7. Berhenti kuliah

130 8 0
                                    

Arsen menatap tajam lydia mereka berdua ada di apartemen arsen, lydia hanya bisa menunduk ketakutan melihat tatapan tajam arsen. "Ngapain lo pergi gitu? Mau disusul gue hah?" Tanya arsen marah.

"Aku-----"

"Gue belum selesai bicara lo jangan potong ucapan gue dulu" potong arsen.

Lydia mengangguk pelan.

Arsen menatap lydia. "Alasan lo pergi dari Jakarta apa? Karena lo mau menjauh dari gue?" Tanya arsen.

Lydia mendongak menatap arsen. "Aku pergi dari Jakarta karena aku tidak lagi memiliki pekerjaan, dan aku tidak bisa kuliah, kalau aku tidak kerja aku tidak bisa bayar kuliah dan makan untuk sehari-hari, tinggal di Jakarta biayanya lebih besar. Kalau aku tinggal di kampung ayah aku biaya hidup aku enggak besar. Puas?" Jawab lydia sambil berteriak.

Arsen terkejut mendengar alasan lydia pergi. "Kenapa lo enggak bilang sama gue?" Tanya arsen merasa sangat bodoh.

Lydia terkekeh hambar. "Bilang sama kamu? Jangankan sama kamu, sama mamah aku aja aku enggak bilang. Aku tidak mau merepotkan orang lain cukup dulu saja aku merepotkan kalian" jawab lydia.

"Gue cowok lo harusnya lo cerita sama gue" ucap arsen.

"Cerita sama kamu? Memangnya kamu punya waktu untuk aku?, bukannya kamu lebih banyak waktu sama debi?." Sahut lydia.

Arsen meraup wajahnya kasar. "Lo tinggal di sini aja" ucap arsen. "Biaya hidup lo gue tanggung asalkan lo jangan bikin gue kesal"

Lydia menggeleng cepat. "Enggak. Aku enggak mau tinggal di sini, aku mau pergi aja dari sini" tolak lydia mentah-mentah.

Arsen menatap tajam lydia. "Bisa enggak sih lo nurut? Gue malas debat" kesal arsen.

"Aku enggak mau tinggal di sini titik." Kekeuh lydia.

"Terus lo mau tinggal dimana? Di kolong jembatan hah?" Tanya arsen kesal.

"Aku mau tinggal di rumah mamah sama papah riski aja" jawab lydia.

Arsen menggeleng cepat. "Enggak! Enak aja lo tinggal di sana, lo enggak boleh tinggal disana nanti lo nyaman lagi sama kakak tiri lo" tolak arsen.

Lydia tersenyum manis senyuman yang mampu membuat arsen terhipnotis. "Ciyeee cemburu ciyeee, bilang aja cemburu gitu enggak usah gengsi" ledek lydia.

"Apaan sih g-gue enggak cemburu mana mungkin gue cemburu sama lo, gue aja enggak suka sama lo cinta gue ke lo udah tidak ada sedikitpun tidak ada" jawab arsen.

Lydia tersenyum hambar. "Yaudah terserah kamu, yang jelas aku tidak mau tinggal disini titik" kekuh lydia.

"Oke, ikut gue sekarang" ajak arsen menarik tangan lydia keluar apartment.

"Eh mau kemana?" Tanya Lydia.

***

Arsen membayar kontrakan sekaligus sepuluh bulan untuk lydia. "Lo tinggal disini lagi jangan kemana-mana" ucap arsen.

"Ck! Aku en----"

"Nurut atau gue kasar sama lo?" Potong arsen serius.

"Iya-iya dasar jahat" kesal lydia langsung masuk kedalam kontrakan.

Arsen duduk lesehan menatap lydia yang sedang beres-beres. "Lo kuliah gue yang bayar" ucap arsen.

"Aku enggak mau kuliah arsen aku mau kerja aja" jawab lydia kesal.

"Kul----"

LOVE HATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang