Chapter 7: Flying Coac-Fucking-roach.
Senin pagi, hari yang biasanya paling dihindari Alya karna kerap merusak moodnya kini sudah tidak lagi.
Seperti pagi ini, Alya sudah tiba di sekolah, berjalan dengan santai sambil membalas tersenyum dan sapaan teman temannya di sepanjang koridor.
Seperti biasa di awal minggu Alya selalu berjalan menuju lorong ujung tempat loker anak angkatannya disimpan.
Alya menghela nafas saat menemukan lagi suray aneh didalam lokernya. Ia mengambil surat tersebut dan memasukannya kedalam tas. Tidak lupa mengunci loker lalu baru berjalan dengan gontai ke arah kelasnya.
Ketika tiba dikelasnya, ia membuka amplop coklat tersebut. Isinya adalah setumpuk foto ia dan Adriyan saat hari Sabtu kemarin.
Lengkap. Dimulai dari saat mereka tiba di basement hingga Adriyan menggendongnya saat memasuki rumah karna ia ketiduran.
Berarti anon ini ngikutin gue? Batin Alya tanpa sadar mengerutkan keningnya.
Ditumpukan paling akhir foto-foto tersebut ada sebuah surat yang ditulis dengan cairan merah lengket, mungkin sejenis liptint berwarna merah coral bertuliskan
Like i've said before, jauhin Dia atau ini semua bakal jadi tambah parah.
A.
Alya merapikan foto tersebut dan memasukannya kembali kedalam amplop tersebut, sebelum akhirnya Risen datang.
"Surat dari anon lagi?" tanya Risen.
"Iya, penguntit." jawab Alya lalu menghela nafas panjang.
"Coba gue liat." Alya menyerahkan amplop itu ke arah Risen.
"So what do you want to do?" tanya Risen setelah melihat semua foto foto itu termasuk suratnya.
"I do what i want to do." jawab Alya santai sambil bersandar dibahunya.
"Maksut gue gimana kalo ancamannya beneran dan terror ini makin parah?"
"Gue juga nggak tau Sen, yang jelas gue berusaha aja buat tenang. Gue udah pernah ngalamin ini sebelumnya." jawab Alya masih dengan tatapan kosong.
"Jadi lo pernah diterror juga? Kok lo gak pernah ada cerita ke gue?" tanya Risen kaget.
"Inget ga jaman SMP dulu waktu gue tiba tiba ngilang seminggu?" tanya Alya dengan sedikit senyum diwajahnya.
"Gue inget, disitu lo ga ada kabar sama sekali. And then?"
"Gue diterror, ratusan sms masuk dengan nomor yang berbeda, telpon sepanjang hari dari orang yang nggak gue kenal. Gue stress."
"Gara gara apa?" tanya Risen lagi
"I dunno. Mungkin karna gue pacaran sama Dany waktu itu."
"Sekarang rencana lo kedepannya apa?" tanya Risen.
"Jalanin aja dulu deh. Btw kok Nabilla jarang kumpul ya?"
"Ga tau gue, susah dihubungin. Turun yuk, bell tuh upacara." lalu mereka pun turun ke arah lapangan sekolah untuk mengikuti kegiatan rutin Senin pagi; Upacara.
------------------------------------------------
Alya melangkah turun dari mobilnya, mobil yang berulang kali di modif oleh Derby, kakaknya hingga membuat anak laki laki disekolahnya nggak berhenti ngeliatin mobilnya.
Ia melangkah dengan gontai memasuki rumahnya, duduk sejenak diruang tv sambil melepas sepatunya, sebelum akhirnya mbok Sum datang membawa kotak kado berwarna pink yang membuatnya mengerutkan kening.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back Stabber
Teen FictionSemua dimulai saat Alya terlambat di hari Senin pagi, dan bertemu dengan cowok terakhir yang ingin ia temui disekolah. Adriyan, yang populer dan sangat sadar dengan pesona yang ia punya, berpikir bahwa Alya akan mudah ia dapatkan. Tapi perasaan data...