[17] Lost and found and lost

21 6 0
                                    

Waktu berlalu sangat lamban bagi Karina yang tengah menatap kosong ke arah jendela. Setelah menemukan catatan pada laptop Hao, Jeno membantu Karina menyelesaikan masalah gadis itu satu-persatu.

Yang paling pertama dilakukan pemuda itu adalah membawa Karina ke tenaga profesional dan merupakan pilihan yang tepat. Lalu ia melaporkan unggahan yang berisi foto-foto gadis itu, tidak membutuhkan waktu lama untuk unggahan itu hilang.

Selama semua proses itu keduanya juga masih berusaha mencari Hao. Tidak terhitung berapa kali mereka menghubungi orang-orang dari following maupun followes Hao di media sosial, tapi tidak ada yang menjawab. Jeno menyarankan untuk mengunjungi sekolah Hao namun karena segala hal yang terjadi pada gadis itu, ia tidak dapat mengingat sekolah Hao, sementara mereka sama sekali tidak menemukan petunjuk mengenai sekolah Hao pada buku-buku, bahkan seragam sekolahnya pun tidak ditemukan.

Meski ingatan gadis itu dan segala hal menjadi kacau, Karina tidak menyerah untuk menemukan Hao.

Yoshi
>

| Hi

| How's life?

Kinda good.. |

| Jeno masih nemenin lo kan?

| Kalo dia berenti nemenin lo atau lo mulai bosen, bisa bilang ke gue

| Gue akan selalu ada

Yoshi gue nggak papa |

Karina hanya tidak ingin orang-orang melihat versi terburuk dirinya.

Tidak lama setelah mendapat notifikasi pesan masuk dari Yoshi, notifikasi lain muncul. Kali ini dari akun Yoo Jimin yang membuat Karina seketika gugup.

Dengan tangan dan jari-jari yang gemetar gadis itu memberanikan membuka notifikasi itu.






Nakko
>

| Halo!

| Yoo Jimin?

| Sorry aku nemu akun kamu dari following Zhang Hao

| Aku Nagyung temen sekelas Hao

| Kalo boleh tau kamu kenal Hao?

| Kalo iya, apa hubungan kalian?

| Sebenernya ada hal penting yang harus aku kasih tau tentang Hao

Karina menutup mulut dengan telapak tangannya terkejut membaca pesan yang mengaku teman sekelas Hao. Setelah semua usaha mereka, akhirnya gadis itu akan mendapatkan kejelasan. Jangan lupa fakta bahwa Hao benar-benar ada di hidup Karina. Fakta selama ini dirinya tidak sendirian membuatnya haru sampai menitikan air mata.

Setelah menghapus buliran bening yang keluar dari matanya, buru-buru gadis itu membalas Nagyung.

—Tunggu. Karina tidak tahu harus menjawab apa tentang hubungannya dengan Hao.

Nakko
>

Halo Nagyung! |

Iya aku kenal Hao. Zhang Hao. |

Udah beberapa bulan aku kehilangan kontak dia dan gak tau apapun tentangnya karena hal-hal yang susah dijelasin |

Tapi aku saudara kembar Hao |

| Oh jadi kamu kembaran Hao

| Kamu bisa ketemu gak?

| Sebenernya aku udah berusaha ngehubungin keluarga Hao sampe nyamperin ke alamatnya, tapi ternyata semua data Hao yang diinput ke sekolah palsu

Kalo sekarang aku gak bisa.. |

Kamu gak bisa bilang aja di sini? |

| Gimana ya, menurutku gak kurang nyaman aja

| Aku juga mau kamu tau sejelas-jelasnya

Hao sendiri gimana? |

Dia gak bisa kunjungin aku aja? |

Soalnya posisi aku di rumah sakit |

Atau kamu tau Hao di mana gak? Nanti biar temen aku yang jemput dia |

| Aku gak tau harus gimana

Kamu gak tau juga ya? |

Ya udah kamu bisa bilang langsung aja di sini, gak usah ngerasa kurang nyaman |

| Aku gak bisa..

I'm totally fine |

| Zhang Hao udah meninggal

| Pihak rumah sakit pertama kali ngehubungin sekolah karena liat kartu pelajar Hao

| Sekolah udah nyoba ngehubungin kalian tapi kaya yang aku bilang sebelumnya, semua data Hao palsu

| Jimin?

| I'm so sorry..

| Hubungin aku kapan aja untuk apapun itu

| Aku harap kamu tetep tegar karena aku percaya kamu kuat, just like Haohao.

Wish You Were Here | 00line ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang