Part 26 - Pesta

704 80 12
                                    

Part 26 - Pesta


Acara penyambutan Juan yang baru bergabung dengan perusahaan diselenggarakan dengan meriah di sebuah hotel mewah bintang lima. Tamu undangan memenuhi ruang pertemuan, sementara Juan berkenalan dengan kolega-kolega penting perusahaan.

Julia mendampingi Juan sebagai teman lama dan rekan kerja. Julia tidak bisa menolak ajakan tersebut, mengingat Juan hanya mengenal Julia dan merasa nyaman bersamanya.

Semua orang yang berkenalan dengan Juan juga berkenalan dengan Julia. Mereka tampak seperti pasangan yang cocok dan serasi, sehingga banyak yang berharap hubungan mereka berlanjut ke jenjang yang lebih serius.

Orang-orang menjadi salah paham karena Juan dan Julia terlihat mesra dan cocok bersama. Juan yang posesif merangkul pinggang Julia, seolah-olah mengenalkan wanita itu sebagai seseorang yang istimewa dalam hidupnya.

Meskipun semua orang tampak bahagia, Allen tidak menunjukkan dukungan terhadap hubungan Julia dan Juan. Dia menjadi salah satu tamu kehormatan perusahaan, pandangannya tidak lepas dari Julia dan Juan.

"Kurasa ada yang memperhatikan kita sejak tadi," bisik Juan saat mereka sedang berdansa bersama tamu lain.

Julia mengerutkan dahi, tubuhnya berputar tanpa melepas tautan tangan Juan di atas kepala.

"Papa Finn,"

Julia melotot. Dia tidak pernah jujur pada Juan tentang siapa papa Finn sebenarnya.

"Sepertinya dia akan membunuhku," kekeh Juan dengan santai.

"Apa maksudmu?" tanya Julia mencoba untuk tenang dan menikmati dansa.

"Rekan satu ruangan kamu," jelas Juan. "Kamu nggak pernah jujur tentang siapa papa Finn sebenarnya. Dia bersamamu sepanjang hari!" keluhnya. "Kamu selalu berurusan dengan orang bodoh. Dia sama bodohnya seperti masa lalumu!" ejek Juan dengan puas.

"Diamlah!" tekan Julia kesal.

Juan terkekeh puas. "Dari maka kamu mendapatkan orang-orang bodoh itu?"

"Kami sudah berpisah!" ucap Julia menegaskan, tidak ingin melanjutkan topik pembicaraan tersebut.

"Dan kamu bisa begitu santai bekerja sama dengan mantan suamimu?"

"Kamu merusak suasana hatiku!" decak Julia semakin kesal.

Kembali terkekeh, Juan merasa sangat puas mempermainkan Allen yang sedang duduk bersama tamu-tamu lain, menyaksikan para pasangan sedang berdansa.

Julia bukannya tidak menyadari gelagat Allen sejak pesta dimulai, namun dia memilih untuk pura-pura tidak mengetahuinya. Julia kesal dengan segala aturan yang dimiliki Allen. Biarlah lelaki itu marah sendiri, Julia belum memaafkan sikap Allen yang semena-mena padanya selama ini.

"Pantas saja aku merasa Finn sangat familiar. Dia sangat mirip dengan papanya."

"Aku akan membunuhmu kalau kamu masih lanjut bahas ini!" ancam Julia tidak main-main.

"Baik, baik!" Juan menyerah. "Kamu nggak mau menyapanya?"

Memutar bola matanya, Julia melebarkan kedua kakinya dan bergerak lincah mengikuti irama musik.

BROKEN VOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang