Who are you?

406 66 46
                                    

Jangan bosen-bosen ya walaupun semakin aneh. Happy Reading🌷⭐️

.
.
.
.

Yushi jatuh sakit sejak ia diantar pulang kerumahnya, ia tak dapat tidur semalaman memikirkan semua omong kosong Sion yang tak masuk akal dan demam dikeesokan harinya.

Sunoo datang kerumah Yushi sambil membawa bubur saat mendapatkan telpon dari temannya itu kalau Yushi demam tinggi tak bisa masuk kuliah.

"Kenapa bisa sakit?" Tanya Sunoo. Pasti ada hal yang membuat Yushi stress sampai bisa sakit. Kebiasaan pemuda Jepang itu.

"Kehujanan" Jawab Yushi singkat. Tenggorokkannya kering dan sakit, hidungnya terus gatal membuat ia ingin bersin.

Sunoo menyuapi bubur yang ia bawa, Yushi dengan senang hati membuka mulutnya. Kalau sedang seperti ini lebih baik menelpon Sunoo daripada Riku yang tidak bisa serius.

"Pasti ada yang kau pikirkan sampai sakit seperti ini" Tanya nya khawatir.

"Sunoo, kau percaya ada orang yang hidup abadi?" Yushi membenarkan posisi duduknya, kedua tangannya memeluk bantal.

Sunoo mengedipkan matanya beberapa kali, alisnya saling bertaut menatap Yushi "Kau demam sampai halusinasi ya?" Ucapnya datar membuat Yushi berdecak.

"Benarkan, mana ada yang seperti itu selain dari cerita dongeng" Kepalanya mengangguk-angguk pelan.

"Jangan terlalu banyak membaca novel fiksi. Pantas saja kau tidak bisa punya pacar"

Yushi berdecak mendengarnya. Kenapa jadi bawa-bawa dirinya yang tak punya pacar.

"Oh iya kau dicari seseorang tadi pagi" Ucap Sunoo.

"Siapa?" Tanya Yushi.

Sunoo mengeluarkan kartu nama dari tasnya dan menyerahkannya pada Yushi.

"Dia hanya datang dan memberikan ini katanya kau harus menemuinya" Jelas Sunoo.

Yushi memperhatikan kartu nama tersebut, ada nama Seo Sunghoon disana. Ah ini Tuan Seo kakek Johnny. Kenapa ya beliau ingin bertemu dengannya.

.
.
.
.

2 hari kemudian Yushi baru bisa menghubungi Tuan Seo karna kondisinya baru pulih kemarin. Yushi menghela nafasnya menatap rumah bergaya hanok yang luas dan besar.

Seseorang berjas menyambutnya dan menyuruhnya untuk masuk kedalam karna Tuan Seo sudah menunggunya didalam.

Betapa terkejutnya Yushi saat melihat Tuan Seo yang duduk dikursi roda dengan infus yang ada di tangan kanannya.

"Anda terlihat tidak baik-baik saja Tuan Seo. Betapa tidak sopannya saya jika berbasa basi menanyakan kabar anda" Ucap Yushi saat dirinya sudah berdiri didepan pria tua itu.

Sunghoon terbatuk dan tertawa setelahnya. "Kau sangat pengertian sekali Yushi, tapi aku masih se-sehat itu untuk ditanyai kabar" ucapanya diselingi kekehan.

Yushi tersenyum lembut dan duduk dikursi saat Sunghoon mempersilahkannya duduk. 

"Kau sudah mendengar ceritanya?" Tanya Sunghoon. Yushi menautkan kedua alisnya menatap bingung kearah pria itu.

"Tuan Oh. Dia sudah menceritakan semuanya padamu bukan?" Lanjutnya.

Yushi menegakan tubuhnya dalam duduknya.

"Benar. Beliau sudah menceritakan segala dongeng belaka tak masuk akal itu" Ucap Yushi sedikit kesal karna mengingatnya.

Sunghoon tersenyum. Ia menaruh buku bersampul coklat yang sedaritadi ia pegang keatas meja. Tangannya membuka perlahan halaman pertama pada buku itu. Dilihatnya banyak foto yang ada disana tapi semua itu berwarna hitam putih seperti foto jadul.

PrimroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang