chapter 8

426 47 2
                                    

Halo guys aku kembalii,

Mungkin disini akan ada sedikit perbedaan dengan kalimat atau bahasa dari chap sebelumnya ya, karena untuk menyesuaikan ceritanya.

Terimakasih, happy reading..

_________________________________________

Tin tin tinnnn

Suara motor Gibran berkumandang di depan rumah Adara, membuat Adara kesal setengah mati,

"Berisik Gibran!!" Teriak Adara keluar dari rumahnya

Gibran nyengir di atas motornya.

"Ayo daar, kita berangkat" ujarnya dengan nada manja.

Adara menggelengkan kepalanya heran dengan tingkah Gibran yang aneh.

"Kamu sengaja nih nyamperin aku?"  Adara menghampiri Gibran

"Iya lah, kita berangkat bareng takut langit duluan yang kesini" ujar Gibran

"Ayo naikk! Keburu langit kesini"

"Iya iya bawel" Adara menaiki motor motor Gibran,

Mereka pun berangkat menuju ke sekolah,

"Dar, tanganan lo gimana?" Gibran bertanya ketika merasakan lengan Adara yang melingkar di pinggangnya.

"Udah ngga papa kok, kayaknya berkat ciuman kamu deh gib" ujar Adara sambil mengulum senyum.

"Ahh, hatiku Berdebar Adara," ujarnya dengan meremat dada kirinya.

Plak!!

Adara memukul helm yang di pakai Gibran,

"Ayo cepetan ini mau terlambat Gibran!!" Ujar Adara dengan menekan kata Gibran membuat Gibran Ter kekeh,

"Gemes amat sih pacar aku" ujar Gibran sebelum menancap gas nya dengan cepat membuat Adara mengeratkan pelukannya,

Adara telah memilih Gibran, malam itu dengan lantang Adara menyuarakan perasaannya, di depan keluarganya dan keluarga langit, Adara tidak mau menjalin hubungan dengan perasaan nya yang berpecah, Adara tidak mungkin menjalin hubungan ke jenjang lebih serius jika di hatinya ada orang lain, dan itu Gibran, bukan langit.

*

📌Tunas muda high school

Waktu istirahat..

Gibran menggandeng lengan Adara memasuki kantin, di sana sudah ana teman temannya yang sudah menanti

"Woy gib, gandengan mulu Lo kaya mau nyebrang" teriak Irsyad yang melihat Gibran dan Adara yang menghampiri mereka.

"Diem Lo Malika!"

Gibran duduk bersama ketiga temannya dengan Adara yang berada di sampingnya,

"Mau makan apa pacar?" Tanya Gibran membuat Adara merotasikan bola matanya,

"Cieee pacar" seru ketiga temannya,

"Diem jombloo"  balas Gibran,

"Lea masih di skors yah?" Tanya Adara menghentikan perdebatan tak bermutu ke empat sahabat itu.

"Iyah, biarin lah, di keluarin malah lebih bagus" ujar Irsyad yang di angguki oleh rasya,

"Kangen dong gue" celetuk Kevin merana,

"Yee, cewek kaya gitu masih aja Lo kejar Vin, cari yang lain Napa, contohnya jeny," ujar Irsyad memberi saran,

"Ogah gue" gumamnya

"Kalo Rasya mah udah ada gebetan yah sya" ujar Irsyad dengan alis yang naik turun.

"Kagak, siapa?" Rasya mengerutkan dahinya

masih di siniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang