Ekstrakulikuler

7 2 0
                                    

Hari ini di sekolah agak berbeda. Para kakak kelas mempromosikan kegiatan ekstrakurikuler mereka masing-masing. Aku, Ragil, dan Son mendapatkan cukup banyak brosur dari berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Oh iya, Pramuka merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh seluruh siswa. Kami duduk bersama untuk membahas brosur-brosur yang kami terima.

"Apa kita harus mencoba gabung ke Pramuka?" tanya Son, melihat aku dan Ragil sedang mempertimbangkan opsi itu.

Ragil mengangguk, "Mengapa tidak? Terdengar seru, dan mungkin kita bisa belajar banyak hal baru."

Aku setuju, "Benar, selain itu, kegiatan ini juga wajib diikuti. Jadi, kenapa tidak mencoba sesuatu yang baru?"

Untuk kegiatan ekstrakulikuler pilihan kami sepakat satu suara untuk masuk klub sepak bola sekolah.

Dengan semangat, kami mengisi formulir pendaftaran dan menyerahkannya kepada kakak kelas yang bertanggung jawab. Senyum gembira terpancar dari wajah kami, merasakan kegembiraan dan tantangan baru yang akan kami hadapi bersama.

Ragil: (sambil mengisi formulir) Sepak bola pasti bakal seru banget, ya guys?

Son: (mengangguk) Iya nih, Ragil. Aku udah ngebayangin kita main di lapangan, cetak gol, bawa nama sekolah juara!

Aku: (tersenyum) Betul juga ya, Son. Semangatnya udah terasa dari sini. (mengisi formulir) Aku rasa ini peluang bagus buat kita ngejalin kebersamaan dan belajar banyak hal.

Ragil: (sambil tertawa) Apalagi kita bertiga main di satu tim, pasti ada tingkah laku kocak, nih.

Son: (merespon dengan senyuman) Bener juga, Ragil. Dan mungkin kita bisa jadi trio hebat di lapangan!

Aku: (menggoda) Trio hebat yang tak terkalahkan, ya? (tersenyum)

Ragil: (sambil tertawa) Yakin, Finn?

Aku: (berseloroh) Kenapa nggak? Kita kan belum coba!

Son: (mengakhiri pembicaraan) Oke, guys, formulir udah selesai diisi. Ayo serahkan ke kakak kelas.

Kakak kelas dengan ramah menerima formulir pendaftaran kami. "Selamat bergabung, teman-teman! Semoga kalian bisa menikmati setiap momen latihan dan pertandingan bersama kami."

Kami berterima kasih kepada kakak kelas dan merasa semakin termotivasi untuk memberikan yang terbaik di dalam klub sepak bola.

Berdasarkan informasi dari Kak Andik, perkenalan anggota baru klub sepak bola akan diadakan seminggu lagi. Hal ini tentu menjadi momen yang dinantikan oleh kami, para anggota baru. Kami siap untuk berkenalan dengan rekan-rekan satu tim, serta mendapatkan pemahaman lebih lanjut mengenai dinamika dan aturan di dalam klub.

Aku membalikkan badan dan tidak sengaja melihat Fara sedang duduk di salah satu bangku. Kelihatannya dia masih mempertimbangkan akan mengikuti ekstrakulikuler apa.

Aku pun berjalan mendekatinya dengan senyum ramah. "Hai, Fara! Lagi mikirin ekstrakulikuler, ya?"

Fara tersenyum, "Hai, Finn! Iya nih, masih bingung mau ikut yang mana. Kamu sendiri pilih yang mana?"

Aku duduk di sebelahnya, "Kita bertiga, aku, Ragil, dan Son, memutuskan untuk ikut klub sepak bola."

Fara: "Sukses ya! Aku sendiri sedang berpikir untuk bergabung dengan Dewan Ambalan. Kayaknya seru juga, bisa terlibat dalam kegiatan-kegiatan sekolah."

"Oh, itu keren! Bergabung dengan Dewan Ambalan pasti akan memberikan banyak pengalaman positif." Aku memberi semangat.

Fara mengangguk, "Wah, berarti kita semua bakal sibuk dengan aktivitas masing-masing nih. Seminggu lagi ada perkenalan anggota baru, kan?"

Rasa yang TerpendamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang