"Menurut saksi pembunuhan yang terjadi pagi ini di karenakan tersangka memergoki korban tengah mencuri berkas dokumen saham perusahaan di kediaman tersangka. Sampai saat ini belum ada motif yang kongkrit mengenai pembunuhan tersebut".
Di layar tv tengah di siarkan berita pembunuhan baru-baru ini. Jisoo mengambil remote control hendak mematikan tv. Namun dari arah layar si pembaca berita tampak memandang ke arah Jisoo seraya tersenyum padanya. Di dalam ke bingung tersebut Jisoo di kagetan suara pintu yang tertutup sontak ia menoleh dan mendapati sosok gadis berambut pirang berjalan menghampiri.
"Apa kau mau pergi chaeng-ah?"
Gadis yang di panggil Chaeyoung itu tersenyum tipis,sesaat ia menatap Jisoo. " Aku mau menginap di apartemen dalam beberapa hari". Ujar nya.
Jisoo menatap kebingungan. " Kenapa tiba-tiba?" .Tanya nya,ia berjalan menghampiri gadis itu .
"Aku hanya ingin waktu sendiri aja unnie,mian".
"Ada apa?sudah beberapa hari kau banyak diam,dan sekarang kau ingin pergi".
Jisoo tampak khawatir, terlihat dari raut wajah nya. Ia merasa tidak biasanya adik nya itu bertingkah tidak seperti biasanya,di tambah dalam beberapa hari terakhir ia merasakan gadis itu lebih pendiam dan banyak mengurung diri di kamar nya.
"Aku tidak apa-apa unnie". Chaeyoung berujar di sertai senyuman. " Aku pamit pergi dulu,unnie tidak usah khawatir,aku gak papa"
Gadis pirang itu tampak berusaha menyakinkan Jisoo bahwa dirinya tidak perlu di khawatirkan, senyuman di wajah nya berusaha membuat Jisoo yakin padanya.
Dalam percakapan itu keduanya tampak di kejutkan dengan suara dering telepon. Menyadari hal itu Jisoo menatap Chaeyoung sesaat lalu mengangkat panggilan telpon untuk nya. Melihat nama yang terpapang di arah layar ponsel,gadis pirang itu menatap getir,ia menghelas napas.
"Yeobseo". Suara Jisoo mengawali pembicaraan.
"Unnie,aku sedang dalam perjalanan pulang,ada yang mau kau titip?". Dari sebrang telpon terdengar suara seorang gadis yang kini tengah berada di dalam mobil.
" Kalau begitu,lebih baik kau cepat pulang saja,ne".
Gadis di sebrang sana tampak berseri-seri. "Wae?apa tidak ada yang ingin kau makan atau apa biar aku sekalian belikan".
Jisoo menatap gadis pirang di hadapannya sesaat. " Seperti nya tidak ada,lebih baik kau pulang saja ne".
"Arasseo,,arasseo,love you"
"Nado"
Mendengar kalimat yang di lontarkan Jisoo, Chaeyoung menghembus napas berat,ia tau siapa yang sudah berbicara dengan wanita di di hadapannya itu.
Setelah sambungan telpon terputus,pokus Jisoo kembali kepada gadis pirang nan tinggi di hadapannya itu. Belum sempat ingin berujar,gadis pirang itu lebih dahulu berujar
"Aku pergi unnie". Ujar nya seraya tersenyum tipis, kemudian mulai melangkah pergi menuju pintu keluar sampai hilang di balik pintu meninggal Jisoo yang menatap ke arah pintu.
Sepeninggalan Chaeyoung,Jisoo belum beranjak dari posisi nya,ia merasakan sesuatu yang sulit buat ia simpulkan,namun perasaan khawatir menyelimuti nya terhadap gadis itu. Banyak pertanyaan yang memenuhi pikirannya terhadap sikap gadis itu padanya akhir-akhir ini.
Namun tanpa Jisoo sadari sosok Chaeyoung masih berada di depan pintu dorm,ia terlihat tertunduk meremas ujung pakaian nya sampai pada akhir ia meninggalkan tempat itu bersama seorang meneger yang sudah menjemput nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Triangle
RomanceKisah cinta yang tidak seharusnya ada.🍀 ~Blackpink Version~