi" tanya zeean

"gatau dah, bingung gue juga" ucap aldo mengangkat bahu nya

"gue izin pulang cepet ya breks, ada urusan penting" ucap aldo

"yoi" ucap mereka kompak

* * * * *

"permisi.."

"eh aldo, ayo masuk, papa ada di dalem" ucap chika mengelus punggung aldo

"papa?" batin aldo

"pak arash, aldo datang buat liat hasil nya"

"ayo aldo saya anterin ke dokter nya langsung"

"iya pak, masih di rs itu kan? aldo bawa motor soalnya"

"iya do, kamu duluan saja.. nanti saya nyusul"

"akhir nya kamu dateng aldo" ucap dokter

"eh iya, gimana hasil nya?" ucap aldo

"untuk hasil nya tunggu arash ya" ucap dokter mencari berkas berkas hasil tes nya

.

.

.

"permisi" ucap arash membuka pintu ruangan

"sudah ketemu dok berkas nya?" tanya arash

"sudah pak, ini kamu baca sendiri ya aldo"
ucap dokter memberi berkas hasil tes nya

.

.

.

.

.

-Bersambung-

.

.

.

JANGAN LUPA VOTE..

Penantian Panjang (Delshel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang