[19] The persecutor

17 7 0
                                    

Sudah cukup lama sejak Grimm menghilang dan berhenti mengganggu Karina. Kini gadis itu kembali mendapat pesan dari Grimm yang membuatnya terkena serangan panik hingga tidak mampu menopang tubuhnya sebelum kemudian pandangan Karina menjadi kabur dan semuanya gelap.















Grimm
>

Grimm sent a picture

Grimm sent a picture

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu hp Hao? |

Gimana hp Hao bisa ada sama lo? |

Lo ketemu Hao? |

Lo yang ngebunuh Hao? |

| Tuker ini sama Lee Jeno

| Jangan coba-coba bawa bantuan

| Cukup bawa Jeno dengan keadaan gak sadarkan diri

| Gue yang akan nyingkirin dia dari hidup lo

LO PEMBUNUH HAO. |























"Hp Hao ada sama Grimm. Tapi gimana?"

"Dia cuma minta tuker sama Jeno kan, bukan mau nyakitin Karina?"

"Tapi itu tetep nyakitin Karina, gue gak mau nyakitin dia lagi."

"Kalo gitu ayo lakuin!"

"What the hell?!"

"Kita haru bener-bener pikirin kali ini, Hao emang bodoh bisa-bisanya dia malah kebunuh."

"Kalian mikir yang gue pikirin juga gak?"

"Gak lah!"

"Ayo please itu mungkin cara yang bisa dilakuin untuk ngebales si pendongeng!"

"Wait—tapi sebenernya siapa Grimm? Dia bahkan ada di sekitar Karina tapi kita gak tau?"

"Loh gue pikir semuanya udah tau, bukannya udah jelas banget?"

"Grimm brothers asal Jerman, penulis cerita rakyat, dongeng dan masih banyak lagi."

"Grimm, seseorang yang kenal Giselle. Okay, mungkin hampir satu sekolah Karina tau cewek yang foto nudenya kesebar, tapi Giselle? Bahkan orang brengsek kaya Hyunjin aja cuma tau sebatas dia sekolah dimana, itu pun karena dari fotonya keliatan diambil di mana."

"Grimm adalah Jihoon!"

"Gue inget Yoshi pernah nanyain Giselle ke Karina buat Jihoon!"

"WHAT?! NO!"

"Bukan Jihoon, dia gak sekelas sama Karina!"

"Shit!"

"Yep, gue bilang kan dia pendongeng."

"Tapi gimana kita ngasih tau Karina?"

"Gue takut."

"Kita jelasin semuanya nanti, biarin Karina istirahat dulu sekarang."

"Lo mau ngundang Karina ke sini?"

"What's wrong?"

"C-cuma takut."

"Gak ada yang perlu ditakutin, yang terpenting sekarang gimana kita ngebales Grimm."

"Pertama, kita lakuin sesuai permintaan Grimm dengan bawa Jeno yang gak sadarkan diri."

"Pake obat tidur!"

"Kita bener-bener gak perlu bawa polisi?"

"Atau Nagyung! Setidaknya ada orang lain yang bisa minta bantuan."

"Semakin banyak korban semakin besar kemungkinan Karina gak terluka, sounds good!"

"Gak. Please jangan!"

"Selanjutnya?"

"Selanjutnya gue yang nyelesain."























Karina membuka ponselnya menatap pesan dari Grimm yang menunjukkan tempat mereka akan bertemu.

Sebelum itu ia sudah lebih dulu meminta Jeno ikut dengan alasan menemaninya jalan-jalan, kemudian membelikan pemuda itu minuman yang sudah diberi obat tidur.

Gadis itu pergi dengan mobil yang dikendarainya. Karina pernah diam-diam belajar mengendarai mobil, berpikir mungkin suatu saat Yoo Jimin membutuhkannya.

Sekarang sudah hampi satu jam sejak ia menancapkan gas pertama kali dan mereka akan sampai sebentar lagi.

Indra penglihatanya menatap jalanan sekeliling yang benar-benar sepi hanya ada mobil sewaan yang dikendarai Karina.

Mobil gadis itu berhenti setelah ia melihat bangunan yang sesuai dengan foto yang dikirim Grimm. Kemudian Karina mengeluarkan kursi roda dan memindahkan tubuh Jeno.

"Ternyata kuat juga gue ngangkat Jeno," ujar Karina lalu mendorong kursi roda memasuki gedung itu dengan Jeno yang tertidur di sana. Tidak lupa ia mengintip ke saku coat memeriksa sebuah senjata api yang telah gadis itu siapkan.

Pemandangannya pertama kali adalah punggung seorang pemuda dengan tinggi kira-kira 180 cm.

"Lo beneran dateng," katanya. Jelas ia mengenal suara itu.

"Dia bener-bener gak sadar kan? Lo gak bawa polisi atau hal lainnya?" lanjut pemuda itu masih membelakangi sang gadis.

"Fuck, gue bahkan gak kepikiran bawa hal lain dan gue udah masukin obat tidur dengan dosis besar ke minumannya, dia gak akan bangun sampe besok pagi asal lo belum ngelakuin apapun ke dia," jawab Karina berbohong tentang hal lain yang dibawanya, Grimm mempercayai itu karena yang semua orang tahu Karina memang bodoh.

"Tapi kenapa lo gampang banget nyerahin Jeno ke gue? Padahal di sini gak ada yang penting selain catatan keanehan lo hahahaha," katanya menunjukkan ponsel Hao.

"Setelah semuanya, gue udah gak peduli apapun. Gue cuma mau lo berenti ganggu gue dan nyentuh barang saudara gue," jelas Karina

"By the way, gak panas pake coat?" tanya pemuda itu lagi.

"Untuk ngehadepin orang kaya lo harus berkepala dingin, Yoshinori."

Wish You Were Here | 00line ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang