22. Learning Golf

383 62 112
                                    

Budayakan FOLLOW sebelum membaca.

🏌🏻

Bukan saja Fezy, masing-masing caddies pun ikut berdebar, bersiap menyaksikan adegan menegangkan dimana Vigo memecat Fezy entah dengan cara apa lagi seperti yang sering dilakukannya terhadap caddy terdahulu. Tidak menyenangkan untuk disaksikan, that's for sure.

Namun, ketika mata tajam Vigo bertemu pandang dengan mata pilu Fezy, Fezy tahu Vigo tidak marah karena berikutnya, gerakan Vigo justru tak selaras dengan tatapannya. Vigo menurunkan tangan Fezy, memposisikan stick dalam pegangan Fezy dengan benar, lalu tanpa diduga, Vigo pindah ke belakang Fezy tanpa melepaskan tangan kanannya dari tangan Fezy.

Sebelum Fezy sadar, Vigo sudah meletakkan tangan kirinya di tangan Fezy. Kini stick dan tangan Fezy berada dalam kedua tangan Vigo yang meraupnya dengan cara gagah dan tegas.

Tetapi, bukan itu yang membuat jantung Fezy serasa ingin melompat ke luar. Posisi mereka yang membuat Fezy gugup. Tubuh mereka sudah nyaris bersentuhan. Vigo... seperti tengah memeluk Fezy dari belakang. Para caddies bahkan membekap mulut tak percaya melihat pemandangan itu.

"In position," kata Vigo di telinga Fezy.

Fezy mengerjap-ngerjapkan mata sambil berusaha menghirup udara. "Mister... ngapain?"

"Teaching you."

"By touching me?"

"Keliatannya?" tanya Vigo yang sontak saja membuat Fezy menahan napas.

"Get your hands off of me," bisik Fezy tertahan.

"The mouth, Miss Fuchsia," tegur Vigo.

"The hands, Mister Diavel," balas Fezy tak mau kalah. Dia melirik teman-temannya sekilas yang saling berbisik-bisik. Tanpa bisa ditahan, pipinya bersemu. "Nggak pernah ada keterangan soal Anda dibenarkan menyentuh saya dalam kontrak kita."

Vigo tertawa. Sekilas memang. Tapi, suara tawanya yang menyenangkan berhasil menggelitik kulit Fezy. Sekali lagi, bukan reaksi seperti ini yang diharapkan Fezy atas perbuatan Vigo.

"Lo harusnya baca kontrak lebih detail. Gue juga bilang pelajarin, kan? Bukan dibaca aja," kata Vigo.

Fezy mengernyit.

"Di sana ditulis kita nggak tidur bareng. Nggak ada larangan soal sentuhan."

Fezy mendelik seraya menggertakkan gigi. Dia menoleh yang menyebabkan wajahnya menjadi begitu dekat dengan wajah Vigo. Dia menatap Vigo tajam, "You're a pervert snake!"

Vigo mengangkat sebelah alisnya. "Gue pikir lo profesional dalam lingkungan kerja and now you go with that big mouth again speaking to your boss?"

Fezy nyaris menggeram. "Anda juga nggak profesional. Anda cari kesempatan di lingkungan kerja! Saya caddy Anda, Mister Diavel."

"No, you're my caddy and my girlfriend," koreksi Vigo.

"Then as a girlfriend, I'd love to slap you if you don't get your hands off of me like right now!" kata Fezy dengan suara tertahan.

Lagi-lagi, Vigo tertawa, membuat Fezy mengernyit. Apa cowok ini sedang dalam good mood karena rasanya ini pertama kalinya Fezy melihat Vigo menikmati sesuatu dengan tertawa.

Apa begini selera humor Vigo? Dengan memojokkan orang lain?

Ah, tentu saja! Vigo, kan, senang membuat orang lain kesulitan.

Billionaire's CaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang