11. Arsen dan kesedihannya.

236 8 0
                                    

Arsen benar-benar hancur ditinggal selamanya oleh pacarnya sendiri, walaupun ia membenci lydia tapi ia tetap cinta. Perasaan benci dan cintanya sama-sama besar namun rasa cintanya lebih besar dari rasa kebencian terhadap lydia di masa lalu.

Sudah dua bulan arsen mengurung diri di kamarnya di rumah kedua orangtuanya, sudah dua bulan juga arsen tidak bertemu siapapun termasuk kedua orangtuanya yang terus menangis memikirkan keadaan arsen.

"Hiks mas anak kita mas anak kita benar-benar gila" Isak media----mamah arsen.

"Kita dobrak saja pintunya" Ucap milo.

Media mengangguk cepat. "Iya kita-----"

Cklek.

Arsen keluar kamar menatap kedua orangtuanya dengan tatapan hancur, tubuh yang kurus, rambut yang tidak terurus, mata yang menghitam akibat kurang tidur. Pakaian yang lusuh.

"A-arsen akhirnya kamu kel-----"

"Arsen mau ketemu lydia mah" Potong arsen lirih.

Milo mencekal tangan arsen. "Sadar kalau lydia sudah tidak ada, kamu harus move-on dari lydia" Teriak milo kesal.

Arsen memberontak berusaha melepaskan cekalan milo. "Lepas gue mau cari cewek gue, dia masih hidup, dia pasti nungguin gue jemput" Teriak arsen air matanya mengalir deras.

"Arsen" kaget teman-temannya berlari menghampiri arsen.

"Tolong pegangin arsen" Ucap media.

Eka, eki, geno langsung menahan arsen agar tidak memberontak. "Sadar sen, lydia udah meninggal lo-----"

"LYDIA ENGGAK MENINGGAL LYDIA MASIH HIDUP DIA CUMA PERGI BUAT BIKIN GUE KHAWATIR DOANG" Teriak arsen.

"Lo yang buat lydia pergi dan lo sendiri yang mau cari lydia? Dulu lo kemana aja hah?" Kesal geno.

Arsen terduduk lemas di lantai air matanya mengalir deras. "Hiks gue nyesel hiks, gue bodoh! Gue enggak bisa jaga lydia, hiks tapi gue benar-benar cinta sama lydia hiks. Tapi gue masih kesal dan benci sama dia hiks" Isak arsen.

"Kita ke rumah papah tirinya aja gimana?" Tanya eki masih penasaran.

Arsen mendongak ia mengangguk cepat. "Iya. Ayok kita ke rumahnya papah tirinya lydia, mereka pasti membunyikan lydia dari gue" Ajak arsen berdiri menatap mereka.

Mereka tidak tega melihat arsen seperti ini walhasil mereka mangengguk mereka langsung keluar rumah, arden dibonceng geno mana mungkin arsen bisa menyetir motor sendiri dalam keadaan seperti ini.

***

Riska, riski, shakil dan arlon menatap mereka berempat yang menunduk, mereka tahu kedatangan mereka berempat untuk apa. "Mau apa kalian ke rumah saya?" Tanya riski.

"K-kami kesini mau ketemu lydia o-om" Jawab eki memberanikan diri menjawab.

Riska yang mendengar itu terkekeh kecil. "Ketemu anak saya?" Tanya riska memastikan.

Arsen mendongak mengangguk pelan. "Iya tante, saya mau ketemu ly-----"

"Lydia sudah tidak ada, lydia sudah meninggal dunia dan penyebabnya karena pacarnya sendiri" Potong arlon menatap tajam arsen.

Deg

Arsen menggeleng. "Lo pasti bohong kan? Lyd-----"

"Ll menanyakan keberadaan lydia tapi lo sendiri enggak paham, mending kalian semua keluar dari rumah gue" Usir arlon.

"Gue enggak bakal keluar dari sini sebelum gue ketemu dan bawa lydia" Tolak arsen kekuh.

Shakil menatap arsen. "Mengapa kau begitu ngotot lydia ada di sini?, kau sendiri yang menyebabkan lydia pergi dari lo" Ucap shakil ia sedikit takut kalau lydia ingat arsen dan meninggalkannya demi arsen.

Arsen menatap datar shakil. "Lo yang jadi penyebab gue sama lydia bertengkar, lo yang-----"

"Saya hanya membantu lydia arsen, kamu yang tidak mau mendengarkan penjelasan lydia dan saya. Kamu hanya mementingkan ego kamu dan perempuan yang sering bersamamu itu" Potong shakil.

Arsen Mengepalkan tangannya. "LO ENGGAK USAH IKUT CAMPUR MENDING LO DI-----"

"Sayang" Teriak perempuan masuk kedalam rumah sambil memakan es krim.

Semua orang menoleh kaget termasuk arsen yang langsung diam mematung menatap perempuan yang selama ini ia rindukan.

"Sayang tadi aku abis beli sesuatu" Ucap lydia.

Cup

Lydia mencium singkat pipi shakil, mata arsen membulat sempurna melihat adegan itu, bahkan lydia tidak menyadari keberadaannya di sana.

"L-lydia" Cicit arsen fan ketiga temannya.

Shakil langsung menganggam tangan lydia. "Kenapa pulangnya cepat?" Tanya shakil jantungnya berdegup kencang ia tidak mau lydia kembali pada arsen.

Lydia menatap shakil kesal. "Ramai, jadi aku tidak jadi nonton aku beli mertabak buat kalian" Jawab lydia.

"Sayang" Panggil arlon yang ada di sampingnya.

"Iya?" Jawab lydia sambil makan martabak kacang.

"Makin cantik aja" Puji arlon gemes.

Lydia tersenyum manis. "Bisa aja, tapi emang kata ayang aku makin cantik" Ucap lydia melirik shakil.

"Wahh awet muda dong" Sahut riska.

"Nanti shakil makin posesif sama kamu" Celetuk riski.

Lydia tersenyum tipis ia menyuapi martabak ke mulut shakil. "Enak enggak?" Tanya lydia mengusap sudut bibir Shakil terkena coklat.

"Enak, apalagi kamu yang nyuapin" Jawab shakil.

Arsen menatap mereka dengan tatapan tajam. "Lydia" Panggil arsen menatap tajam lydia.

Lydia menoleh menatap kaget mereka berempat. "K-kalian siapa?" Tanya lydia heran.

Deg

Arsen semakin menatap tajam lydia. "Enggak usha pura-pura lupa lo itu cewek gue kenapa lo suap-suapan sama dia?" Jawab arsen menunjuk arsen.

Arsen menganggam erat dengan lydia. "Kamu masuk ke kamar ya" Suruh shakil.

Lydia yang masih kebingungan ia langsung berjalan menuju tangga, baru saja satu langkah menaik tangga tangannya tiba-tiba ditarik arsen. "Eh, astaga!." kaget lydia menepis tangan arsen.

Arsen memojokkan lydia menatap tajam lydia. "Lo selingkuh dari gue hah?" Tanya arsen marah.

Lydia semakin keheranan. "Kamu siapa sih? Siapa yang selingkuh? Aku enggak selingkuh dari cowok aku" Tanya lydia.

Arsen menatap lekat wajah lydia, menatap lydia dari atas sampai bawah. Sangat berbeda dari lydia yang arsen kenal. "Jawba gue lo kemana aja selama dua bulan? Dan lo kenapa keluarga lo membunyikan lo dari gue hah?"

Lydia mendorong sekuat tenaga sampai arsen mundur dua langkah, ia berlari menuju shakil memeluk Shakil yang hanya diam menatap tajam arsen. "Sayang dia siapa sih? Kenapa dia tuduh aku selingkuh?" Tanya lydia takut.

Shakil membalas pelukan lydia. "Dia penjahat sayang, kamu enggak usah takut" Jawab shakil.

"GUE BUKAN PENJAHAT SIALAN! GUE COWOKNYA LYDIA, LO JANGAN LANCANG PELUK CEWEK GUE GITU" Marah arsen tidak terima.

Geno menarik arsen yang hendak memukul shakil. "Jangan gegabah" Ucap geno.

"DIA LANCANG PELUK CEWEK GUE MANA MUNGKIN GUE HANYA DIAM! LYDIA CEWEK GUE" Marah arsen menepis tangan geno.

"Alu bukan cewek kamu, aku-------"

"LO MAU MENGHINDAR DARI GUE MAKANYA LO PURA-PURA LUPA, SEKARANG KITA PULANG" Ajak arsen menarik lydia.

"Jangan sentuh tunangan saya" Geram shakil menepis tangan arsen.

Deg

"Apa maksud lo? Dia cewek gue enak aja tunangan-tunangan, mimpi lo" Sinis arsen.

Shakil menunjukan jari manisnya dan jari lydia yang memakai sepasang cinta. "Ini. Ini buktinya kalau gue dan lydia tunangan" Jawab shakil.

Deg

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE HATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang