"gapapa tan, santai aja, udah biasa kok"
..
.
.
.
"
ymma, yang merasa merasa aja"
ucap fiony yang tetap melirik callie"idieh, urusin noh ayam lo yang hobby berak itu" ucap callie menunjuk ayam warna warni milik fiony
"dih sorry ye, makhluk hidup kalo ga berak bakal mati" ucap fiony dengan nada mengejek
"udah woi, ribut mulu lo berdua" ucap kathrina yang berada di tengah tengah mereka agar bisa memisahkan mereka berdua
"dih bokem sok dewasa, biasanya dia tuh yang ngajak ribut" ucap indah
* * * * *
"halo gais selamat datang" ucap gaby menyapa para pembeli
"jangan gitu njir geb, takut lari ketakutan mereka liat lu" ucap daniel memukul pelan lengan gaby
"dih gitu amat lu, gini gini gue banyak yang demen ye" ucap gaby mengelus ngelus lengan nya yang di pukul daniel
"siapa bah yang demen lo geb" ucap ollan tertawa pelan
"callie" ucap gaby dengan nada sombong
"dih mulai pede si bokem" ucap gito
"eh malah ngobrol lu pada, itu noh layanin" omel aldo
"iya tuh mereka ngobrol mulu do, omelin"
ucap gaby menunjuk daniel, ollan, sean dan gito"kaya lu ga ngobrol aje sinting" ucap daniel
Mereka pun melayani pembeli, dan saat jam sudah menunjuk kan jam tutup, Mereka pun mulai membersih kan dan memberes kan meja meja dan piring yang sudah dipakai
"anjir cape banget" ucap freyan sembari membaring kan tubuh nya di salah satu kursi panjang
"bener cuk, lebih rame dari kemarin" ucap ollan yang ikut membaring kan tubuh nya di dekat freyan
Mereka pun istirahat sejenak dengan cara membaring kan tubuh nya dan bermain ponsel milik masing masing saat sudah membersih kan piring dan memberes kan meja meja
"mau kopi ga lu pada? gue buatin, mumpung lagi baik" tanya aldo
"mau lah kalau di buatin" ucap zeean cengar cengir
"kalau ga enak jangan salahin gue ya, gue ga terlalu pinter bikin kopi"
"udah lah sini gue aja yang buatin, suhu kopi nih bos." ucap ollan dengan nada sombong
"mantap, ini tujuan gue, biar di buatin ollan" ucap aldo mengacungkan jempol
* * * * *
"kalian laper ga sih?" tanya gracia
"laper banget ci" ucap marsha memegang perut nya
"pesen mie ayam ga si ci" ucap callie
"bakso sih ci." ucap fiony menentang callie
"udah jangan ribut, di list aja yang mau mie ayam sama bakso" ucap gracia mencari pulpen dan kertas
"yang mie ayam ngacung" gracia
callie, marsha, indah mengangkat tangan nya
"oke berarti, callie.. marsha.. indah.."
"yang bakso?"
fiony, ashel, kathrina mengangkat tangan nya
"fiony.. ashel.. kathrin.. gracia.."
nah sekarang siapa mau beli? atau mau gofood aja" tanya gracia
"makan di tempat deh ci, aku punya tempat makan mie ayam sama bakso yang enak" ucap indah
"terus ngapain gue list bambang"
"hehehehe..."
"ayo deh makan di tempat biar lebih enak,
kalau kurang pedes tinggal tambah" ucap marshaMereka pun berangkat ke tempat makan mie ayam dan bakso ter enak yang di saran kan indah
"duduk di ujung yuk" ucap ashel berjalan ke tempat duduk paling ujung yang di ikuti oleh mereka
"duluan deh, gue pesen dulu" ucap gracia
* * * * *
"kangen, baca baca in chat lama deh"
ucap aldo membawa ponsel milik nya dan membuka roomchat ashel"lah nambah kangen, dah ah" ucap aldo memati kan ponsel nya dan menaruh di meja dekat ranjang nya
"gue lagi mood nyanyi pake gitar, nyanyi ah"
"gitar nya kemana ya, padahal waktu itu gue simpen deket lemari.. oh itu"
"Cinta memang tak selamanya bisa indah, Cinta juga bisa berubah menjadi sakit, Begitu yang 'ku rasakan kini, Perih hatiku tinggal kehancuran.."
"Tak pernah terbayangkan, Dan tak pernah terpikir kan, Cinta mu dan cintaku akan berpisah, Namun harus 'ku relakan itu, Untuk hidup mu agar lebih baik"
. . . . .
"wadidaw nyanyi apa lagi ya?"
"chrisye enak kali"
"Andai aku bisa, Memutar kembali, Waktu yang t'lah berjalan, 'Tuk kembali bersamanya, Di dirimu s'lamanya"
"Bukan maksud aku, Membawa dirimu, Masuk terlalu jauh, Ke dalam kisah cinta, Yang tak mungkin terjadi"
"Dan aaaku tak punya hati, Untuk menyakiti dirimu, Dan aaku tak punya hati 'tuk mencintai, Dirimu yang s'lalu mencintai diriku, Walau kau tahu diriku masih bersamanya"
Nyanyian aldo di iringi merdu nya gitar akustik
"kok jadi lapar gini abis nyanyi"
Aldo pun berjalan menuju dapur untuk mencari makanan yang bisa ia makan langsung malam itu
"nah sisa satu chiki"
Tok
Tok"njir lah malem gini masi ada aja yang ngetok"
"iyaa.. siap-" ucapan aldo terhenti saat melihat orang yang ada di depan nya
"om aran? tante anin? ada perlu apa ya kesini"
"saya mau cari anak saya kesini" ucap aran
"tapi ashel ga disini om"
"bohong, pasti kamu ada niat bawa kabur ashel kan?"
"saya tidak ada niatan begitu om, om bisa cek sendiri ke dalam, disini tidak ada ashel."
"gimana om? ada ga ashel di dalam"
"kamu tau ashel kemana?"
"ga tan, aldo tidak bertemu ashel belakangan ini"
"ya sudah.. maaf menganggu waktu nya dan maaf untuk ucapan aran tadi"
"gapapa tan, santai aja, udah biasa kok"
.
.
.
.
.
-Bersambung-
.
.
.
JANGAN LUPA VOTE..
KAMU SEDANG MEMBACA
Penantian Panjang (Delshel)
General Fiction"kembalilah kepada anakku jika kamu sudah setara denganku." -Aran ⚠️ harshwords, 🔞 ⚠️