[6] Girl from his school

33 8 0
                                    

Giselle Namanya
>

Giselle? |

Tolong jangan block gue, jangan ngehindar dari gue lagi |

| Gak ada urusannya sama lo.

| Gue juga minta tolong gak usah peduliin hidup gue

Nggak gue gak bisa |

Lo gakpapa? |

| Gak usah chat gue lagi atau gue block?

Giselle, ternyata nama lo Giselle |

| Ok blocked.













"Arghh.." pemuda itu mengerang mengusap wajahnya frustasi.

"Kenapa sih lo?" tanya Karina bingung melihat tingkah adik kembarnya yang tidak biasa. Tidak seperti biasa Bomin tidak bisa mengontrol emosinya.

"Gue kalo stress gitu biasanya karena pusing ngerjain soal matmin kaya kemaren. Tapi kalo lo kan gak mungkin gitu?" lanjutnya.

"Cewek yang waktu itu gue ceritain, gue udah tau namanya. Tapi dia gak mau gue bantu, walaupun gue tau dia bener-bener butuh gue. Bahkan dia sekarang ngeblock nomer gue, gue harus apa Rin?" jelas pemuda itu menatap sang kakak berharap mendapatkan saran.

"Eh gue pernah gak sengaja liat ada notif DM di akun Yoo Jimin, apa mungkin itu dia ya? Tapi pas gue mau periksa, udah ilang DMnya gak tau gimana," kata Karina.

"Gue harap sih itu bukan dia, karena gak boleh ada yang tau pasti siapa Yoo Jimin kan?" timpal gadis itu.

"Nggak itu bukan dia. Dia gak mungkin berani ngelakuin hal sejauh itu," sanggah Bomin cepat, kini ia jadi ikut memikirkan siapa orang yang mengirim pesan ke akun Yoo Jimin.

"Bomin! Bomin! Bomin~" panggil Hao yang baru tiba di rumah.

"Lo tuh gak bisa ya masuk rumah gak berisik!" omel Karina yang lelah.

"Gak bisa kakakku," balas pemuda itu tepat di depan wajah Karina.

"Cewek yang viral itu anak sekolah lo ya?" tanya Hao kemudian tidak menghiraukan kakaknya yang sudah bersiap bertarung dengannya.

"Cewek?" tanya Bomin balik.

Tiba-tiba Yiren muncul menghampiri ketiganya. "Hao lo gak liat fotonya kan?!" seru gadis itu cepat.

"Nggak lah woy buat apa!?" jawab Hao buru-buru menyanggahnya.

"Hah apa sih? Cewek? Viral? Foto?" tanya Karina tidak mengerti.

"Gue gak tau namanya tapi Hyunjin sempet nyebarin foto mukanya," kata Hao sembari mengutak-atik ponselnya.

"Nih, lo kenal?" tanya pemuda itu kemudian menyodorkan ponselnya pada Bomin.

"Shit! Itu Giselle," umpat Bomin.

"Kenapa Hyunjin nyebarin foto Giselle?!" tanya pemuda yang sudah terlanjur geram.

"Itu temen kamu?" Kali ini Yiren yang bertanya.

"Foto nudenya kesebar, lumayan parah. Aku sakit hati banget waktu fotonya gak sengaja lewat," lanjut Yiren.

"Fotonya udah viral kesebar di mana-mana, Min," tambahnya.

Karina yang mendengar itu hanya dapat terdiam, gadis itu terlalu terkejut tetapi di sini hanya ia yang tidak mengerti.

"Gue cabut dulu, gue harus ketemu Giselle sekarang!" pamit Bomin.

Yiren mengangguk setuju, "kamu bilang dia gak punya siapa-siapa kan? Mungkin kamu satu-satunya yang bisa bantu dia," kata sang adik.

"Bilang juga, kalo gak semua orang di dunia ini jahat. Gue belum liat fotonya kok!" ujar Hao sebelum Bomin pergi.

"Belum kata lu?" ulang Karina matanya menatap Hao membara.

"Nggak maksud gue, gue gak liat fotonya!" sanggah pemuda itu panik.

"Emang ya, semua cowok sama aja!" tukas Karina.

"Iya emang semua cowok sama aja, gue juga sama aja kaya Albert Einstein makanya sini matmin lo, gue bantuin kerjain," sahut Hao menyebalkan.

"Sial kalo udah menyangkut matmin gue gak bisa marah!"

Wish You Were Here | 00line ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang