Who?

664 75 27
                                    

Pagi ini Sion sudah duduk diruang tengah dengan tangan yang sibuk membolak-balik berkas yang diberikan Johnny tadi, sedangkan pria tinggi itu sibuk membuat kopi pagi untuk Sion.

Mata Sion fokus membaca satu per satu kalimat yang ada disana, itu sebuah biodata. Biodata seseorang yang Sion minta kepada Johnny kemarin.

"Ada yang ingin ditanyakan tuan Oh?" Tanya Johnny sambil menaruh cangkir kopi dihadapan Sion.

Sion mendongakkan kepalanya, matanya terpejam sambil menghela nafas panjang. Tangannya memegang sebuah foto, itu foto Yushi mahasiswa semester 2 fakultas matematika dan disalah satu foto yang tersebar di meja tersebut ada foto yang diperbesar memperlihatkan sedikit tulang selangka pemuda manis itu yang terdapat sebuah tato bulan sabit dengan ukiran rumit didalamnya.

"Namanya Lee Yushi, Ibunya berasal dari Jepang dan Ayahnya berasal dari Korea, anak bungsu dari 2 bersaudara, ia lahir di Korea, keluarga nya memutuskan pindah ke Jepang 5 tahun lalu karna perusahaan ayahnya yang berada disini mengalami kendala keuangan dan hampir bangkrut. Lalu soal tanda itu, ia mendapatkannya sejak lahir. Para medis hanya mengatakan jika tanda itu hanya tanda lahir biasa" Jelas Johnny panjang lebar karna Sion yang tak kunjung membuka suaranya.

"Menurutmu apa yang harus ku lakukan saat melihat reinkarnasi istriku ternyata malaikat mautku sendiri?" Sion tersenyum tipis, matanya menatap Johnny sendu.

Johnny diam membisu, ia tidak tau harus mengatakan apa? Jika tau akan seperti ini, Johnny tidak akan mempertemukan mereka berdua.

"Kau tau dia dimana sekarang? Antarkan aku kesana"

Johnnya menghela nafas lalu mengangguk mengiyakan perintah perintah Sion.

.
.
.
.
.

Mobil mewah BMW M4 terparkir didepan sebuah cafe yang bertuliskan 'Iris Cafe'. Sion si pemilik mobil menatap kearah cafe tersebut, matanya mencari sosok yang ia cari karna Johnny mengatakan jika Yushi sedang bekerja paruh waktu disini.

"Ayo masuk kedalam" Ajak Sion

"Tapi tuan Oh-"

"Kenapa? Aku hanya ingin membeli kopi" Sion memotong ucapan Johnny lalu keluar dari mobil "Kalau tidak mau tak apa. Tunggu disini" Lanjutnya lalu meninggal Johnny sendirian di mobil sedangkan yang ditinggal hanya berdecak kesal lalu mengikuti Sion memasuki cafe tersebut.

'kling'

Suara lonceng terdengar saat Sion dan Johnny memasuki cafe tersebut. Mereka berdiri mengantri dibelakang pengunjung lain, mata Sion melihat Yushi disana mengunakan apron barista melayani pelanggan dengan senyum manisnya.

"Anda ingin memesan apa?" Tanya Yushi, tapi saat matanya tak sengaja bersitatap dengan Sion yang dihadapannya senyumannya berubah canggung. Tiba-tiba ia teringat perihal Sion yang memeluknya kemarin.

"Aku ingin 2 ice americano" Jawab Sion sambil terus menatap Yushi yang sepertinya matanya terus menghindari nya.

"Baik 2 ice americano. Tunggu sebentar dan ini nomor antrian anda, nanti akan kami panggil saat pesanannya sudah siap" Setelah itu Yushi pergi meninggalkan keduanya dan sibuk membuat pesanan mereka. Hari ini cafe lumayan ramai jadi Yushi yang hanya sebagai barista bekerja 2 kali menjadi barista dan juga kasir.

"Kenapa dia canggung sekali saat bertemu denganmu? Kalian pernah bertemu?" Tanya Johnny pada Sion yang sibuk menatap kearah Yushi tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun.

PrimroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang