Three

293 28 2
                                    


Pemuda yang dipanggil gaara itu terlihat berbicara dengan nenek chiyo, aku yang penasaran pun mendatangi mereka berdua ."ah Sasuke-sama perkenalkan, dia gaara, cucuku yang setiap hari mengantar jemputku" sahut nenek chiyo saat menyadari kedatanganku. "Gaara, ini adalah tuan muda yang kuceritakan padamu tempo hari" ia berkata sambil sedikit mundur agar kami berdua lebih leluasa. "Salam kenal Uchiha-San ..." pemuda itu menyapa sambil berojigi. aku hanya mengangguk singkat sebagai balasan.

"Apakah ada sesuatu yang tertinggal ?" Tanya nenek chiyo pada pemuda yang bernama Gaara. "Baasan meninggalkan ini" sambil mengangkat kantung plastik berwarna hitam.
"Astaga, maaf merepotkan mu, akhir-akhir ini baasan seringkali melupakan sesuatu. Terimakasih Gaara" nenek chiyo berkata sambil memegang pundak cucunya. Pemuda itu balas tersenyum lembut "aku bertugas tidak jauh dari sini, jadi kurasa itu bukan masalah besar". Menyadari situasi saat ini yang kurasa bukan urusanku, kurasa mereka akan lebih leluasa mengobrol jika aku segera pergi . "Chiyo-baasan, kau juga bisa mempersilahkan Gaara-san untuk masuk, silakan kalian berbicara di dalam sementara aku akan menyelesaikan pekerjaanku di lantai atas" aku memang orang yang tidak begitu ramah namun aku cukup mengerti tata-krama untuk mempersilahkan tamunya-nenek-chiyo masuk. Yah karena aku menghormati nenek-chiyo.
"Ah saya tidak lama Uchiha-san, karena saya harus pergi setelah ini, jadi saya pamit undur diri" sahutnya seraya berojigi. "Hati-hati dijalan" nenek chiyo berbicara sambil mengusap kepala cucunya.
" ya , aku akan menjemput baasan jam lima sore, aku pergi dulu" nenek chiyo tersenyum sambil mengangguk.

Aku berencana menyelesaikan pekerjaanku di lantai atas, meskipun aku belum lulus, namun aku sudah memegang posisi cukup penting di perusahaan ayahku. Aku merasa cukup letih karena kurang tidur semalam. Namun tanggung jawabku di perusahaan tidak bisa ditinggalkan begitu saja.

Saat akan menaiki tangga , nenek chiyo membuka suara "sasuke-sama saya membawakan sesuatu untuk anda, mungkin anda akan menyukainya" aku sontak menoleh dan melihatnya mengeluarkan beberapa buah tomat dari kantong hitam yang dibawa pemuda itu tadi. Mataku langsung berbinar, tanpa sadar kakiku refleks berjalan mendekat. "Saya akan membuatkan jus tomat, anda bisa menunggu di lantai atas, saya akan mengantarkannya ke ruangan anda nantinya" ujar nenek chiyo menawarkan. aku spontan menggeleng. "Aku akan menunggu disini.."

"Baiklah, mohon tunggu sebentar sementara saya akan mencucinya terlebih dahulu" jawabnya. Nenek chiyo mulai mengeluarkan beberapa tomat yang terlihat begitu menggiurkan dimataku. Aku mengangguk dan mendudukkan bokongku di kursi meja makan. "Apakah chiyo-baasan menanamnya sendiri?" Tanyaku berbasa-basi. Ia pun menoleh, "ah ya, aku yang menanamnya di bantu cucu ku yang bertemu sasuke-sama tadi".
"Apakah dia satu-satunya cucumu baasan?" Tanyaku lagi. "Tidak, Gaara adalah salah satu dari tiga bersaudara, dia yang paling bungsu, namun Gaara adalah yang paling manja pada saya" nenek chiyo bercerita sambil sedikit menyipitkan mata,tersenyum hingga beberapa kerutan di sekitar matanya terlihat cukup jelas.
"Seperti tadi, dia rela mengantarkan tomat yang tertinggal disela kesibukannya bertugas sebagai polisi"
Aku sedikit menaikan alisku, polisi adalah sebuah profesi yang menjadi cita-citaku di masa kecil dulu, namun ayah memintaku untuk melanjutkan perusahaan ini. heh... aku tersenyum miris,aku yang apa-apa selalu seenaknya bahkan tidak punya hak untuk hidupku sendiri. "Dia seorang polisi?" Tanyaku menyakinkan. "Ya sasuke-sama saat ini dia ditugaskan di sekitar sini. Dan akhir-akhir ini dia begitu rajin mengantarkanku kemari,berlama-lama disini setelah mengantarku dan akan menjemputku bahkan sebelum waktu ku pulang.." ungkapnya,

"Astaga maaf sasuke-sama saya jadi terbawa suasana, maaf karena membicarakan hal yang tidak penting" lanjutnya. Aku tersenyum tipis, "kau tidak perlu sungkan, aku suka ceritamu chiyo-baasan"

Setelah menerima jus tomat dari nenek chiyo aku langsung menuju ruang kerja ku di lantai atas. Rumah ini terdiri dari dua lantai. Untuk lantai dasar terdapat ruang tamu, ruang keluarga , dapur dan satu kamar tamu dan di lantai atas ada satu ruang kerja dan dua kamar tidur, salah satunya adalah kamar yang kutempati, yang juga merupakan kamar utama.

Ini adalah ruang kerja milik kakek dulu, lukisan-lukisan kuno dan rak-rak buku masih tersusun rapi ditempatnya. Yang berbeda hanyalah meja-kursi dan segala printilannya. Karena aku tidak mungkin menggunakan komputer tua kakekku. Aku duduk bersandar sambil memijit pelipisku. 'Baiklah ini hidupmu dan mau tak mau harus kau jalani sasuke' ucapku dalam hati.

...

Aku menoleh ke arah jam dinding dan sudah menunjukkan pukul duabelas siang. Kurasa aku akan berjalan-jalan keluar. Sedikit menghilangkan penat.

Saat melewati gerbang pandanganku kembali tertuju pada bangunan tua di sebelah rumahku, aku sedikit tersentak karena seseorang baru saja keluar dari dalam rumah.
Seorang wanita berambut pirang seumuran ibuku yang terlihat mengunci pintu dari luar dan berjalan terburu-buru. Ketika berpapasan dia hanya melirik sekilas padaku dan terlihat tidak begitu ramah. Arah pandanganku mengikutinya dan ia terlihat menaiki mobil mewah berwarna putih yang menunggu tak jauh dari rumah itu. Aku hanya menatap datar dan melanjutkan perjalananku ke kebun di belakang rumah.

Ternyata kebun ini lumayan indah, banyak terdapat burung bertengger di atas dahan-dahan pohon. Aku terus melangkahkan kaki ku untuk semakin masuk ke kebun itu, terdapat pula sungai yang airnya begitu jernih. Dan lihatlah itu, pohon sakura tumbuh tepat d samping sungai. Kakiku refleks tertarik untuk mendekat, aku mendudukkan bokong ku dan bersandar di pohon. Yah... ini tidak terlalu buruk.

...




Aku merasa ada sesuatu yang menjilati tanganku, akupun membuka mata dan melihat seekor kucing hitam sedang duduk memiringkan kepala dan memandangku. Ck! Sial aku tertidur rupanya. Ketika melihat jam di ponselku waktu menunjukkan pukul 3 sore. Dan aku tertidur selama itu di tempat ini. Ketika akan bangun, tanganku tidak sengaja menyenggol keranjang di sampingku, keranjang yang dianyam dengan bambu dan ditutupi oleh sebuah kain tipis berwarna pink.
Aku menoleh ke sekitarku, apakah ada orang lain selain aku? Namun nihil, aku tidak menemukan siapapun kecuali kucing hitam di hadapanku ini. Aku memiringkan kepala menatapnya, apakah ini milik nya?
Oke pemikiranku cukup gila.

Karena merasa penasaran , kuputuskan untuk membukanya. Ternyata ada satu botol susu dan kotak bekal yang berisi 3 buah onigiri yang tampak menggiurkan. kucing itu mengeong. Seolah menyuruhku untuk memakannya, aku menimang,semoga ini tidak beracun. Aku menggigitnya sambil memejamkan mata. Mataku membulat , ini begitu enak. Tidak terasa aku menghabiskan tiga onigiri itu dan meminum habis susu dalam botol. Mataku tidak sengaja menangkap sepucuk surat yang terselip di keranjang, akupun membuka nya dan terdapat tulisan
'Kau terlihat kurang sehat tuan, makanlah makanan ini dan kau akan kembali sehat'
Tidak terasa rona merah menjalari pipiku, kurasa aku tau siapa yang mengirimnya. Tanpa sadar aku tersenyum miring. Dasar...
Bagaimanapun caranya aku akan menemukanmu. Meski kau bersembunyi di lubang tikus sekalipun...


Tbc

Blooming sakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang