"apa yang sedang kau lihat Jen?". Seraya menyendok ice krim Jisoo bertanya heran,pasalnya sejak tadi gadis yang tengah bersamanya terus memandanginya entah apa yang di lihat padanya.
Suasana cafe yang riuh tidak membuat Jennie tidak mendengar pertanyaan yang di ajukan Jisoo padanya,masih dengan tatapannya ia tersenyum. "Calon kekasihku". Ujar nya tanpa sadar.
"Huh?". Jisoo tertegun mendengar penuturan Jennie.
Jennie gelagapan baru menyadari apa yang baru saja di ucapan nya. Ia seketika mengalihkan penglihatan nya mencoba menetralkan ke gugupnya. "Ani,bukan apa-apa lupakan saja".
Tidak ingin ambil pusing Jisoo mengangguk paham meski ia begitu jelas mendengar ucapan Jennie, merasa lega gadis Kim itu tidak bertanya lebih lanjut jika iya maka bahaya sudah
"Unnie".
Jisoo menoleh mendengar Jennie memanggil nya.
Jennie terdiam sesaat mencoba memberanikan diri untuk mengatakan apa yang berada di benaknya. Merasa ciut,ia beralih menggelengkan kepalanya. "Tidak apa-apa hhe" ujar nya.
"Apa ice krim di Amsterdam membuat mu menjadi aneh seperti ini Jen?". Jisoo bertanya keheranan melihat siapa aneh Jennie hari gadis itu.
"Ayok kita berjalan-jalan". Dengan menghiraukan ucapan Jisoo,Jennie beranjak berdiri dan menarik tangan gadis itu, lagi-lagi Jisoo mentap aneh gadis yang tengah bersamanya.
"Jinja Jen?! Kita udah memasuki 3 tempat belum 20 menit kita di sana kau sudah menariku lagi. Kau kenapa sebenernya?sikapmu aneh sekali".
Jisoo melayangkan protes seraya tangan nya terus di genggaman Jennie untuk mengikutinya langkah gadis bermata kucing itu. Sudah 3 tempat lebih rasanya seharian ini ia datangi dengan Jennie dan setiap memasuki nya belum 20 menit Jennie menarik nya untuk ke tempat lainya dan terus seperti itu membuat Jisoo keheranan di tambah sikap gadis itu seperti salah tingkah sendiri entah apa penyebabnya.
"Aku tidak apa-apa,hanya tidak betah saja". Ujar Jennie tanpa menoleh pada Jisoo yang berusaha menyesuaikan langkah nya dengan Jennie di belakang.
"Tidak betah?3 tempat lebih loh Jen dan sekarang kau membawaku entah kemana?". Jisoo kembali melayangkan protes nya ia merasa kesal pada gadis itu.
Mendengar Jisoo yang terus protes padanya,Jennie hanya diam tidak menanggapi ia menatap genggaman tangan Jisoo padanya. Jisoo yang kini sudah bersejajar dengan Jennie di sampingnya hanya menghelas nafas sesekali ia mencuri pandang pada Jennie dengan senyuman nya.
Jennie yang merasa Jisoo mencuri pandang padanya di buat salah tingkah namun berusaha ia tahan dan tetap stay cool,dan saat Jisoo kembali mencuri pandang ia ikut menoleh dan terjadi lah saling memandang satu sama lain. Sesaat Jennie hanyut dalam pandangan Jisoo padanya.
"Lebih baik seperti ini dari pada mencuri-curi pandang padaku". Ujar Jennie percaya diri.
Mendengar kepercayaan diri Jennie,Jisoo mengalihkan pandangan ke sembarang arah ternyata aksinya di ketahui oleh Jennie membuat ia merasa malu. Sesaat ingatannya mengingat ucapan Jennie sewaktu di cafe tadi.
"Aku mendengar ucapan mu sewaktu tadi di cafe".
Jennie tertegun,dugaannya jika Jisoo tidak akan menanyakan atau membahas ucapan nya tadi ternyata salah,dirinya di buat berpikir keras untuk mencari alasan atau berusaha untuk mengalihkan pembicaraan namun sepertinya hati dan pikiran nya tidak sejalan. Jennie menghentikan langkahnya membuat Jisoo ikut menghentikan langkahnya juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Triangle
RomanceKisah cinta yang tidak seharusnya ada.🍀 ~Blackpink Version~