Finally?

349 37 44
                                    

Happy Reading 🌷⭐

.
.
.
.
.

"Mau ku antar saja ke kampusnya?"

Sion berjalan mengikuti Yushi yang sibuk kesana kemari

"Tidak perlu Hyung. Hari ini kan Hyung juga sudah janji dengan Johnny Hyung. Aku dijemput saja nanti" Yushi mengecup pipi Sion dan melambaikan tangannya meninggalkan rumah.

Yushi berdiri menunggu bus nya tiba, sesekali tangannya mengecek jam diponselnya.

11 Agustus 2024. 08.55 A.M

Hari ini dia ada acara di fakultasnya, tapi bus yang akan ia naiki tak kunjung tiba.

"Yushi"

Yushi menolehkan kepalanya, bibirnya tersenyum melihat Minjae berdiri tak jauh darinya.

"Kau ada disini juga? Jalan-jalan pagi?" Yushi sedikit berbisik dirinya takut dibilang aneh oleh orang lain karna berbicara sendiri.

"Tidak perlu berbisik. Mereka semua bisa melihatku"

Matanya membola terkejut, "Minjae-ssi kau bisa melakukan itu? Woah hebatnya"

Tanpa Yushi sadari justru Yushi tetap mendapatkan tatapan aneh, mereka semua bukanlah manusia tapi mereka yang berdiri di halte itu adalah Malaikat maut yang akan menjemput nyawa banyak orang nanti. Mereka terus mengobrol sampai tak sadar bus yang akan Yushi naiki tiba.

"Aku duluan ya. Terima kasih karna sudah menemaniku menunggu bus"

Baru saja Yushi bangkit dari duduknya, tangannya langsung ditahan oleh Minjae.

"Minjae-ssi?" Yushi menatap Minjae bingung pasalnya tangannya digenggam begitu erat.

"Tetap disini. Aku masih mau berbicara denganmu"

Yushi mengecek ponselnya, pukul 08.59 jika dia meladeni Minjae mungkin dirinya akan telat datang.

"Kumohon" Minjae menunduk, suaranya penuh akan sarat keputusasaan. Tuhan maafkan aku karna menyelamatkan satu nyawa manusia yang seharusnya ku cabut hari ini, batin Minjae.

"Baiklah aku akan menemanimu duduk disini. Paman maaf aku tidak jadi naik." Yushi membungkukkan tubuhnya.

Baru Yushi ingin kembali duduk di halte, bus yang harusnya ia naikin tadi tiba-tiba terguling, membuat beberapa kendaraan yang lain ikut banting setir dan menjadi sebuah kecelakaan beruntun.

Yushi berteriak membekap mulutnya, matanya terbuka lebar karna terkejut, tubuhnya bergetar dan lemas. Airmatanya turun, matanya bergulir melihat Minjae.

"Tunggu disini sebentar, Sion akan menjemputmu" Minjae menepuk pelan kepala Yushi dan pergi meninggalkannya.

Kaki Yushi sudah tak mampu lagi berdiri, saat Sion datang menjemputnya pun dia hanya bisa menangis di pelukan pria itu.

.
.
.
.

Sion berjalan cepat mencari Minjae setelah membawa Yushi, pria manis itu sampai demam karna terlalu terkejut sampai harus diinfus dirumah.

"KIM MINJAE!!!" Teriak Sion, tak perduli tatapan orang-orang yang menatapnya cemooh karna berteriak dijalan.

Sion berjalan mengelilingi taman, mencoba mencari dimana biasanya dia bertemu Minjae.

"KIM MINJAE!!!" Lagi. Sion berteriak.

"Sssttt berisik. Aku disini" Sion menghentikan langkahnya saat melewati kursi taman.

Matanya melihat Minjae disana, sesekali pria itu menghela nafasnya.

"Kenapa kau tidak memberitahuku?!" Sion menarik kerah baju Minjae.

PrimroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang