Chapter 23

181 10 0
                                    

Ceriel sedang sibuk memasak sambil mendengarkan musik tapi acara masak nya harus terganggu saat mendengar ketukan pintu kosan

"Ya Allah siapa lagi sih" ceriel pun mendekati pintu kosan lalu membukanya

Ceklek

"Assalamualaikum" salam mahen ternyata yang mengetok pintu tadi adalah mahen yang seperti nya baru pulang kerja

"Walaikumsalam, masuk bang" ceriel mempersilahkan mahen masuk

"Loh ko sepi yang lain mana riel" tanya mahen saat tidak menemukan sahabat-sahabatnya yang lain

"Bang reyhan lagi di kamarnya, terus bang haendra, bang niel, bang jena, ada urusan katanya di luar, kalau dikara abang pasti udah tau" jelas ceriel panjang lebar

"Ohh gitu" singkat mahen

"Ehh aku mau lanjut masak dulu ya bang"

"Mau abang bantu" ujar Mahen

"Nga perlu abang istirahat aja kan baru pulang" ceriel langsung berlari ke dapur untuk melanjutkan masak

Ceklek

Mahen menoleh saat mendengar suara pintu dibuka ternyata itu reyhan

"Rey" panggil mahen

Reyhan yang melihat mahen langsung mendekati nya

"Baru pulang bang" tanya reyhan saat sudah duduk di samping mahen

"Iya rey" jawab mahen

"Emm bang ak mau bilang sesuatu sama abang" ujar reyhan dia harus jujur sama mahen terlebih dahulu

"Mau bilang apa?"

"Sebenarnya aku nga lupa ingatan tapi aku cuma pura-pura" mahen terdiam mendengar nya

"Maaf bang kalau aku bohong tapi aku pengen balas dendam sama Kevin" reyhan agak takut melihat wajah mahen yang datar

Setelah lama mereka berdua terdiam sampai suara mahen memecahkan keheningan itu

"Hufff karena kamu udah jujur abang maafin tapi nga tau yang lain, apalagi Jena dan haendra yang selama ini mati matian bantuin kamu biar bisa ingat semuanya tapi tau-tau nya kamu cuman pura-pura lupa" ujar mahen panjang lebar

Reyhan yang mendengar itu merasa bersalah dia jadi takut mengatakan itu pada yang lain

"Kamu jangan takut buat jujur sama mereka rey, kalau kamu nga jujur ke mereka, mereka bakal tambah marah sama kamu" nasehat mahen

"Tapi aku takut bang, gimana kalau mereka marah"

"Makanya kamu harus cepat jujur sebelum mereka tau dari orang lain" reyhan mengangguk mendengar ucapan mahen

Mahen benar dia harus jujur jika tidak yang lain akan tambah marah

"Jadi selama ini lo bohong rey" Reyhan dan mahen sontak menoleh ke pintu bisa mereka berdua liat Jena, haendra, dan niel yang baru pulang

"Lo bohong sama kita" ulang haendra

Reyhan langsung berdiri lalu menghampiri ketiga sahabatnya itu

"Maaf kalau aku bohong, aku nga berma__"

"Apa? Mau jelasin apalagi, tau nga rey tiap hari gw khawatirin lo berharap ingatan lo bisa kembali lagi, gw dan Jena mati-matian buat balikin ingatan lo tapi apa? Ternyata lo sendiri hanya pura-pura gw kecewa sama Lo rey" haendra berlalu pergi untuk kekamar nya dia butuh istirahat sekarang tubuhnya sangat lelah seharian

Reyhan menatap sendu pintu kamar haendra yang tertutup lantas dia menatap Jena dan niel yang sejak tadi diam

"Je__" belum selesai ucapan reyhan Jena langsung pergi

Friends Feel Like BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang